Wanita Banting Bayi di Kendari
Sadisnya Wanita di Kendari Banting Bayi 6 Bulan Gegara Marah ke Ibu Korban Tak Pernah Kirim Uang
Aksi seorang wanita yang tega membanting bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) disorot Ahmad Sahroni.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Aksi seorang wanita yang tega membanting bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) disorot Ahmad Sahroni.
Video tersebut diunggah Ahmad Sahroni lewat Instagram miliknya, Selasa (22/4/2025) yang memperlihatkan si pelaku bersama seorang pria yang sedang menggendong bayi.
Kemudian si wanita menggendong si bayi lalu membantingnya.
Bayi tersebut tampak terus menangis saat dibanting.

Aksi ini pun sontak menyita perhatian Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni yang meminta pihak kepolisian mengusut aksi wanita tersebut.
"Tolooooongggg..... Dimanaaaaa ini @divisihumaspolri," tulisnya, Selasa (22/4/2025).
Baca juga: Dituduh Selingkuh, Paula Verhoeven Klaim Ada "Peluru" untuk Serang Balik Baim Wong Tapi Pilih Diam
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayah hukumnya.
Ia menyebut terduga pelaku bahkan sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polresta Kendari.
"Betul. Sementara masih ditangani," katanya melalui pesan seluler saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com
Insiden wanita banting bayi tersebut terjadi pada Senin (21/4/2025) di Lorong Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari.
Usai dibanting, bayi berusia enam bulan inisial PC tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan.
Setelah menjalani pemeriksaan, rumah sakit memperbolehkan bayi laki-laki tersebut untuk pulang.
IR tante korban mengungkapkan untuk sementara bayi akan dirawat oleh neneknya di Konawe.
“Untuk sementara ini kami bawa ke rumah neneknya di Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe,” ungkapnya Selasa (22/4/2025).
Selanjutnya Sat Intelkam Polresta Kendari bersama tante korban selanjutnya mengantar bayi tersebut ke Konawe.
Sementara pelaku yakni PD alias CA kini ditahan di Polresta Kendari.
PD alias CA (pelaku) merupakan tante dari ibu kandung bayi inisial AD alias PA.
AD diketahui menitipkan anaknya ke tantenya, PD, lalu pergi merantau ke Maluku.
“Mereka (CA dan AD) ini sudah lama bersama-sama saat AD hamil dan bekerja di Ereke, Buton Utara. Alasan AD menitipkan bayi kepada CA, kami tidak tahu, hanya mereka berdua yang tahu itu,” jelas IR.
Kekerasan Terjadi karena Emosi dan Masalah Keuangan
Dugaan kekerasan terhadap anak ini terjadi saat pelaku menjaga korban seorang diri.
Menurut AKP Nirwan, ibu korban berinisial PA adalah keponakan pelaku.
Sejak lahir, bayi tersebut diasuh oleh pelaku karena sang ibu merantau ke Provinsi Maluku.
Sebelum kejadian, pelaku dan ibu korban terlibat perdebatan lewat telepon.
Perselisihan dipicu karena pelaku merasa tidak pernah menerima uang kiriman untuk kebutuhan anak tersebut.
“Pelaku emosi karena merasa ditelantarkan oleh ibu korban yang disebut berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya,” ujar Nirwan, dilansir dari Kompas.com.
Pelaku yang saat itu berada di kamar kos temannya, mendatangi bayi yang sedang digendong adik laki-lakinya, I.
Dalam kondisi marah, pelaku mengambil bayi dari gendongan dan langsung membantingnya ke atas kasur sambil merekam kejadian tersebut menggunakan handphone.
Aksi ini diduga sebagai bentuk pembuktian ancaman kepada ibu korban.
Video tersebut kemudian dikirimkan oleh pelaku kepada ibu korban, yang akhirnya menyebarkannya ke beberapa temannya hingga menjadi viral di media sosial.
Tes Narkoba dan Pemeriksaan Psikologis
Setelah kejadian bayi dibanting di Kendari ini viral, polisi segera bertindak.
Bayi ditemukan oleh tim Buser 77 di rumah orangtua pelaku di Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, lalu dilarikan ke rumah sakit.
Polisi juga mengungkap bahwa pelaku sempat mengonsumsi obat penenang jenis Ifarsyl sebanyak enam butir sekaligus.
Bahkan, pada Sabtu (19/4/2025), pelaku diketahui mengonsumsi narkotika jenis sabu.
Hasil tes urine menunjukkan positif mengandung Methamphetamine dan Amphetamine.
Hingga kini, pelaku masih diamankan di Polresta Kendari dan tengah menjalani proses penyidikan.
Penyidik juga tengah mempertimbangkan kondisi psikologis pelaku dalam proses hukum lebih lanjut.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Bayi 6 Bulan yang Dibanting Wanita di Kendari Kini Dirawat Neneknya di Konawe Sulawesi Tenggara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.