Wanita Banting Bayi di Kendari

Sadisnya Wanita di Kendari Banting Bayi 6 Bulan Gegara Marah ke Ibu Korban Tak Pernah Kirim Uang

Aksi seorang wanita yang tega membanting bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) disorot Ahmad Sahroni.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi TribunnewsSultra
WANITA BANTING BAYI DI KENDARI- (kiri) Aksi wanita banting bayi 6 bulan. (kanan) Seorang bayi yang dibanting wanita inisial CA dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mendapat perawatan. Sebelumnya, aksi CA membanting bayi tersebut terjadi di Lorong Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Senin (21/4/2025). 

Sementara pelaku yakni PD alias CA kini ditahan di Polresta Kendari.

PD alias CA (pelaku) merupakan tante dari ibu kandung bayi inisial AD alias PA.

AD diketahui menitipkan anaknya ke tantenya, PD, lalu pergi merantau ke Maluku.

“Mereka (CA dan AD) ini sudah lama bersama-sama saat AD hamil dan bekerja di Ereke, Buton Utara. Alasan AD menitipkan bayi kepada CA, kami tidak tahu, hanya mereka berdua yang tahu itu,” jelas IR.

Kekerasan Terjadi karena Emosi dan Masalah Keuangan 

Dugaan kekerasan terhadap anak ini terjadi saat pelaku menjaga korban seorang diri. 

Menurut AKP Nirwan, ibu korban berinisial PA adalah keponakan pelaku. 

Sejak lahir, bayi tersebut diasuh oleh pelaku karena sang ibu merantau ke Provinsi Maluku.

Sebelum kejadian, pelaku dan ibu korban terlibat perdebatan lewat telepon. 

Perselisihan dipicu karena pelaku merasa tidak pernah menerima uang kiriman untuk kebutuhan anak tersebut. 

“Pelaku emosi karena merasa ditelantarkan oleh ibu korban yang disebut berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya,” ujar Nirwan, dilansir dari Kompas.com.

Pelaku yang saat itu berada di kamar kos temannya, mendatangi bayi yang sedang digendong adik laki-lakinya, I. 

Dalam kondisi marah, pelaku mengambil bayi dari gendongan dan langsung membantingnya ke atas kasur sambil merekam kejadian tersebut menggunakan handphone. 

Aksi ini diduga sebagai bentuk pembuktian ancaman kepada ibu korban. 

Video tersebut kemudian dikirimkan oleh pelaku kepada ibu korban, yang akhirnya menyebarkannya ke beberapa temannya hingga menjadi viral di media sosial. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved