Arti Bahasa Arab

Arti Idfa Billati Hiya Aḥsanu, Surat Fussilat ayat 34-35, Pentingnya Bersikap Sabar dan Lemah Lembut

Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
TAFSIR SURAT -- Ilustrasi tentang tafsir surat Fussilat ayat 34 dan 35 tentang keutamaan membalas keburukan dengan kebaikan atau dengan cara yang baik. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat idfa billati hiya ahsanu, adalah kutipan ayat surat Fussilat ayat 34 yang menjelaskan tentang membalas kejelekan/keburukan dengan kebaikan atau dengan cara yang baik.

Berikut bacaan surat Fussilat ayat 34 dan 35 lengkap dengan terjemahannya.

Surat Fussilat ayat 34

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Arab latin:
wa lâ tastawil-ḫasanatu wa las-sayyi'ah, idfa‘ billatî hiya aḫsanu fa idzalladzî bainaka wa bainahû ‘adâwatung ka'annahû waliyyun ḫamîm


Artinya:

Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan perilaku yang lebih baik sehingga orang yang ada permusuhan denganmu serta-merta menjadi seperti teman yang sangat setia.

Surat Fussilat ayat 35
وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْاۚ وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا ذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ 

Arab latin:

wa mâ yulaqqâhâ illalladzîna shabarû, wa mâ yulaqqâhâ illâ dzû ḫadhdhin ‘adhîm

Artinya:
(Sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak (pula) dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

Tafsir Wajiz

Orang seperti itulah orang yang terbaik. Dan dengan demikian tidaklah sama antara kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu. Oleh sebab itu, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya. Jika itu yang dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan berubah sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia.

Menolak kejelekan di sini bisa dengan perkataan dan tingkah laku yang baik.” (Syarh al Bukhari, 17: 273)

Tetap bersikap baik atau bahkan dengan lemah lembut membuat seseorang akan semakin mulia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved