Bulan Syawal

Apakah Puasa Syawal Harus Berturut-turut? Ini Penjelasannya, Lengkap Bacaan Niat

Apakah puasa syawal harus berturut-turut. Penjelasan, lengkap bacaan niat dan tata cara akan diulas pada artikel berikut. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
PUASA SYAWAL BERTURUT - Penjelasan dari pertanyaan apakah puasa syawal harus berturut-turut? Puasa Syawal lebih utama dilakukan secara berurutan tetapi tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Apakah puasa syawal harus berturut-turut. Penjelasan, lengkap bacaan niat dan tata cara akan diulas pada artikel berikut. 

Puasa Syawal adalah puasa sunnah 6 hari yang dilakukan di Bulan Syawal, bulan ke-10 dalam kalender Hijriah. 

Dalil Puasa Syawal adalah hadits Rasulullah Muhammad SAW.  

Dari Abu Ayub al-Anshari dan diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al-­Bukhari dan An-Nasai, bahwa Nabi SAW bersabda:

[مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ [رواه الجماعة

Artinya:  
Barangsiapa yang melakukan puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan melakukan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seakan-akan dia berpuasa terus menerus." [HR. Jama’ah dari Abu Ayub al-Anshari]

Namun, dalam pelaksanaannya ada yang bertanya Apakah Puasa Syawal Harus Berturut-turut?

Melansir laman online universitas muhammadiyah sukabumi, ummi.ac.id, Puasa Syawal lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri. 

Namun, tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah berita Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Puasa Syawal lebih utama dilakukan secara berurutan tetapi tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

Usahakan juga untuk melaksanakan qodho’ puasa atau membayar utang puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran Puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Dia juga mengatakan, "Siapa yang memulai qodho Puasa Ramadhan terlebih dahulu dari Puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodhonya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di Bulan Syawal. Namun pahala Puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Niat Puasa Syawal

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved