Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak
3 Polisi Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung, AKP Lusiyanto Ingin Kumpul Keluarga
AKP Anumerta Lusiyanto gugur bersama dua anak buahnya, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta.
TRIBUNSUMSEL.COM, OKU TIMUR - Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, AKP Anumerta Lusiyanto gugur saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).
AKP Anumerta Lusiyanto gugur bersama dua anak buahnya, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta.
Keluarga kini hanya bisa mengenang keseharian AKP Anumerta Lusiyanto yang dikenal sebagai sosok yang manja kepada keluarganya.
Di mata keluarga, AKP Anumerta Lusiyanto merupakan sosok yang penurut. Lusiyanto merupakan anak bungsu yang memiliki tiga kakak perempuan.
"Lusiyanto ini adik bungsu yang paling nurut sama mba-mbanya. Serta paling manja dengan mba-mbanya," kenang Parwati, saudara perempuan almarhum AKP (Anm) Lusiyanto sambil menangis, saat diwawancara Tribunsumsel.com, Selasa, (18/3/2025).
Parwati mengungkapkan bahwa dalam beberapa minggu ini, Lusiyanto ingin selalu berkomunikasi melalui handphone dan juga selalu ingin berkumpul dengan keluarga lainnya.
"Bahkan pada hari Minggu kemarin, adik saya Lusiyanto ini pulang ke sini. Bahkan sempat ikut tarawih di mushola dekat rumah mba saya. Lalu abis sahur berangkat pulang kembali ke Way Kanan," katanya.
Ia juga menuturkan, sempat ada firasat yang ia rasakan, dimana beberapa hari yang lalu pada saat libur panjang sempat kumpul-kumpul. Bahkan Parwati juga sempat mengambil video kebersamaan saat kumpul tersebut.
"Pada saat itu Lusiyanto itu sempat bilang nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo nanti juga kumpul di Negara Batin. Saya diminta untuk menginap di rumah dinasnya, itu permintaannya," bebernya.
Ia mengungkapkan bahwa almarhum AKP (anm) Lusiyanto tidak ada pesan-pesan terakhir yang disampaikan.
Namun menurut Parwati, jika almarhum Lusiyanto kangen terhadap ibunya, almarhum menelepon dirinya.
"Tidak ada pesan terakhir namun almarhum Lusiyanto mengatakan jika dia kangen ibu, dia menelepon saya. Karena menurut almarhum, saya ini sosok penganti ibu, jadi kalau Lusiyanto kangen ibu selalu menelepon saya," tuturnya.
Kepergian Lusiyanto secara tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga besarnya.
"Ya kami sangat kehilangan sosok adik kami yang sangat kami sayangi ini. Dan sangat-sangat luar biasa di tengah-tengah keluarga. Kami sempat tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini," bebernya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, setelah kejadian ini ia meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku.
"Harapan saya dan keluarga besar meminta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku penembakan adiknya," mintanya.
Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan doa untuk adiknya yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya.
"Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya. InsyaAllah ini sudah takdir Allah jalannya. Dimana almarhum meninggal dunia ketika menjalankan tugas memberantas kebatilan," ujarnya.
Almarhum akan dimakamkan di Kabupaten OKU Timur, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur.
Lokasi pemakaman tidak jauh dari rumah duka dan hanya berjarak sekitar 100 meter.
"Kami sudah izin sama istri dan anaknya bahwa pemakaman dilangsungkan disini di dekat makam bapak dan kakaknya atau di pemakaman keluarga besar," bebernya.
Disisi lain, Sarijan yang juga kerabat almarhum Lusiyanto menyampaikan, bahwa semasa hidup almarhum dikenal baik dan ramah dengan masyarakat.
"Baik orangnya, sangat ramah beliau itu," ujarnya.
Pria 86 tahun itu menceritakan, almarhum Lusiyanto merupakan sosok anggota Polri yang dekat dengan masyarakat.
"Kalau dia (almarhum) pulang ke sini pasti bergaul dengan masyarakat. Baik sekali orangnya," bebernya.
Almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto meninggalkan seorang istri bernama Sasmiyatun dan seorang putri bernama Salsabila, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Jakarta.
Dimana almarhum AKP (Anm) Lusiyanto menjadi salah satu dari tiga korban penembakan saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Di rumah duka, suasana haru terasa begitu kuat. Sejak siang, para pelayat, termasuk rekan-rekan sejawat almarhum, mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Dua tenda telah didirikan di halaman rumah, sementara papan ucapan belasungkawa berjejer di sepanjang jalan menuju kediaman keluarga.
Selain AKP (Anm) Lusiyanto, salah satu korban lainnya, Aipda (Anm) Petrus Aprianto, juga dimakamkan di kampung halamannya di TPU Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur.
Baca juga: Polres OKU Timur Gelar Salat Gaib untuk Tiga Anggota Polisi Lampung yang Tewas Ditembak
Baca juga: Prabowo Prihatin 3 Polisi Gugur saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan yang Libatkan Oknum TNI
DImakamkan di OKU Timur
Jenazah almarhum AKP Anumerta Lusiyanto dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur.
Sebelumnya jenazah sampai di rumah duka di Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur sekira pukul 17.31 WIB, Selasa (18/03/2025).
Mobil jenazah dari RS Bhayangka tiba dengan dikawal oleh patwal Polres OKU Timur disambut langsung oleh keluarga dan masyarakat.
Begitu tiba di rumah duka, jenazah AKP Anumerta Lusiyanto langsung dilakukan Upacara penyerahan jenazah.
Dalam suasana tersebut, jenazah Lusiyanto disambut tangis keluarga. Dalam unpacara penyerahan jenazah, bertidak selaku inpektur upacara adalah Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury SIK MSi.
Kemudian jenazah disalat di Masjid Jami Attaubat Desa Sumber Harjo. Lalu jenazah dimakamkan secara kedinasan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sumber Harjo.
Hujan pun turun, mengiringi prosesi pemakaman almarhum AKP Anumerta Lusiyanto SH.
Tampak kesedihan menyelimuti keluarga inti Almarhum AKP Anumerta Lusiyanto.
Sang istri Sasmiatun, serta seorang putri bernama Salsabila tak henti-hentinya menangis sepanjang prosesi.
Mulai dari tibanya jenazah di rumah duka, hingga pada prosesi pemakaman.
Bertidak sebagai Inspektur Upacara Pemakaman adalah Direktur Samapta Polda Lampung, Kombes Pol Bramono Pramono Nugroho.
Pada kesempatan itu, Kombes Pol Bramono mengatakan, bahwa upacara pemakaman ini sebagai penghormatan dan penghargaan terakhir terhadap Almarhum AKP Anumerta Lusiyanto, dilakukan secara kedinasan.
"Ujian ini sungguh sangat mengejutkan dan menyedihakan. Tuhan yang maha kuasa telah menghendaki peristiwa ini. Sehingga sebagai umat beragama sudah selayaknya menerima dengan iklas," katanya, Selasa (18/03/2025).
Lanjut kata dia, atas nama Pimpinan Polri, Polda Lampung menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya.
"Serta kami keluarga besar Polri mendoakan agar keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dan perlindungan kepa selurah kelurga yang ditinggalkan," bebernya.
Ia juga menyampaikan, semua pihaknya merasa kehilangan atas kepergian almarhum AKP Anumerta Lusiyanto sebagai Bhayangkara yang telah memegang teguh perimsip kerja iklas.
Selain itu juga atas loyalitas serta selalu mendedikasikan diri terhadap tugas sebagai anggota polri.
"Semoga amal baktinya diterima di sisi Tuhan Maha esa dan ditempatkan di tempat yang layak di sisinya," ujarnya.
Sementara, kakak tertua Almarhum AKP Anumerta Edi Sutuno menyampaikan, bahwa pihak keluarga hanya berharap pelaku penembakan adiknya dihukum seberat beratnya.
"Kami sekeluarga memohon agar keadilan ditegakkan. Dan pelaku di hukum seberat-beratnya," pungkasnya.
Bripka Petrus Tinggalkan Anak 6 Bulan
Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto sempat berkeinginan pulang kampung sebelum tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di daerah Way Kanan, Senin (17/3/2025).
Bripka Petrus Apriyanto berencana ingin mudik ke Palembang berkumpul bersama keluarga besarnya.
Namun rencana tersebut sirna setelah Bripka Petrus Apriyanto gugur saat bertugas.
Diketahui, Brigadir Kepala Bripka Petrus tewas tertembak bersama Kapolsek Negara Batin, Way Kana Iptu Lusiyanto dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Kakak sepupu korban, Sarprosah (41), mengungkapkan ia terakhir berkomunikasi dengan Petrus 5 bulan lalu.
"Kemarin sebelum meninggal dunia ada rencana mau mudik dan kumpul bersama keluarga di Palembang," ungkap Sarprosah, dilansir dari Tribunlampung.com.
Diungkapkannya, korban kesehariannya selama menjadi polisi cenderung pendiam dan tidak banyak cerita.
Pilunya, korban meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia 6 bulan.
"Dia (korban) meninggalkan satu anak masih usia 6 bulan," kata Sarprosah
Sarprosah pun mengharapkan pelaku penembakan dihukum setimpal sesuai perbuatannya.
"Kami harap semoga pelaku segera terungkap dan mendapatkan hukuman setimpal sesuai Undang-Undang yang berlaku," ucap Sarprosah,
Saat ditanya adanya kekhawatiran keterlibatan aparat, ia mengatakan keluarga banyak juga yang mengabdi ke negara baik TNI ataupun Polisi.
"Dengan harapannya ini tidak ada benturan dan yang salah bisa mendapat hukuman sesuai aturan undang-undang," ujarnya.
Pihaknya pada bada magrib mendapatkan informasi bahwa adik sepupunya meninggal dunia saat berdinas menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan.
Ia mengatakan, korban Bripka Petrus rencananya dimakamkan di OKU Timur yang mana anak dan istrinya juga berada di sana.
Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, keluarga dari pihak korban ikut mendampingi di ruang jenazah.
Ada beberapa wanita yang menangis di depan saat duduk di kursi tunggu ruang forensik.
Keluarga korban sesekali mengusapkan air matanya dengan tangannya. Jenazah saat ini sedang diautopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara.
Kapolda Lampung Ungkap Kronologi
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengungkap kronologi kasus penembakan yang merenggut nyawa 3 anggota polisi Way Kanan, Polda Lampung:Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Menurutnya, kejadian itu diawali upaya pembubaran judi sambung ayam di Wilayah Way Kanan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin Way Kanan.
"Begitu turun, terdengar beberapa kali letusan tembakan, sehingga tiga anggota, salah satunya kapolsek gugur dalam peristiwa itu," kata Irjen Helmy
Santika kepada awak media di RS Bhayangkara Polda Lampung, Selasa (18/3/2025).
Menurut jenderal polisi bintang dua itu, karena hari sudah mulai gelap, anggota lainnya lalu fokus untuk mengevakuasi anggota polisi yang tertebak.
Atas kasus meninggalnya anggota polisi tersebut, Irjen Helmy Santika berjanji mengusut tuntas secara terang dan transparan.
"Karena itu, saya menggandeng Danram 043 Garuda Hitam dan Pangdam Sriwijaya," katanya.
Hasil Autopsi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung ungkap hasil autopsi terhadap tiga polisi yang tewas dalam insiden penembakan saat menggerebek arena sabung ayam.
Polisi yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
Mereka saat tewas saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.
Vice Commander DVI Polda Lampung, AKBP Legowo, menjelaskan bahwa proses autopsi berlangsung selama 12 jam, dimulai dari Selasa (18/3/2025) pukul 02.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kondisi terakhir AKP Anumerta Lusiyanto terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan.
Legowo menambahkan bahwa dalam otopsi juga ditemukan proyektil peluru yang berada di rongga dada sebelah kiri.
Sementara itu, untuk Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, ditemukan lubang bekas luka peluru dengan arah dari depan, tepat di mata sebelah kiri.
"Dan saat autopsi, proyektil ditemukan di tempurung kepala," jelasnya.
Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta juga mengalami luka tembak, dengan lubang bekas peluru berada di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut.
Proyektil peluru tersebut ditemukan di tempurung kepala dan tenggorokan, atau berada di bagian belakang kepala.
Insiden tragis ini menambah daftar panjang korban dalam upaya penegakan hukum terhadap praktik perjudian ilegal di wilayah tersebut.
Polda Lampung berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Gaya Hidup Hedon Disorot, Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi |
![]() |
---|
Hasil Uji Lab 3 Polisi Ditembak Oknum TNI saat Judi Sabung Ayam, Ditemukan Proyektil Laras Panjang |
![]() |
---|
Sederet Janji Kapolri ke Keluarga 3 Polisi yang Gugur Ditembak Kopda Basarsyah di Way Kanan |
![]() |
---|
Anak AKP Anumerta Lusiyanto Disiapkan Jadi Polwan, Kapolri Kunjungi Keluarga Polisi Gugur di OKUT |
![]() |
---|
Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Gaya Hidup Hedon Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.