Berita Palembang
Muhammadiyah Ormas Islam Terkaya di Dunia, Punya Aset Rp 454,2 Triliun, ini Kata Pimpinan di Sumsel
Muhammadiyah berada pada urutan keempat ormas terkaya di dunia sekaligus menjadi ormas Islam terkaya di dunia dengan nilai aset setara Rp454,2 triliun
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam Muhammadiyah masuk ke dalam jajaran 10 ormas terkaya di dunia.
Dirilis dari Seasis Stats, Muhammadiyah berada pada urutan keempat ormas terkaya di dunia, sekaligus menjadi ormas Islam terkaya di dunia dengan nilai aset mencapai USD 27,96 miliar atau setara Rp 454,2 triliun.
Menurut Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan, Ridwan Hayatuddin, sebagai ucapan yang ringan tentunya bersyukur dan mengucapkan alhamdulillah hirabbil 'alamin. Kalau bersyukur, nikmat Allah akan bertambah.
"Makna dari bersyukur itu, maka nikmat Allah yang telah diberikan ke kita dimanfaat dengan baik. Kita kembangkan dengan baik pula, bukan dilalaikan atau dihabiskan," kata Ridwan Hayatuddin saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).
Kata Ridwan, pada dasarnya Muhammadiyah itu dari masyarakat itu sendiri.
Muhammadiyah unik karena tumbuh dari masyarakat, mulai dari bawah bukan dari atas.
Masyarakat ingin berkarya, berprestasi dan beramal ibadah dengan uang sendiri, berkeringat sendiri dan gabung dengan Muhammadiyah.
"Makanya di Muhammadiyah ini bersifat otonom, meskipun begitu jajaran Muhammadiyah ketika ada aturan pusat menerima dan mengikuti. Dalam level seperti itu saya kira ini tantangan untuk Muhammadiyah, agar nikmat Allah yang sudah sebanyak itu dimanfaatkan dan dikembang lagi agar lebih banyak lagi," katanya.
Sementara itu untuk di Sumsel, lanjut Ridwan Hayatuddin, dengan amal usaha yang ada sekarang sedang berusaha untuk menambah lagi dalam rangka ibadah dan ke depannya semakin ketat menjaga kualitas pimpinan dan pegawainya.
Sementara, perguruan tinggi menjaga kualitas Rektor, Dekan dan lain-lain.
"Seperti dalam surat sabah ayat 13, bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Cara bersyukurnya maka direalisasikan dengan bekerja dan beramal," katanya.
Menurut Ridwan, di Sumsel ini amal usaha nya ada rumah sakit, klinik perguruan tinggi, sekolah, dan lain-lain. Namun sayangnya ia tak menghitung jumlahnya.
"Rumah Sakit yang besar tentu ada di Palembang, Rumah Sakit Muhammadiyah. Meskipun begitu juga ada rumah sakit lainnya seperti di Baturaja dan OKU Timur serta klinik-klinik," katanya.
Lalu untuk pendidikan ada Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Universitas Aisyiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah OKU Timur, Institut Sumatera Muhammadiyah di Musi Rawas dan lain-lain.
"Itu semua atas inisiatif kuat kemauannya dari masyarakat bawah dan kita menampungnya. Jadi memang betul-betul dari masyarakat bawah, itulah uniknya Muhammadiyah," ungkapnya.
Menurutnya, harta hanya sebagai sarana dan tujuan akhirnya sumber daya manusia atau sumber daya insani.
Maka realisasi yang ada saat ini dijaga dan dikembangkan lagi asetnya untuk membangun sumber daya manusia.
Sebagai informasi dikutip dari berbagai sumber, Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kauman, Jogjakarta, pada 18 November 1912 itu memiliki berbagai macam aset yang berupa amal usaha.
Muhammadiyah yang dikenal mampu menggerakkan perekonomian, memiliki sekitar 21 ribu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang beroperasi secara independen.
Ekonomi Muhammadiyah sendiri tidak terlepas dari peran para alumni, baik dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), maupun sekolah dasar (SD) Muhammadiyah.
Mereka berkontribusi dalam berbagai sektor industri, termasuk dengan mendirikan masjid di kawasan industri yang menjadi bagian dari ekosistem ekonomi Muhammadiyah.
Tercatat, Muhammadiyah memiliki 172 perguruan tinggi, 5.345 sekolah, dan 440 pesantren yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, Muhammadiyah telah menjalankan model kerja sama yang unik, seperti sekolah Muhammadiyah di Australia.
Dalam model ini, tanah dan gedung disediakan oleh Muhammadiyah, sedangkan tenaga pengajarnya digaji oleh pemerintah setempat.
Tak hanya pada bidang pendidikan, Muhammadiyah juga memiliki 122 rumah sakit, 231 klinik, dan 1.102 panti asuhan yang beroperasi pada bidang kesehatan.
Muhammadiyah tidak hanya berperan dalam bidang dakwah dan pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan ekonomi umat yang mandiri dan berkeadilan.
Tak heran Muhammadiyah saat ini juga tercatat memiliki 20.645 aset wakaf dan 241 juta meter persegi tanah.
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar terus mengembangkan konsep ekonomi berbasis Islam yang berorientasi pada kesejahteraan umat.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
FJPI Sumsel Siap Berkiprah Wujudkan Jurnalisme Inklusif, Ratu Dewa Beri Dukungan Penuh |
![]() |
---|
Sosok Riduan, Jabat Direktur Utama Bank Mandiri, Ternyata Wong Palembang, Alumni Unsri |
![]() |
---|
Istri Nelpon Ngaku Disekap Hendak Dijadikan Pemandu Karaoke, Salin Lapor ke Polrestabes Palembang |
![]() |
---|
Disebut Pencuri Kucing Lalu Diviralkan di Facebook, Pria di Palembang Lapor Polisi |
![]() |
---|
Daftar 35 Perusahaan Berpartisipasi di Job Fair Sumsel 2025 di PS Mall, Ada 2.134 Lowongan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.