Viral Bupati Banyuasin Marah

Askolani Marah Besar, KMP Puteri Leanpuri Baru Operasi, Pelabuhan Karang Baru Malah Diportal Orang

Hal itu setelah adanya insend pemortalan yang dilakukan seseorang bernama Doni yang mengaku memiliki SHM atas tanah tesebut.

|
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ M. Ardiansyah
KMP PUTERI LEANPURI - KMP Puteri Leanpuri (Kiri) - Bupati Banyuasin, Askolani (Kanan). Askolani Marah Besar, KMP Puteri Leanpuri Baru Operasi, Pelabuhan Karang Baru Malah Diportal Orang, Selasa (11/3/2025). 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN -  Ada insiden yang membuat Bupati Banyuasin Dr H Askolani marah saat ikut dalam penyeberangan KMP Putri Leanpuri dari Pelabuhan Sri Menanti ke Pelabuhan Karang Baru, Selasa (11/3/2025).

Hal itu setelah adanya insend pemortalan yang dilakukan seseorang bernama Doni yang mengaku memiliki SHM atas tanah tesebut.

Video kemarahan Askolani juga tersebar di sosial media. 

Diketahui, Doni ini mengutus seorang pria untuk menutup portal agar semua orang dan juga kendaraan tidak dapat keluar dari pelabuhan Karang Baru.

Adu mulut dengan pria utusan Doni ini, sempat terjadi.

Askolani, awalnya sempat meminta baik-baik kepada pria yang mengaku utusan Doni tersebut agar membuka portal yang mereka buat.

Namun, pria ini mengaku hanya mau menuruti perintah orang yang menyuruhnya yakni Doni.

Alasan dari pria tersebut, bila lahan yang dibangun pelabuhan terutama jalannya merupakam milik Doni.

Doni memiliki SHM nomor 1200, sehingga harus dilakukan pemortalan dan semua tidak bisa keluar dari pelabuhan. 

"Kalau memang belum selesai, bisa diselesaikan secara hukum atau dibicarakan secara kekeluargaan. Jangan di portal seperti ini, orang mau lewat. Ini kepentingan orang banyak," kata Askolani kepada pria tersebut.

"Tidak bisa, saya di suruh Doni. Semuanya tidak boleh lewat. Jangankan mobil, orang saja tidak boleh lewat," katanya dengan nada tinggi. 

Karena sudah terlalu lama dan banyak masyarakat yang menunggu, membuat Askolani menanyakan SHM yang dimaksud.

Akan tetapi, pria mengaku utusan Doni tidak dapat menunjukannya.

Ketika diminta Doni datang dengan membawa SHM yang dimaksud, namun terlalu banyak alasan dan tidak ada respon.

"Kadis Perkimtan, tolong cek SHM di sini. Katanya atas nama Doni, cek kebenarannya," kata Askolani.

Kadis Perkimtan H Riyan langsung berkoordinasi dengan BPN Banyuasin dan dari hasil pengecekan ternyata lahan yang dimaksud merupakan jalur hijau dan juga Daerah Aliran Sungai, sehingga memang tidak ada SHM yang diterbitkan di lokasi itu. 

Masih ngotot tetap menuruti perintah Doni, pria tersebut enggan membuka portal.

Karena sudah terlalu lama, akhirnya Bupati Askolani bertindak dengan membuka secara paksa portal yang dibuat orang bernama Doni.

Setelah portal terbuka, barulah masyarakat dan kendaraan baru melintas. Sedangkan, pria yang menahan agar portal tidak bisa dibuka berusaha untuk kembali menghubungi orang yang bernama Doni. 

Berang dengan ulah orang yang bernama Doni, Askolani memerintahkan Kadis Perimtan H Riyan untuk membuat laporan ke Polisi dengan berbagai tuduhan untuk menguasai fasilitas negara.

Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Keberangkatan KMP Puteri Leanpuri Rute Sri Menanti-Karang Baru, Banyuasin

Baca juga: Sempat Akan Layani Perairan Banyuasin, Kemenhub Alihkan Rute KMP Puteri Leanpuri

Butuh 30 Menit Untuk Sandar

Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Bupati Banyuasin Dr H Askolani melaunching operasional KMP Putri Kembang Dadar di Pelabuhan Sri Memanti Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Selasa (11/3/2025).

Usai dilaunching Askolani mencoba untuk ikut menyeberang menggunakan KMP Putri Leanpuri.

Penyeberangan dari Pelabuhan Sri Menanti menuju ke Karanf Baru, hanya membutuhkan waktu 15 menit.

KMP Putru Leanpuri juga melaju tidak begitu cepat.

Tak lama, karena jarak antara dua pelabugan hanya 800 meter, hanya 15 menit sudah sampai di seberang.

Hanya saja, KMP Putri Leanpuri membutuhkan 30 menit untuk bisa menyandarkan kapal. 

Terlihat, beberapa kali nahkoda harus mengambil posisi agar kapal bisa sandar dengan tepat dan kendaraan yang ada di dalam bisa keluar dengan pas. 

"Sandarnya cukup lama, apa memang ada kendala," tanya Askolani kepada kapten.

"Arus air dan surut pak," jawab Kapten Alfian N Hidayat.

Instruksi demi instruksi terus dilakukan antara kapten dan kru kapal.

Hingga akhirnya, kapal berhasil disandarkan dan sejumlah masyarakat yang ikut menyeberang dengan membawa kendaraan merasa senang. 

"Akhirnya, bisa bawa mobil ke Kecamatan Muara Telang. Ini jadi sejarah, mobil bisa masuk ke Muara Telang," kata Ibnu yang ikut menyeberang. 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved