Ramadan 2025

Maksud Hadits Puasa Hanyalah untuk-Ku, dan Aku Sendirilah yang akan Memberikan Ganjaran padanya

Puasa hanyalah untukKu dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung, sebab ia telah meninggalkan hawa nafsu, makan, minum karenaku

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
HADITS NABI -- Ilustrasi makna hadits Puasa hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Puasa Ramadhan tidak hanya sebagai ibadah wajib bagi umat Islam karena bagian dari rukun Islam.

Lebih dari itu, puasa Ramadhan adalah ibadah yang istimewa dibanding ibadah lain seperti sholat, zakat atau ibadah haji.

Rasulullah SAW dalam hadits shahih menjelaskan.
Bahwa Allah berfirman:

 كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به » [رواه الإمام البخاري في صحيحه ج2 ص226 من حديث أبي هريرة رضي الله عنه].

Artinya: :
“Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ”. (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).

Berikut makna hadits ibadah puasa hanyalah untukku dan akulah yang akan memberikan ganjaran kepadanya.

Ini merupakan hadis yang mengandung fadhilah puasa dan keistimewaannya dibandingkan dengan ibadah lainnya, dan bahwa Allah ta’ala telah mengkhususkan ibadah puasa ini untuk-Nya.

Dikutip dari laman wardah.or.id, para ulama menjelaskan bahwa puasa merupakan amalan batin yang hakikatnya tidak diketahui kecuali Allah ta’ala, dan orang yang melakukannya sendiri.

Puasa  merupakan ibadah yang berbentuk niat dalam hati, berbeda dengan semua amalan lainnya, yang bisa dilihat dan nampak oleh mata orang lain.

Namun puasa lebih pada amalan yang bersifat rahasia antara hamba dan Rabb-nya, sebab itu dalam riwayat lain disebutkan:


 الصوم لي وأنا أجزي به ، إنه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي


Artinya:
“Puasa hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung, sebab ia telah meninggalkan hawa nafsu, makan, dan minumnya karena-Ku”.

Tentunya meninggalkan hawa nafsu, dan makan semata-mata karena Allah, merupakan amalan batin, dan niat yang tersembunyi, tidak diketahui kecuali oleh Allah ta’ala.

Makna lainnya adalah, masih dari sumber yang sama, nahwa semua amalan anak adam bisa dijadikan sebagai tebusan atas qishash/pembayaran kezalimannya antara dia dengan orang-orang yang ia zalimi.

 Bila ia memiliki sifat zalim, maka orang-orang yang ia zalimi akan menuntut dia di hari kiamat kelak dengan mengambil beberapa amalan kebaikan/pahalanya.

Semua pahala amalan tersebut bisa dijadikan tebusan kecuali puasa, pahalanya tidak bisa diserahkan kepada orang-orang yang dizalimi, sebab Allah sendirilah yang menabungnya bagi orang yang berpuasa, dan memberikan ganjarannya padanya.

Rasulullah SAW bersabda:

كل عمل ابن آدم له كفارة إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به

Artinya:

“Semua amalan anak adam bisa dijadikan tebusan (bagi orang-orang ia zalimi), kecuali puasa, karena ia adalah untuk-Ku, dan Aku sendirilah yang akan memberikan ganjaran untuknya”.

Ini berbeda dengan sedekah, shalat, haji, dan amalan-amalan lahir lainnya, sebab amalan-amalan ini bisa dilihat oleh orang lain, sementara puasa tidak bisa dilihat oleh seorangpun karena hakikat puasa tidak hanya sebatas meninggalkan makan dan minum atau semua jenis pembatal puasa, namun lebih dari itu ialah harus benar-benar ikhlas dan sungguh-sungguh, dan ini tentunya tidak bisa diketahui kecuali Allah Azza wa Jalla.

Makna terakhir dari hadits “puasa hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjarannya  adalah bahwa puasa tidak dimasuki oleh jenis kesyirikan, sebab tidak ada satu musyrikpun yang menyatakan bahwa ia berpuasa untuk berhala, dan tuhan-tuhan sesembahan mereka selain Allah ta’ala.

Demikian penjelasannya. Wallahualam bishawab. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Penjelasan Hadits Bulan Puasa Ramadhan Pintu Surga Dibuka Pintu Neraka Ditutup, Setan Dibelenggu

Baca juga: Arti Allahumma Lakasumtu Wabika Amantu, Doa Buka Puasa Kapan Diucapkan Menurut Ustadzah Halimah

Baca juga: Hadits Tentang Doa Orang yang Berpuasa tidak Tertolak, Bulan Ramadhan Momen Tepat Perbanyak Berdoa

Baca juga: Cara Mengamalkan Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Baik dan Benar, UAH: Jangan Langsung Ambil Gorengan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved