Lebaran 2025

Amalan Sunnah Sebelum dan Setelah Melaksanakan Sholat Idul Fitri Lengkap dengan Dalil Haditsnya

Rasulullah biasa berangkat Shalat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan dulu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribun Sumsel
AMALAN SUNNAH -- Ilustrasi orang melaksanakan sholat. Berikut amalan sunnah sebelum dan setelah melaksanakan sholat Idul Fitri. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hari Raya Idul Fitri akan segera dijelang. Umat islam bergembira dapat menyelesaikan ibadah selama Ramadhan dengan lancar dan akan menyambut hari kemenangan yaitu hari Idul Fitri.

Saat hari Idul Fitri salah satu ibadah sunnahnya adalah melaksanakan sholat ied atau sholat sunnah Idul Fitri.

Ada beberapa amalan-amalan yang disunahkan sebelum dan sesudah menunaikan Salat Ied di lapangan atau di masjid.

Berikut amalannya dikutip dari berbagai sumber

Mandi dan Mensucikan Diri

Sebelum melaksanakan Salat Ied hendaknya mandi sunnah idul fitri dan mensucikan diri terlebih dahulu. Jangan lupa untuk berwudhu sebelum berangkat menuju tempat salat. 

Terkadang seseorang lupa untuk mengambil air wudhu terutama wanita yang memakai make-up setelah mandi, dikarenakan wudhu adalah salah satu syarat sahnya salat.

Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian
Saat hendak melaksanakan Salat Ied, sebaiknya kita menghias diri dan memakai pakaian terbaik.

Baik tidak berarti harus baru.

Umat muslim juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika Shalat Idul Fithri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik”.

Makan/Sarapan Sebelum Shalat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan Shalat Ied, dianjurkan untuk makan di pagi hari. 

 Hal ini dimaksudkan bahwa pada hari Raya Idul Fitri umat Islam tidak lagi melakukan ibadah puasa seperti sebelumnya pada bulan Ramadan.

Dasar hadits adalah sebagai berikut:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya:

“Rasulullah biasa berangkat Shalat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”

Berjalan kaki dan melewati jalan yang berlainan

Yang dimaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang salat Idul Fitri hendaknya kita melewati jalan yang berbeda hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan salat Ied dan saling bersilaturahmi.

Pergi menuju tempat salat Ied juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan kecuali jika ada halangan atau hajat. 

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jabir :
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.”

Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.

Mengumandangkan Takbir

Mengumandang takbir atau takbiran pada hari raya Idulfitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

 Ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran, yaitu dimulai sejak malam setelah magrib satu hari sebelum salat Idul fitri dan saat pagi hari ketika menuju salat Idul fitri.

Lafaz takbir Idulfitri seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab, dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji”.

Demikian penjelasan tentang sunnah sebelum dan setelah melaksanakan sholat idul fitri dan dasar dalilnya. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Sunnah Ziarah Kubur di Hari Jumat tidak Khusus Saat Lebaran, Berikut Doa Ziarah Kubur Arab dan Arti

Baca juga: Allahu Akbar Walillahil Hamd, Bukan Walillah Ilham, Lafaz Takbiran Idul Fitri Beda Ucapan Beda Arti

Baca juga: Arti La Ilaha Ilallahu Wahdah Shadaqa Wadah Wanashoro Abdah, Lafadz Takbiran Sambut Idul Fitri

Baca juga: 3 Contoh Teks Khutbah Jumat Terakhir Ramadan, Ingatkan agar Kita Istiqamah Jelang dan Pasca Lebaran

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved