Polemik Eks Pemain Sirkus OCI

Pernyataan Manajemen Taman Safari Soal Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Diperlakukan Tak Manusiawi

Manajemen Taman Safari Indonesia juga mengatakan, masalah tersebut bersifat pribadi dan tidak berkaitan dengan perusahaan secara kelembagaan. 

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
POLEMIK EKS PEMAIN SIRKUS - Para mantan pemain Pemain Oriental Circus Indonesia Taman Safari mengaku dapat perlakuan tak mengenakan saat aktif sebagai pemain. Pihak Taman Safari buka suara. 

1. Alami kekerasan saat berlatih dan ketika show tidak bagus 

Salah satu eks pemain OCI, Butet mengatakan, ia kerap mendapat perlakuan kasar selama berlatih dan saat tampil. 

Ia mengaku, pernah mengalami kekerasan fisik karena penampilannya ketika show atau atraksi dinilai tidak bagus. 

Di sisi lain, Butet juga dipaksa tampil ketika masih mengandung lalu dipisahkan dari anaknya setelah si buah hati lahir. 

“Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025). 

“Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui. Saya juga pernah dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal,” tambah Butet. 

2. Eks pemain OCI tidak tahu identitas aslinya 

Selain mengalami kekerasan fisik, Butet mengaku, ia tidak pernah mengetahui identitas aslinya, seperti nama, usia, dan keluarga karena sudah dilatih menjadi pemain sirkus sejak kecil. 

Anak Butet, Fifi juga mengutarakan hal serupa karena ia tidak tahu siapa sosok orangtuanya.

Hal tersebut terjadi karena Fifi sudah diambil sejak kecil untuk dijadikan pemain sirkus oleh salah satu bos OCI. 

Ia baru mengetahui bahwa ibunya adalah Butet ketika beranjak dewasa. 

Menurut pengakuan Butet, ia menyerahkan anaknya untuk diasuh oleh orang lain karena kehidupannya belum layak. 

3. Dikurung di kandang macan 

Fifi menambahkan, kehidupan di dunia sirkus yang sudah dilakoni sejak kecil membuatnya tidak betah. 

Ia sempat berusaha melarikan diri, namun ditangkap lagi lalu mendapat perlakuan yang lebih tidak manusiawi. 

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved