Ray Sahetapy Meninggal Dunia

Detik-detik Ray Sahetapy Meninggal Dunia Diungkap Sang Anak, Rencana Mau Berkunjung di Lebaran ke-3

Detik-detik aktor senior Ray Sahetapy meninggal di usia 68 tahun, pada Selasa (1/4/2025).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
(KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG PANGERANG)
RAY SAHETAPY MENINGGAL DUNIA - Ray Sahetapy di Studio Global TV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (7/8/2015). Detik-detik aktor senior Ray Sahetapy meninggal pada Selasa (1/4/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Detik-detik aktor senior Ray Sahetapy meninggal di usia 68 tahun, pada Selasa (1/4/2025).

Hal ini diungkap oleh anak terakhir Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy.

Muhammad Raya Sahetapy, mengungkap rencananya mengunjungi sang ayah di hari ke-3 lebaran Idul Fitri 2025.

Menurut Raya, ia bersama kakaknya, Rama Putra Sahetapy berencana untuk menjenguk ayahnya di rumah sakit.

Namun rencana itu batal, karena Ray Sahetapy memilih bertemu dengan almarhum putri tercintanya, Giscka Putri Agustina Sahetapy di hari kedua lebaran, Rabu (2/4/2025).

"Tadi ayah kembali ke Tuhan Yang Maha Esa pukul 21.04 WIB," kata Raya Sahetapy dikutip dari Youtube Cumicumi, Rabu.

RAY SAHETAPY MENINGGAL DUNIA - Aktor senior Ray Sahetapy saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020). Ray Sahetapy meninggal dunia.
RAY SAHETAPY MENINGGAL DUNIA - Aktor senior Ray Sahetapy saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020). Ray Sahetapy meninggal dunia. ((KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI))

Menurut Raya, dirinya tidak sempat bertemu dengan sang ayah sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

"Saya nyampe setelah delapan menitan (Ray meninggal)," kata Raya.

Namun ia mengaku sempat mengikuti detik-detik kepergian sang ayah melalui telepon.

Baca juga: Penyebab Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Idap Diabetes dan Stroke, 3 Kali Kritis

Raya menjelaskan, ayahnya masuk rumah sakit lagi pada tanggal 11 Maret 2025.

"Drop tanggal 12, dirawat, sempat ke ruangan biasa dulu. Tadi dikabarin pukul 20.00 WIB sudah kritis," jelasnya.

Raya juga mengatakan kalau sang ayah sudah sakit sejak lama, yakni sekitar dua tahun terakhir.

Kepada wartawan, Raya mengatakan kalau ia berencana mengunjungi sang ayah di hari ketiga lebaran.

AKTOR SENIOR RAY SAHETAPY MENINGGAL - Dunia perfilman Indonesia berduka, aktor senior Ferenc Raymon Sahetapy atau Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 pada Selasa (1/4/2025).
AKTOR SENIOR RAY SAHETAPY MENINGGAL - Dunia perfilman Indonesia berduka, aktor senior Ferenc Raymon Sahetapy atau Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 pada Selasa (1/4/2025). (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Sebab setiap tahunnya, ia dan kakak-kakaknya selalu bertemu dengan ayahnya meski kedua orangtuanya sudah berpisah.

"Setiap tahun ada tradisi sama kakak-kakak ketemu ayah, kita rencana mau ketemu ayah di hari ketiga, karena hari pertama sama mamah," kata Raya.

Baca juga: Kabar Duka, Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun, Sempat Dirawat karena Stroke

Namun rupanya rencana Raya dan kakaknya bertemu sang ayah di hari ketiga lebaran itu gagal.

Ia bahkan tak sempat bertemu dengan ayahnya sebelum menghembuskan napas terakhir.

Sang ayah, kata Raya, malah berkumpul dengan putri tercintanya di hari kedua lebaran.

Sebab anak pertamanya, Giscka Putri Agustina Sahetapy, telah lebih dulu berpulang di tahun 2010 lalu.

"Hari ketiga sudah rencanain, Tapi Tuhan berkehendak lain. Ayah di lebaran kedua ketemu sama anak tercintanya, kakak tersanyang," ungkap Raya.

Menurut Raya, Ray Sahetapy ada sosok ayah yang hebat di mata anak-anaknya.

"Ayah sosok yang hebat dan banyak yang aku tauladani sikap-sikapnya, ahli silaturahmi tidak pernah ada sekat sosial, semua manusia harus diperlakukan dengan baik semuanya," katanya.

Sebagai anak, Raya selalu kagum dengan ilmu yang dimiliki oleh ayahnya.

"Saya setiap ketemu ayah selalu diskusi, pembahasan mulai dari seni, politik, negara, sampai agama masuk. Beliau kecerdasannya di atas rata-rata," ungkap Raya.

Meski ayahnya adalah seorang aktor tenama, Raya mengaku belum mau mengikuti jejaknya.

"Untuk saat ini belum, sekarang masih fokus usaha," katanya.

Raya juga mengatakan kalau ayahnya itu adalah sosok yang tegas.

"Ayah tipikal yang ngasih kebebasan tapi diarahkan, sesuai keinginannya," ungkap Raya lagi.

Raya juga mengatakan kalau kakak ketiganya, Surya Sahetapy sudah berangkat dari Amerika Serikat untuk mengantar kepergian sang ayah.

"Kak Surya udah flight di Amerika, akan tiba hari Kamis jam 10.00 WIB. Untuk dimakamkan nanti kakak pertama saya yang umumin," tandasnya.

Penyebab Meninggal

Sementara, adik kandung Ray Sahetapy, Noudy Sahetapy.

Noudy Sahetapy mengatakan bahwa kakaknya mengidap lomplikasi diabetes dan strok yang telah dideritanya selama kurang lebih dua tahun terakhir.

"Beliau sakit lebih sakitnya diabet dan stroke ringan. Jadi selama dua tahun ini gak stabil jalannya susah, jadi istirahat terus selama ini," kata Noudy Sahetapy dilansir Youtube Cumi-cumi, Rabu (2/4/2025).

"Beliau sudah sakit hampir dua tahun. Sebulan terakhir sempat dirawat di RSPAD, tetapi Tuhan berkehendak lain. Selasa malam sekitar pukul 21.04 WIB, beliau mengembuskan napas terakhir," imbuhnya.

Adapun kondisi Ray Sahetaoy terakhir sempat kritis tiga kali.

"Kalau enggak salah tiga kali beliau kritis. Memang selama ini tidak diekspose dan terakhir tadi sudah enggak respons lagi. Jadi sempat di pompa,” katanya.

"Beliau terakhir jam 6 udah gak respon lagi,"imbuhnya.

"Terakhir paru-parunya penuh air susah bernapas," sambungnya.

Sementara, Noudy mengatakan bahwa Ray Sahetapy telah berwasiat kepada keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sibowi, Sulawesi Tengah.

Adapun jenazah Ray Sahetapy akan disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto.

Sebelumnya, kabar meninggal Ray Sahetapy itu pertama kali dibagikan Surya Sahetapy melalui akun media sosialnya, Selasa (1/4/2025) malam.

Dalam Instagram Story-nya, Surya membagikan foto bersama sang ayah.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gisca, Dad,” tulis Surya Sahetapy, dikutip Kompas.com, Selasa.

Profil Ray Sahetapy
 
Dikutip dari Wikipedia, Ray Sahetapy lahir 1 Januari 1957. Dia adalah salah satu aktor paling populer dan disegani di generasinya, sering memerankan pria kompleks dengan nuansa dan karakter yang dalam.

Karier beraktingnya membentang lebih dari empat dekade, penampilannya yang mengesankan termasuk yang paling diapresiasi saat itu, dalam film-film drama seperti Ponirah Terpidana (1983), Tatkala Mimpi Berakhir (1987) dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990).

Ia telah dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia tujuh kali, enam di antaranya untuk Aktor Terbaik, dan memegang rekor nominasi terbanyak dalam kategori tersebut tanpa kemenangan.

Masa kecil

Masa kecilnya dihabiskan di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya.

Sejak remaja, Ray bercita-cita menjadi aktor. Demi mengejar impiannya, Ray meneruskan kuliah di Institut Kesenian Jakarta pada 1977, seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

Ia menikah dengan Dewi Yull pada tanggal 16 Juni 1981, tanpa restu dari orang tua Dewi, karena perbedaan agama (pada saat itu Dewi beragama Islam dan Ray beragama Kristen).

Kemudian, Ray memutuskan menjadi seorang mualaf pada tahun 1992.

Pasangan ini mempunyai empat orang anak, yakni Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982—2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000).

Sayangnya, Dewi memilih menolak poligami sehingga memutuskan menggugat cerai Ray.

Dewi melakukannya karena Ray hendak menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti, seorang janda beranak dua yang merupakan pengusaha kafe dan katering, yang pernah menjadi dosen seni pertunjukan di Institut Kesenian Jakarta.

Mereka resmi bercerai pada 24 Agustus 2004.

Ray menikah dengan Sri di bulan Oktober 2004.

Ia merupakan pemimpin dari organisasi Perhimpunan Seniman Nusantara.

Film perdananya dirilis pada tahun 1980 dengan judul Gadis yang merupakan arahan dari sutradara Nya' Abbas Akup.

Dalam film inilah, ia bertemu dengan Dewi Yull yang merupakan istri pertamanya.


Lewat film Noesa Penida yang tayang pada tahun 1988, Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik pada Festival Film Indonesia 1989.

Selain itu, ia juga pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali dalam ajang yang sama, yakni melalui film Ponirah Terpidana (Festival Film Indonesia 1984), Secangkir Kopi Pahit (Festival Film Indonesia 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (Festival Film Indonesia 1985), Opera Jakarta (Festival Film Indonesia 1986), Tatkala Mimpi Berakhir (Festival Film Indonesia 1988), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (Festival Film Indonesia 1990).

Ketika industri film Indonesia mengalami mati suri, ia tetap eksis di dunia seni peran.

Ray membangun sebuah sanggar teater di pinggiran kota dan membentuk komunitas teater di sana.

Lewat sanggarnya ini, ia pernah membuat geger lantaran gagasan tentang perlunya mengubah nama Republik Indonesia menjadi Republik Nusantara.

Pada pertengahan 2006, ia kembali aktif di dunia film dengan membintangi Dunia Mereka.

Bahkan, kongres PARFI pada tahun yang sama memilih Ray menjadi salah satu ketuanya.

Pada pertengahan 2006, ia kembali aktif di dunia film dengan membintangi Dunia Mereka.

Bahkan, kongres PARFI pada tahun yang sama memilih Ray menjadi salah satu ketuanya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul CERITA Anak Ray Sahetapy Kunjungi Ayah di Lebaran ke-3, Ayah Malah Kumpul Bersama Alm Putri Tercinta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved