Berita Palembang

Sosok Edwin Syah Effendy Lurah Bukti Baru Palembang, Sudah Bertugas Sejak Tahun 2017

M Edwin Syah Effendy ST menjabat sebagai Lurah Bukit Baru Palembang sejak tahun 2017 dan masih bertahan hingga sekarang. 

Penulis: Mat Bodok | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/MAT BODOK
LURAH BUKIT BARU -- M Edwin Syah Effendy ST, Lurah Bukit Baru Palembang saat diwawancarai Selasa (25/3/2025). Edwin sudah menjabat Lurah Bukit Baru sejak tahun 2017. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - M Edwin Syah Effendy ST menjabat sebagai Lurah Bukit Baru Palembang sejak tahun 2017 dan masih bertahan hingga sekarang. 

Dikarenakan kesibukannya mengurus wilayah Bukit Baru, Edwin mengaku tidak sempat lagi menyalurkan hobi olahraganya sebagai pemain badminton, karena harus melayani masyarakat.

Diketahui, sosok kelahiran Kota Lahat 26 Mei 1975 ini harus berjibaku mengurus lingkungan yang memiliki luas 3.500 hektare dengan geografis Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat (IB) I Kota Palembang, 50 persen rawa-rawa di atas lahan gambut. 

Bagi suami Lismiati ini, Selasa (25/3/3/2025) tidak mudah untuk mengatasi lingkungan yang sebagian lahan gambut, rawan kebakaran, ditambah penduduk yang tinggal di wilayahnya mayoritas pendatang yang tinggal di perumahan, namun belum berdomisili di Kelurahan Bukit Baru.

"Saya ditugaskan sebagai Lurah Bukit Baru ini semenjak Tahun 2017 sampai sekarang. Kami di sini hidup di atas rawa-rawa apabila musim hujan, sebagian perkampungan ada yang tergenang air," kata Edwin seraya berucap, petugas kelurahan terus berusaha memberikan edukasi terkait domisili kepada warga yang tinggal di perumahan secepatnya di urus.

Begitu juga dengan musim panas, Lurah Bukit Baru bersama warga harus berjibaku dengan api memakai alat seadanya.

"Dengan pengalaman pahit menjadi pengalaman dan ilmu untuk tetap bertahan hingga kini, Alhamdulillah masa itu sudah terlewatkan," ujarnya.

Dengan pesatnya kemajuan perkembang pembangunan wilayah Kelurahan Bukit Baru, sehingga berkurang pula kebakaran dan genang air.

Dikarenakan sudah banyak disekat oleh bangunan rumah penduduk.

"Tidak bisa dipungkiri, masih ada lahan gambut yang memang perlu penjagaan ekstra apabila musim panas, karena wilayah Bukit Baru ini sebagian wilayah rawa-rawa yang bisa menyebabkan kebakaran secara tiba-tiba. Begitu juga di kawasan rendah bisa kebanjiran," tuturnya.

Untuk itu, Edwin berkeinginan untuk menyediakan alat pemadam kebakaran standar Damkar, mesin apung yang bisa dibawa oleh tim 50 RT dan 8 RW yang sudah terbentuk.

Meskipun kawasannya rawan kebakaran, kata Erwin, tim RT dan RW selalu menjaga dan mengawasi lingkungan jangan sampai terjadi kebakaran di waktu musim panas dan kemarau dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa, Damkar Kota Palembang.

Dijelaskan Edwin, dari 50 RT dan 8 RW di Kelurahan Bukit Baru tersebut terbagi dua wilayah diperbatasan Banyuasin-Palembang, wilayah Musi Landas, Talang Kemang dan Karang Anyar yang jumlah penduduk berkisar 2.500 jiwa.

Mengenai inovasi, rencana pembangunan di Kelurahan Bukit Baru, pihaknya meminta kepada pemilik usaha perumahan untuk memperhatikan lingkungan dengan membuat saluran air yang sesuai dengan lingkungan masing-masing.

Selain itu, kotak-kotak sampah sehingga orang yang tinggal di perumahan tidak membuang sampah sembarangan.

"Harus ada got, agar aliran air bisa mengalir dari tempat tinggi ke rendah jangan sampai sebaliknya bisa menyebabkan genangan dan banjir," ungkapnya.

"Penerang lampu jalan, dan normalisasi Sungai Labidero yang sekarang tertutup rumput karena kedangkalan," kata Edwin langkah ini sebagai pencegahan banjir apabila dilakukan normalisasi ke depan.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved