Berita Muba

Banjir di Muba Berangsur Surut, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

Kondisi banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sejak 10 Maret lalu mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Berdasarkan

SRIPOKU.COM / Fajri Ramadhoni
TINJAU: Tim BPBD Muba ketika meninjau kondisi air yang berada di Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Muba, Sabtu (22/3/2025). Pada peninjauan tersebut debit air banjir mulai mengalami penurunan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Kondisi banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sejak 10 Maret lalu mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Berdasarkan laporan BPBD Muba, debit air di beberapa wilayah terdampak mengalami penurunan antara 5 hingga 15 cm dalam beberapa hari terakhir. 

Kepala BPBD Muba, H. Pathi Riduan, menjelaskan bahwa secara umum ketinggian muka air (TMA) di Sungai Musi dan Sungai Batang Hari mulai menurun. Turunnya debit air tersebut setelah tim melakukan pemantauan kondisi air.

“Di Kecamatan Sekayu, debit air Sungai Musi telah turun sekitar 10 hingga 15 cm, sementara di Sungai Batang Hari/Betelke mengalami penurunan sekitar 10 cm. Dari total 4.914 kepala keluarga (KK) yang terdampak di Sekayu, sebagian besar pengungsi kini sudah kembali ke rumah,” ujarnya.

Di Kecamatan Sanga Desa, dari 18 desa dan kelurahan yang terdampak, beberapa wilayah sudah mulai kering. Hanya desa-desa yang berada di kawasan rendah yang masih terendam, meski debit air juga mengalami penurunan sekitar 10 cm.

Hal serupa terjadi di Kecamatan Babat Toman, di mana 10 desa terdampak dengan 1.867 rumah terendam, tetapi kondisi air kini mulai berangsur surut sekitar 10 cm.

“Kecamatan Lawang Wetan yang sempat dilanda banjir di 13 desa dengan 6.174 KK terdampak, kini juga mengalami penurunan TMA sekitar 10 hingga 15 cm,” tambah Pathi.

Begitu pula di Kecamatan Batang Hari Leko, yang mengalami banjir akibat luapan Sungai Batang Hari, air kini sudah surut hingga 15 cm di dua desa yang terdampak.

Namun, berbeda dengan wilayah lain, Kecamatan Lais masih mengalami kenaikan debit air sekitar 5 cm. Hal ini disebabkan karena kecamatan tersebut berada di hulu Sungai Musi dan merupakan titik pertemuan antara Sungai Musi dan Sungai Batang Hari, sehingga air yang mengalir dari daerah lain masih menambah volume air di wilayah ini.

“Meskipun kondisi berangsur membaik, kami tetap mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rendah. Tim BPBD bersama pihak terkait terus melakukan pemantauan dan pendistribusian bantuan bagi masyarakat yang masih terdampak,” tutupnya. (dho)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved