Berita Viral

Sosok Sheila Amelia, Mahasiswi UGM yang Ditemukan Tewas di Prait Tertindih Motor di Magetan

Sosok mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan tewas tertindih sepeda motor di Gunung Lawu, Sarangan, Magetan.

Tangkapan layar Instagram @fapertaugm
MAHASISWI DITEMUKAN TEWAS - Mahasiswa Faperta UGM, Sheila Amelia Christanti ditemukan meninggal dunia karena kecelakaan di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (12/4/2025). Sheila sempat dinyatakan hilang sejak 26 Maret 2025 lalu 

"Hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana lainnya di tubuh korban. Korban terindikasi mengalami kecelakaan lalu lintas dengan menabrak rambu jalan dan masuk ke parit kecil,” kata Joko.

Disebutnya, keluarga Sheila sudah menerima kejadian sebagai takdir dan tidak menuntut secara hukum.

Kronologi Ditemukan

Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono menjelaskan, jasad Sheila ditemukan dalam kondisi tertelungkup di dalam parit sedalam 77 sentimeter dengan lebar sekitar 60 sentimeter. 

Yang mengejutkan, di atas tubuh korban terdapat sepeda motor matic berwarna hitam dengan nomor polisi AE 3413 CA, yang diduga miliknya.

"Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), kami menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di dalam parit," ujar Joko.

Menurut AKP Joko, posisi tubuh korban yang tertindih sepeda motor membuatnya tidak terlihat dari luar, sehingga sulit ditemukan sejak awal.

"Motor menutupi tubuh korban, jadi dari luar tidak tampak sama sekali," imbuhnya.

AKP Joko Yuhono mengatakan, dari penuturan sejumlah kerabat dan anggota keluarga, korban adalah seorang Mahasiswi UGM.

“Korban mengetahui informasi ini dari media sosial. Kemudian mendatangi rumah sakit, untuk memastikan langsung kondisi jenazah,” ujarnya.

Setelah diperiksa lebih dalam, lanjut AKP Joko, didapatkan ciri ciri khusus lalu disampaikan kepada pihak keluarga korban, yang merasa kehilangan. 

“Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” bebernya.

Usai dievakuasi dari tempat kejadian, AKP Joko mengakui sempat mengalami kendala, selama proses autopsi berlangsung.

“Kondisi korban sudah mengalami perubahan, dan nyaris tidak dapat dikenali sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” terangnya.

Kendati demikian, korban yang sudah meninggal lebih dari 3 hari itu, akhirnya dapat dikenali oleh ayah kandungnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved