Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

'Papa Nggak Dzolim,' Putri Kuak Perjuangan AKP Lusiyanto Sekolahkan Anak, Nyambi Jadi Sopir Travel

Terkuak fakta pilu dibalik perjuangan Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama pendidikan sang anak.

Editor: Moch Krisna
(Tangkapan layar TikTok @.sabils)
POLISI TEWAS DITEMBAK - AKP Anumerta Lusiyanto semasa hidup dan sang anak, Salsabila atau Bila. Curhat pilu, Salsabila, anak Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto soal sosok ayahnya yang dikenal pekerja keras dan jujur. Salsabila, menyampaikan pesan menyentuh melalui akun media sosialnya, Jumat (22/3/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Terkuak fakta pilu dibalik perjuangan Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama pendidikan sang anak.

AKP Anumerta Lusiyanto nekat mencari pekerjaan sampingan yang halal yakni sebagai sopir travel.

Semua terungkap dari pengakuan anak perempuan AKP Anumerta Lusiyanto yakni Salsabila mengunggah ke akun media sosial tiktok miliknya @.sabils melansir dari Tribunnews.com, Minggu (23/3/2025),

Hal tersebut bak mematahkan isu setoran judi ramai berhembus setelah pengakuan dua oknum TNI pelaku penembakan tewaskan Akp Anumerta Lusiyanto mengaku ke pihak penyidik.

"Segala hal papa usahakan buat Bila, buat pendidikan Bila supaya Bila bisa sekolah setinggi-tingginya. Papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi sopir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila," tulis Bila.

KAPOLSEK TEWAS DITEMBAK. Potret AKP Anumerta Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, Polres Way Kanan dan putrinya,Salsabila, semasa hidup. Salsabila berjanji akan memperjuangkan keadilan demi almarhum ayahnya yang tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Senin, (17/3/2025).
KAPOLSEK TEWAS DITEMBAK. Potret AKP Anumerta Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, Polres Way Kanan dan putrinya,Salsabila, semasa hidup. Salsabila berjanji akan memperjuangkan keadilan demi almarhum ayahnya yang tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Senin, (17/3/2025). (Tiktok/.sabils)

Bila juga menjelaskan bahwa Lusiyanto tidak ingin memberi uang haram kepada anaknya, sehingga ia rela bekerja tanpa lelah dari siang hingga malam.

"Papa nggak pernah dzolim sama orang, papa nggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapapun. Bahkan papa kalau bantu orang benar-benar ikhlas karena papa tau yang papa bantu juga mereka susah," tulisnya.

Bila pun menyinggung berbagai fitnah yang kini tengah menghujani almarhum.

Menurutnya tuduhan-tuduhan kepada Lusiyanto tidak benar adanya.

"Itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk papa. Semiga Allah memberikan jalan yang terbaik, pa. InsyaAllah kebenaran akan terungkap," lanjutnya.

Putri tercinta AKP Anumerta Lusiyanto tersebut menegaskan bahwa ia tak akan gentar dan tak takut kepada orang yang telah berbuat kejam kepada ayahnya.

"BIla harus meneggakkan keadilan untuk papa. Bila nggak peduli sebesar dan sekuat apa power mereka, Bila juga punya kekuatan dan keyakinan karena Bila yakin Allah akan menunjukkan kebesaran-Nya dan mukjizat-Nya," pungkasnya.

Sebagai informasi, insiden penembakan 3 anggota kepolisian ini terjadi saat polisi melakukan penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) sore.

Pada kejadian tersebut, 3 anggota polisi yang tewas ditembak yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Cerita AKP Anumerta Lusiyanto Tolak Uang Amplop Judi Sabung Ayam

Di tengah berhembusnya isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung yang menewaskan 3 polisi termasuk sang suami, Kapolsek Negara Batin, Nia, istri AKP Anumerta Lusiyanto muncul. 

Soal isu uang setoran yang jadi pemicu sang suami gugur tertembak dengan tegas Nia membantah.

Fakta sang suami pernah diberi amplop uang Rp1 juta oleh oknum TNI yang menjadi terduga pelaku penembakan juga diungkap oleh Nia.

Namun sang suami, AKP Anumerta Lusiyanto menolaknya.

Pengakuan Istri AKP Anumerta Lusiyanto soal Amplop Rp 1 Juta hingga Sang Suami Sering Dimusuhi Karena Berantas Judi

Menurut Nia, sang suami justru berupaya memberantas perjudian hingga membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu. 

"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"

"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia dilansir dari Youtube Metro TV, Sabtu (22/3/2025).

Nia mengaku Peltu Lubis, oknum TNI yang diduga melakukan penembakan pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang kepada AKP Anumerta Lusiyanto agar sabung ayam berjalan lancar.

Namun sang suami menolak pemberian tersebut.

"Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau," tuturnya.

Seperti diketahui, insiden penembakan itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sore saat polisi melakukan penggerebekan judi sabung ayam. 

Dalam kejadian ini, tiga anggota polisi tewas ditembak, yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Kapolda Lampung angkat bicara soal isu setoran judi sabung ayam

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika membantah isu mengenai setoran yang mengalir ke aparat kepolisian terkait kasus judi sabung ayam di Lampung.

Irjen Helmy Santika berujar bahwa informasi tersebut harus dibuktikan dengan data maupun fakta yang valid.

"Saya tahu soal isu setoran itu," kata Helmy saat diwawancarai, Jumat (21/3/2025) malam.

Helmy menilai bahwa isu tersebut mencuat setelah ada unggahan di media sosial yang berkembang menjadi narasi yang menjadi konsumsi publik.

"Jika kita meruntut lagi jejak digital, itu kan diawali dari media sosial, yang menyebutkan ada chat atau percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis," kata dia.

Ia menyampaikan informasi itu harus dibuktikan, baik itu data maupun fakta yang valid.

"Buat kami, ini harus dibuktikan, data dan faktanya mana?" ujarnya.

Akan tetapi, demi memberikan kejelasan, pihak Mabes Polri dan Polda Lampung sudah melakukan kroscek serta klarifikasi atas isu setoran tersebut.

"Dalam rangka merespons informasi itu, tim Propam, Irwasum Mabes, dan Polda sudah melakukan klarifikasi pengecekan apakah betul ada peristiwa itu atau tidak," ujar dia.

Kalaupun itu ada, hal itu tidak boleh mengaburkan peristiwa sebenarnya, yakni terjadi hilangnya tiga nyawa personel Polda Lampung.

"Ini adalah persoalan kemanusiaan yang perlu diselesaikan hingga tuntas," kata dia. 

"Kemudian jika benar, datanya ada dan valid, silakan sampaikan, pasti akan kami tindak lanjuti. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran," tuturnya.

Helmy menegaskan, isu-isu di luar fakta jangan menjadi narasi-narasi yang dapat membiaskan penyelidikan tim investigasi bersama.

"Tolong berikan kepada tim kesempatan bekerja secara leluasa," kata dia.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved