Wakepsek Dibunuh Suami di Riau

Sosok Juniwarti Wakepsek di Kuansing Riau Tewas Dibunuh Suami, Dikenal Guru Favorit yang Lembut

Juniwarti (51), seorang istri ditemukan tewas diduga dibunuh oleh suaminya, Elvis Ardi (48), jabat Wakil Kepala Sekolah, dikenal guru yang ceria

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Dok Tim RJIC Pekanbaru
PROSES PEMAKAMAN WAKEPSEK. Jenazah Juniwarti, seorang wakil kepala sekolah sebuah SMPN di Kuansing, korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh suami sendiri dimakamkan di TPU Kartama Pekanbaru, Selasa (25/2/2025). Juniwarti (51), seorang istri ditemukan tewas diduga dibunuh oleh suaminya, Elvis Ardi (48), jabat Wakil Kepala Sekolah, dikenal guru yang ceria 

Meski tak satu sekolah dengan almarhumah, Susi mengaku pernah intens berkomunikasi dengan Juniwarti.

Kala itu Susi ingin menggelar sosialisasi di sekolah SMPN 4.

"Sebelum dan selama sosialisasi, saya intens komunikasi. Sebatas program kegiatan kami saja saat itu," ujar Susi.

Susi pun mengaku merasa sedih atas musibah yang menimpa rekannya itu.

Anak Korban Menangis Histeris

Kepada tetangganya, Z, anak korban dan pelaku sampai menangis histeris mengetahui kematian sang ibunda, ia meminta agar ibunya dihidupkan lagi.

"Kak, tolong hidupkan lagi mamak aku, aku mau mamak aku hidup," kata tetangga korban, W, dilansir TribunPekanbaru.com.

Tetangga lain, A mengatakan, mulanya Z mendapat pesan via WhatsApp dari ayahnya EA.

Dalam pesan itu, Elvis Ardi meminta agar Z memeriksa kondisi ibunya di kamar.

"Jadi EA mengirim pesan ke WhatsApp ke Z, isinya itu kurang lebih EA meminta Z untuk memeriksa kondisi ibunya di kamar," ujar A.

Z lantas mengecek kondisi sang ibu. Setibanya di kamar, Z dikejutkan dengan keadaan ibunya yang mengenaskan.

Saat ditemukan Z, Juniwarti dalam kondisi terlentang dengan luka parah di bagian leher.

"Saat melihat ibunya, Z pun langsung ke rumah saya minta tolong," urainya.

Baca juga: Kronologi 2 Penjual Petai Tewas usai Duel Carok Dipicu Persaingan Dagang, Ambil Celurit dari Motor

Kepada A, Z menuturkan, sebelum menerima pesan itu, ia mendengar suara motor ayahnya yang melaju kencang.

Z yang ketika itu hendak berangkat sekolah sempat tertahan di dalam kamar karena hujan deras.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved