Banjir di Muba

Banjir di Tungkal Jaya Muba Disebut Jadi yang Terparah Dalam 30 Tahun Terakhir

Hal tersebut dikarenakan curah hujan dengan intensitas tinggi masih bakal terjadi di kawasan tersebut.

Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
Handout
BANJIR - Kondisi Jalintim Palembang-Jambi di Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Muba terendam banjir parah sejak Selasa (8/4/2025). Hingga kini kondisi air masih menemggenani Jalintim Palembang-Jambi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin (Muba), Sumsel mengimbau warga Kecamatan Tungkal Jaya untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Hal tersebut dikarenakan curah hujan dengan intensitas tinggi masih bakal terjadi di kawasan tersebut.

“Saat ini banjir dengan ketinggian rata-rata 1 meter masih merendam puluhan rumah warga di Tungkal Jaya. Kami minta masyarakat tetap siaga karena cuaca hingga hari ini masih mendung dan berpotensi hujan lebat,” ujar Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, Rabu (9/4/2025).

Lanjutnya, banjr pertama kali terjadi pada Selasa (8/4/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, akibat luapan Sungai Tungkal dan Sungai Pangkalan Tungkal menyusul curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut.

“Data sementara mencatat sekitar 60 Kepala Keluarga dan 60 rumah terdampak, khususnya di Desa Peninggalan, Desa Pangkalan Tungkal, dan Suka Damai,” ungkapnya.

Baca juga: Bantu Pemudik Terjebak Banjir, Kantor Camat Tungkal Jaya Jadi Posko Penampungan Sementara

Baca juga: 35 KK Terdampak Banjir di Tungkal Jaya Muba, Pemkab Dirikan Dapur Umum, Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

BPBD Muba bersama tim gabungan telah menurunkan personel ke lapangan, termasuk sejumlah perahu karet yang disiagakan di Desa Peninggalan untuk proses evakuasi.

Selain itu, satu tenda darurat untuk pengungsi juga telah didirikan.

“Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat, dan ada juga yang bertahan khususnya rumah panggung. Posko kesehatan juga sudah stanby sejak hari pertama dalam melayanai masyarakat yang membutuhan bantuan obat-obatan,"jelasnya. 

Sementara itu, Horas Aditya, salah satu warga Desa Peninggalan, menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang paling parah sejak dirinya tinggal di Tungkal Jaya.

Beberapa tahun lalu juga pernah banjir tali hanya sebatas mata kaki saja dan siangnya sudah surut. 

“Selama 30 tahun saya tinggal di sini, ini banjir paling tinggi dan paling lama surutnya. Biasanya cepat kering, tapi sekarang air masih tinggi sampai masuk ke jalan nasional,” ujar Horas. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved