Berita Nasional

Heboh Patung Penyu 'Kardus' Sukabumi Diduga Telan Rp15 M, Rekanan Proyek Bantah Sebut Cuma Rp30 Juta

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan kondisi patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi yang rusak karena ternyata terbuat

Instagram @mood.jakarta/Arsip
PATUNG PENYU RUSAK - Sebuah video menayangkan rusaknya patung penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi sorotan viral. Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 4 Fakta di Balik Rusaknya Patung Penyu "Kardus" yang Viral di Sukabumi, Anggarannya Rp 30 Juta, https://jabar.tribunnews.com/2025/03/05/4-fakta-dibalik-rusaknya-patung-penyu-kardus-yang-viral-di-sukabumi-anggarannya-rp-30-juta. Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan kondisi patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi yang rusak karena ternyata terbuat dari kardus dan kayu.

Nilai anggaran dari patung penyu tersebut diduga mencapai Rp15 miliar menjadi sorotan.

Terlihat kondisi patung penyu itu sudah robek dan penyok, terlebih di bagian tempurung dalam video tersebut.

Perekam video tersebut lantas membuka lapiran luar patung tersebut yang ternyata dibuat dari kardus.

Di bagian dalam patung penyu itu juga terlihat rangka dari kayu untuk menopang karton-karton tersebut.

Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun X @__PASMANTAP pada Senin (3/3/2025).

Gubernur Jabar bereaksi

Viralnya video patung penyu ini membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara.

Dia mengatakan, patung yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi ini akan diaudit oleh pihak Pemprov Jabar.

Hal ini dikatakan Dedi Mulyadi melalui akun Instagramnya, @dedimulyadi17 pada Kamis (6/3/2025).

“Mengenai ramainya patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang. Saya sudah meminta inspektorat provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut,” ujarnya.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, setelah audit selesai, pihaknya akan segera mengumumkan agar masyarakat mendapat penjelasan yang objektif, tidak bersifat dugaan.

“Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas."

"Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya dan bagi saya hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya,” tutur Dedi Mulyadi.

Rekanan proyek membantah

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved