Berita OKU Timur

Niat Ambil Sandal Terjatuh, Bocah 6 Tahun Tenggelam di Irigasi BK 3 OKU Timur

Berniat mengambil sandal tersebut, Ar Rohim (6) turun ke bibir sungai, namun ia terpeleset dan tercebur ke dalam air.

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Moch Krisna
dokumentasi Polsek Buay Madang Timur
PENCARIAN-- Anggota Polsek Buay Madang Timur bersama masyarakat melakukan pencarian korban tenggelam di Irigasi BK 3, Selasa (18/02/2025). Korban Ar Rohim (6) terpeleset saat mengambil sandal yang Terjatuh di irigasi BK 3. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Berniat mengambil sandal tersebut, Ar Rohim (6) turun ke bibir sungai, namun ia terpeleset dan tercebur ke dalam air.

Hal ini membuat duka mendalam menyelimuti keluarga M Yusuf, warga Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur.

Putra mereka, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Irigasi Komering BK 3, pada Senin 17 Februari 2025, sore.

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat korban bermain bersama saudara kembarnya, Ar Rohman (6) di pinggiran sungai.

Kedua bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu awalnya bermain seperti biasa, hingga sandal milik Ar Rohim jatuh ke dalam sungai. Diduga tidak bisa berenang, korban langsung tenggelam dan terseret arus.

Melihat kejadian tersebut, saudara kembarnya, Ar Rohman, berlari pulang ke rumah dan memberi tahu ibu mereka, Fitri Diantika Putri.

Sang ibu, yang panik mendengar kabar tersebut, segera menuju sungai bersama warga sekitar untuk mencari korban.

Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi, melalui Kapolsek Buay Madang Timur Iptu Antoni Steven SIKom mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, pihak kepolisian dari Polsek Buay Madang Timur segera mendatangi lokasi kejadian.

"Bersama warga, anggota melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi korban tenggelam," katanya, Rabu (19/02/2025).

Pencarian berlangsung selama sekitar 40 menit hingga akhirnya tubuh Ar Rohim ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri pada pukul 14.40 WIB.

"Korban segera dievakuasi dan dibawa ke Klinik Aida di Desa Karang Tengah, namun pihak medis menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia," lanjutnya.

Lalu jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Srikaton, diiringi kesedihan mendalam dari keluarga dan warga setempat.

Lanjut kata dia, bahwa pihak kepolisian telah mendata saksi-saksi serta membantu proses evakuasi dan pemulangan jenazah.

"Kami telah melakukan pencatatan saksi dan memastikan bahwa keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. Tidak ada tuntutan dari pihak keluarga terhadap siapa pun," ujarnya. 

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat anak-anak bermain di sekitar perairan, terutama bagi mereka yang belum bisa berenang.

Kesadaran akan bahaya perairan terbuka sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.

"Keluarga besar serta para tetangga datang untuk memberikan dukungan dan belasungkawa kepada orang tua korban," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved