Willie Salim ke Palembang

Video Call Sultan Palembang, Willie Salim Berkaca-kaca Minta Maaf, Bakal Jalani Tradisi Tepung Tawar

Willie Salim melalui perantara Ustaz Derry Sulaiman sudah menghubungi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV meminta maaf ke warga Palembang.

IG/williesalim/Instagram palembangsekilasinfo
WILLIE SALIM MINTA MAAF -- Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja mengatakan Willie Salim sudah menghubunginya melalui perantara Ustaz Derry Sulaiman pada Kamis (27/3/2025). Willie Salim menyampaikan permintaan maaf dan siap melaksanakan tradisi 'Tepung Tawar' setelah lebaran nanti. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Willie Salim melalui perantara Ustaz Derry Sulaiman sudah menghubungi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja untuk menyampaikan permintaan maaf ke warga Palembang

Permintaan maaf ini buntut dari konten masak rendang 200 kg di BKB yang disebut hilang diserbu masyarakat Palembang saat sedang dimasak. 

Kata SMB IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja Willie Salim akan ke Palembang setelah Lebaran. 

"Kebetulan tengah malam Ustaz Derry kontak ke saya, Ustaz kebetulan dekat dengan saya juga. Jadi dia bilang Sultan, Willie Salim ingin minta maaf atas kegaduhan di Palembang," kata SMB IV Fauwaz Diradja saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025). 

Baca juga: BREAKING NEWS : Willie Salim Dilaporkan ke Polisi, Buntut Konten 200 Kg Rendang Hilang di Palembang

DAGING 200 KG HILANG - Momen Willie Salim datang ke Palembang dengan menyiapkan daging sapi 200 kg untuk dimasak rendang di kuali besar di Benteng Kuto Besak (BKB), pada Selasa, 18 Maret 2025.
DAGING 200 KG HILANG - Momen Willie Salim datang ke Palembang dengan menyiapkan daging sapi 200 kg untuk dimasak rendang di kuali besar di Benteng Kuto Besak (BKB), pada Selasa, 18 Maret 2025. (Tiktok/williesalim)

SMB IV Fauwaz Diradja menceritakan, Ustaz Derry melihat kehebohan di media sosial.

Karena Ustaz Derry juga sering ke Palembang, sehingga ia mengenal SMB IV Fauwaz Diradja. 

Untuk itu Ustaz Derry menelponnya saat sedang bersama Willie Salim.

"Kami video call saat ada Willie Salim, dan Willie minta maaf. Namun karena matanya berkaca-kaca dia tidak bisa banyak berkata-kata dan saya bilang ke Palembang aja, kita adakan tepung tawar," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan kegiatan tepung tawar supaya bisa menormalkan dan memulihkan nama baik Kota Palembang dan nama baik Willie Salim

"Karena banyak warga Palembang yang kecewa, maka lebih baik sama-sama bertemu secara langsung, bersama-sama dengan stakeholder terkait juga.  Pertemuannya akan diadakan secepatnya setelah lebaran," katanya. 

Terkait kapan dan tempatnya di mana, hal itu masih didiskusikan dan dipersiapkan. 

Untuk itu pihaknya masih terus berkomunikasi dengan stakeholder terkait dan teman-teman lainnya. 

Karena ada juga yang sudah mengajukan ke jalur hukum. 

"Jadi nanti kita sama-sama diskusi yang sebaiknya seperti apa, supaya semuanya bisa cooling down. Karena budaya melayu itu persahabatan, bukan permusuhan. 

SMB IV Fauwaz Diradja menjelaskan, kegiatan tepung tawar merupakan kebudayaan budaya lama Kota Palembang, supaya musyawarah mufakat dijalankan. 

Tepung tawar sebenernya tradisi yang dijalankan bukan hanya di Palembang saja tapi budaya Melayu.

Di Kitab Simbur Cahaya, apabila ada kejadian yang merugikan pihak lainnya akan diadakan suatu pertemuan dan salah satu simbol nya ada tepung beras yang ditumbuk dan lain-lain. 

Tujuannya menawarkan atau menormalisasi apa yang sedang terjadi sehingga bisa saling maafkan dan kesalahpahaman bisa terselesaikan. 

Bahkan dulu ada juga namanya tepung dusun. Contohnya kalau ada yang buka ladang dan ada membakar  ke ladang orang lain, maka diadakan tepung dusun sehingga normal dan tidak ada kesalahan pahaman. 

Willie Salim Diharamkan Datang ke Palembang

Sebelumnya, Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengungkapkan kekesalannya terhadap konten kreator Willie Salim yang membuat video bertema "rendang hilang saat ditinggal ke toilet' di Benteng Kuto Besar (BKB) Palembang beberapa waktu lalu. 

Menurut Sultan Iskandar, konten tersebut tidak hanya merugikan citra Palembang, tetapi juga merendahkan budaya dan martabat masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) yang menjunjung tinggi adat dan agama.

Hal ini diungkapkan Sultan Iskandar dikediamannya Sekip Ujung Kecamatan Kemuning, Palembang Selasa petang (25/3/2025). 

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menegaskan, bahwa masyarakat Palembang memiliki nilai-nilai luhur yang harus dihormati. Ia menilai bahwa konten Willie Salim terkesan mengandung unsur penghinaan terhadap masyarakat setempat. 

Selain itu, ia juga menyoroti bagaimana budaya sering kali disalahartikan dengan cara yang primitif oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita ini bukan sembarang kerajaan, Palembang Darussalam adalah bagian dari Sriwijaya, kekuatan besar yang dulu menguasai sepertiga dunia. Budaya kita harus dihormati, bukan dijadikan bahan candaan untuk meningkatkan jumlah penonton di media social. Saya juga mengharamkan Willie Salim datang ke Palembang, sebelum meminta maaf. Kalau jalan-jalan di Palembang, jangan terjadi, kami lebih baik berputih tulang, agar budaya dan daerah kami tidak diinjak-injak,” ujar Sultan Iskandar dengan nada geram.

Lebih lanjut, Sultan Iskandar mencurigai bahwa video tersebut dibuat dengan unsur settingan demi mendongkrak popularitas semata. Menurutnya, jika niatnya adalah berbagi makanan, maka ada cara yang lebih baik dan sopan, seperti membagikan makanan menggunakan kupon atau langsung menyerahkannya dengan cara yang lebih terhormat.

“Apa benar rendang bisa hilang begitu saja? Apalagi di tengah keramaian. Ini seolah-olah dibuat untuk menimbulkan kehebohan. Jangan sampai ini justru digunakan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar, seperti korupsi yang sedang marak terjadi,” imbuhnya.

Sultan Iskandar juga menyoroti bagaimana media sosial saat ini lebih banyak diisi oleh konten-konten negatif yang justru menggerus budaya lokal. Ia menyesalkan bahwa banyak pihak yang lebih memilih membuat konten kontroversial demi meningkatkan jumlah tayangan dan keuntungan pribadi, daripada memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi.

“Kita harus menjaga budaya kita. Jangan sampai konten-konten seperti ini justru menenggelamkan identitas kita sendiri. Kita bukan bangsa yang merayakan Halloween atau perayaan-perayaan lainnya yang tidak sesuai dengan budaya kita. Islam mengajarkan kasih sayang yang tulus, bukan sekadar konten demi pundi-pundi rupiah. Kita juga meminta video tersebut untuk dihilangkan ‘takedown’, tegasnya.

Sebagai solusi, Sultan Iskandar meminta agar Willie Salim segera meminta maaf secara langsung dan menunjukkan itikad baiknya. Jika tidak, pihaknya siap menempuh jalur hukum atas dugaan penghinaan budaya dan pencemaran nama baik.

“Kami siap memaafkan jika dia datang dengan niat baik, tetapi jangan sampai ada kejadian serupa di masa depan. Masyarakat Palembang menjunjung tinggi akhlak dan adat istiadat. Kita tidak bisa diam saja jika budaya kita direndahkan,” tandasnya.

Selain itu, Sultan Iskandar mendukung langkah beberapa tokoh adat dan pejabat yang mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. 

Menurutnya, hal ini bukan hanya soal harga diri, tetapi juga tentang menjaga persatuan bangsa.

“Ini bukan hanya sekadar video viral. Ini bisa berbahaya jika dibiarkan, karena berpotensi memecah belah masyarakat. Kita harus ingat bahwa Indonesia dibangun atas dasar persatuan, bukan untuk dipermainkan oleh konten-konten tak bertanggung jawab,” pungkasnya. 

Willie Salim Minta Maaf

Willie Salim sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama warga Palembang, terkait hilangnya 200 kg rendang yang menjadi inti dari kontennya.

Dalam pernyataannya, ia meminta agar masyarakat tidak menyalahkan warga Palembang atas kejadian tersebut.

"Saya meminta maaf jika konten ini menimbulkan kegaduhan. Namun, saya berharap masyarakat tidak menyalahkan warga Palembang," kata Willie dalam sebuah video yang diunggah di media sosial. 

Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya belum cukup untuk meredakan polemik yang terjadi.

"Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," katanya melalui Instagram @willie27_.

 Ia mengatakan ini bukan salah warga Palembang dan mengakui ini kesalahan dirinya karena kurangnya persiapan.

"Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga kota Palembang, sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Ia menegaskan tidak ada rasa kecewa dengan hilangnya daging rendang tersebut.

Malah ia senang melihat antusias warga, karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga.

"Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," ujarnya.

 Willie mengatakan ini adalah pelajaran bagi dirinya.

Ia pula mengklaim tak merekayasa daging rendang yang diserbu warga itu.

"Aku hanya tidak menyangka itu akan terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie.

Ia berujar, jika dirinya masak lebih awal dengan persiapan yang lebih matang dan rapi, hal tersebut tidak akan terjadi.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," tutupnya.

Dalam video itu pula, Willie menyelipkan video warga tengah mengambil rendang di kuali besar tersebut.

 Sebelumnya konten rendang hilang di BKB Palembang menjadi viral di media sosial.

Sejumlah tokohpun ikut berkomentar terkait hal ini.

Termasuk Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, meminta konten kreator Willie Salim untuk segera memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial yang diduga menampilkan kondisi kurang kondusif di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved