Mayat Dalam Karung di Tanah Datar

Dikira Cuma Iseng, Siswi MTs di Tanah Datar Sempat Curhat Akan Dibunuh ke Ibu, Kini Tewas

Sebelum ditemukan tewas,  korban sempat curhat kepada ibunya bahwa dirinya menerima pesan ancaman akan dibunuh pelaku. Sang ibu justru mengira iseng

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNPADANG.COM/ARIF RAMANDA KURNIA
MAYAT DALAM KARUNG: Polres Tanah Datar mengadakan konferensi pers di Mapolres Tanah Datar terkait pengungkapan kasus mayat dalam karung Kamis (27/2/2025).  

TRIBUNSUMSEL.COM - Kematian Cinta Novita Sari atau CNS (15), siswi MTs yang  jasadnya yang terbungkus karung dibuang di pinggir jalan Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Terutama sang ibunda, Delka Liza yang begitu terkejut putrinya meregang nyawa di tangan pria kenalan korban, Noval Julianto alias N warga Salimpaung dan Bima Dwi Putra alis B (27), warga Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar.

Sebelum ditemukan tewas,  korban sempat curhat kepada ibunya bahwa dirinya menerima pesan ancaman akan dibunuh pelaku.

Baca juga: Tega Habisi Nyawa Anak Saya, Tangis Ibu Siswi MTs Anak Dibunuh di Tanah Datar, Minta Dihukum Berat

PELAKU PEMBUNUHAN : (kanan) Pelaku N saat diinterogasi oleh pihak Polres Tanah Datar, Rabu (26/2/2025). Pelaku diamankan saat berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh dan dibawa ke Tanah Datar. (kanan) 
Ibunda CNS, Liza Delka saat diwawancarai, Rabu (26/2/2025). Ia meminta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
PELAKU PEMBUNUHAN : (kanan) Pelaku N saat diinterogasi oleh pihak Polres Tanah Datar, Rabu (26/2/2025). Pelaku diamankan saat berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh dan dibawa ke Tanah Datar. (Kiri) Ibunda CNS, Liza Delka saat diwawancarai, Rabu (26/2/2025). Ia meminta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)


Akan tetapi, ibu siswi MTs tidak menghiraukan karena mengira pesan ancaman pembunuhan itu iseng.

Ancaman tersebut didapati melalui tangkapan layar pesan dari anaknya sendiri.

Tidak lama dari itu, ibu kaget putrinya sudah ditemukan meninggal dunia di dalam karung

Hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi.

Menurut AKP Surya Wahyudi, ibu korban menerima tangkapan layar ancaman tersebut beberapa hari sebelum kejadian.

"Korban sempat mengirimkan tangkapan layar ancaman tersebut kepada ibunya. Namun ibu korban menganggap hal tersebut adalah sebuah keisengan sehingga tidak terlalu menghiraukan," kata AKP Surya Wahyudi, Kamis (27/2/2025).

Sementara itu, ibu korban tak kuasa menangis anaknya dibunuh dua pria.

Liza Delka saat ditemui dirumahnya di Nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (26/2/2025) mengaku tidak mengenal para pelaku.

"Saya tidak mengenal mereka, sebanyak ini teman-teman anak saya tapi saya tidak ada mengenal satupun dari mereka," ujarnya.

"Melihatnya pun lewat di sekitar sini juga tidak pernah, mungkin karena bukan orang sekitar makanya saya tidak pernah lihat," sambungnya.

Liza mengaku belum sepenuhnya lega atas tertangkapnya para pelaku, ia seolah tak menyangka para pelaku tega menghabisi nyawa anak kesayangannya itu.

"Dengan tertangkapnya para pelaku tentunya saya cukup lega. Tapi seperti masih ada yang mengganjal di hati saya, kenapa mereka tega menghabisi nyawa anak saya yang masih sekecil itu," ungkapnya sambil menahan tangis.

"Ibu mana yang rela melihat anak gadisnya mati dalam keadaan terbunuh," sambungnya.

Liza berharap agar para pelaku bisa dihukum dengan seberat-beratnya.
"Kalau bisa mereka itu dihukum seberat-beratnya, kalau bisa nyawa dibalas nyawa," tegasnya.

Liza juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran Kepolisian serta yang turut serta dalam membantu menangkap pelaku pembunuhan anaknya.

"Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh polisi yang telah membantu dan semua orang yang telah membantu menangkap pelaku, semoga ini bisa menjadi amal ibadah bagi semuanya," pungkasnya.

Baca juga: Kejamnya Noval Pelaku Utama Bunuh Siswi MTs Mayat Dalam Karung di Tanah Datar, Cekik Hingga Tewas 

 

Berawal Dari Prank dan Blokir Nomor Handphone

Peristiwa pembunuhan siswi MTs berinisial CNS dipicu rasa sakit Noval terhadap korban.
Pelaku Noval mengaku dirinya sempat di prank korban. 

Menurut pengakuan Noval kepada polisi, korban sempat menghubunginya menggunakan nomor lain dan mengaku sebagai wanita lain.

Setelah percakapan tersebut, Noval pun berniat menemui wanita yang mengaku asal Lubuk Buaya, Kota Padang.

Ketika pelaku Noval hendak berangkat menemui wanita tersebut, CNS pun kemudian mengaku bila itu dirinya.

Dari kejadian tersebut, pelaku Noval pun kesal.
Sakit hati pelaku Noval semakin memuncak saat nomornya ternyata diblokir CNS.
Karena sakit hati, muncul niat pelaku untuk membunuh korban.

Kronologis Pembunuhan Siswi MTs

Peristiwa pembunuhan terhadap CNS bermula saat Noval mengajak pelaku Bima bertemu pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 20.00 WIB.

Saat itu, Noval berjanji kepada Bima akan mempertemukannya dengan CNS.

Noval yang merupakan kenalan lama CNS memberikan nomor telepon korban kepada Bima untuk menjebak CNS.

Bima tanpa curiga lantas menghubungi CNS dan keduanya pun sepakat bertemu.

Bima kemudian menjemput CNS dari kediamannya pada Selasa (18/2/2025) pukul 21.00 WIB menggunakan sepeda motor.

“Korban dijemput pelaku B menggunakan sepeda motor menuju lapangan Cindua Mato dan pelaku N membuntuti mereka dari belakang,” kata Kapolres Tanah Datar AKBP Simon Yana Putra saat Press Release di Polres Tanah Datar, Kamis (27/2/2025).

Baca juga: 2 Pelaku Bunuh Siswi MTS Mayat Dalam Karung di Tanah Datar Ditangkap, Ngaku Sakit Hati dengan Korban

 

Pembuntutan yang dilakukan Noval tanpa sepengetahuan Bima dan CNS.

Sesampainya di Lapangan Cindua Mato, Bima dan CNS pun bertemu pelaku Noval.

Mereka bertiga pun sempat berdialog di sana.
Dalam pertemuan tersebut, Noval merampas handphone milik NCS.

Hal tersebut yang membuat CNS terpaksa ikut pelaku Bima untuk menyusul Noval ke Salimpaung guna mengambil handphonenya.

Mereka bertiga pun kembali bertemu di sebuah tempat nongkrong di Salimpaung.

Tanpa sepengetahuan CNS, pelaku Noval sempat mengutarakan niatnya akan menghabisi korban kepada Bima di tempat pertemuan tersebut.

Kemudian mereka bertiga pun kembali bergerak ke sekolah TK yang berada di daerah Malintang, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang menjadi lokasi pembunuhan.
Sesampainya di lokasi, Noval turun dari motornya dan langsung mencekik CNS yang berada di atas motor Bima.

Namun, uapaya pembunuhan tersebut sempat gagal karena Bima sempat menepis tangan Noval dan CNS pun terjatuh.

Dari sana Bima pun membiarkan Noval dan CNS untuk menyelesaikan masalahnya.

Noval yang sudah terlanjur sakit hati kembali melanjutkan niatnya membunuh CNS dengan cara dicekik.

Setelah korban tak bernyawa, Noval pun merudapaksa jasad CNS.

Setelah membunuh dan merudapaksa korban, pelaku Noval kemudian memasukkan jasad korban ke dalam sarung.

Karena tidak muat, Noval meminta Bima membawa sesuatu yang mampu menutupi jasad korban secara menyeluruh.

Bima pun datang membawa sebuah karung putih yang didapat di dekat lokasi pembunuhan.

"Kemudian mereka berdua memasukan korban ke dalam karung dan menaikkannya ke motor pelaku N," ucapnya.

Pelaku Kehabisan Bensin

Selanjutnya, jasad korban yang terbungkus karung dibawa pelaku Noval menggunakan sepeda motor untuk dibuang ke jurang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, jurang yang dimaksud oleh pelaku Noval berada sekitar satu kilometer dari lokasi penemuan jasad korban.

"Dari keterangan pelaku, ia awalnya hendak membuang korban ke jurang yang tidak jauh dari TKP. Namun ternyata saat berada di TKP, minyak sepeda motornya habis, kemudian meletakan korban begitu saja di TKP penemuan," kata Kasat ReskrimvPolres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, Rabu (26/2/2025).

Kemudian jasad korban dibuang pelaku Noval di pinggir jalan samping perkebunan warga yang berada di Jorong Ladang Koto, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan  Sungai Tarab,  Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (19/2/2025) dini hari.

Setelah pelaku Noval meletakan jasad korban di lokasi, ia kembali menelepon pelaku Bima untuk membantunya mendorong sepeda motor yang digunakannya.

"Ia kembali menelepon pelaku B untuk membantu mendorong sepeda motornya yang habis minyak ke tempat pengisian BBM terdekat, setelah itu mereka kemudian berpisah kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.

Hingga pada Rabu (19/2/2025) pagi jasad korban ditemukan warga.

Korban ditemukan dalam kondisi terbungkus karung putih.

Atas perbuatannya Noval dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Noval pun dijerat dengan pasal 285 tentang perkosaan.

Sementara Bima dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang pelaku dan pembantu tindak pidana kejahatan.


Artikel telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Korban dan Pelaku Ternyata Teman Lama, Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan CNS di Tanah Datar

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved