Marhaban Ya Ramadan atau Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadan Ucapan Mana yang Lebih Tepat Saat Sambut Ramadan

TRIBUNSUMSEL.COM -- Manakah yang lebih tepat penggunaan katanya. Marhaban Ya Ramadhan atau Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan? Atau keduanya, ahlan wa sahlan marhaban ya Ramadhan?

Inilah yang akan dibahas dalam artikel ini.

Pada dasarnya kata marhaban dan ahlan wa sahlan memiliki arti yang sama yakni "selamat datang".

Tetapi secara makna, marhaban dan ahlan wa sahlan memiliki perbedaan.

Kata marhaban digunakan untuk menyambut kehadiran seseorang atau sesuatu yang sifatnya istimewa, sedangkan kata ahlan wa sahlan digunakan untuk menyambut seseorang atau sesuatu yang sifatnya lebih umum.

Arti Marbahan

Marhaban  "مَرْحَبًا" asal katanya adalah rahb atau rahhaba.

Menurut Prof. Dr. M Quraish Shihab kata marhaban berasal dari kata rahb yang bermakna luas atau lapang. 

Sehingga dapat diartikan  bahwa kata marhaban menggambarkan jika tamu yang datang disambut dengan lapang dada dan penuh rasa kegembiraan. 

Marhaban sangat tepat disandingkan dengan kata Ya Ramadhan karena bulan Ramadhan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. 

 Allah Swt akan menghapus dosa-dosa hamba-Nya yang mau bertaubat, bulan ini juga disebut sebagai bulan pengampunan. Selain itu Allah juga menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan untuk mengijabah doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.

Arti Ahlan Wa Sahlan

"Ahlan wa sahlan" (أهلا و سهلا) adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang artinya "selamat datang"

 Mengutip buku Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab, ungkapan ahlan wa sahlan terdiri dari tiga unsur kata, yakni ahl, wa, dan sahl.

Kata “ahl” artinya keluarga, “sahl” memiliki arti “mudah”, sedangkan “wa” adalah kata sambung yang memiliki arti dan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ahlan wa sahlan artinya adalah ungkapan selamat datang yang memiliki makna: kami menerimamu sebagai bagian dari keluarga kami dengan mudah (tanpa mempersulit urusanmu).

Sebagian para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan, melainkan "marhaban ya Ramadhan". 

Namun apa bila tetap ingin mengucapkan ahlan wa sahlan Ya Ramadhan, atau menggabungkan keduanya Ahlan wa Sahlan Marhaban Ya Ramadhan, tidak menjadi masalah. Boleh dan sah-sah saja.

Marhaban ya Ramadhan atau Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SWT.

Masih menurut Prof Dr M Quraish Shihab, ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. 

Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan.

Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga.

Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah SWT. 

 Rasulullah bersabda:

"Ramadhan, kita semua menjadi ahli keluarganya. Bulan puasa datang dengan membawa segala keberkahan. Alangkah mulianya tamu yang akan tiba itu”. (HR. Thabrani)

Ahlan Wa Sahlan Marhaban Ya Ramadhan. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Makna Dahsyat Mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan, Penjelasan KHM Quraish Shihab, Bukan Sekadar Ucapan

Baca juga: Kapan 1 Ramadhan 1446H/2025? Cek Jadwalnya Disini, Beserta Waktu Libur Sekolah Awal Puasa Ramadhan

Baca juga: Hadits Keutamaan Bulan Ramadhan Tulisan Arab dan Arti, Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufiro

Baca juga: 15 Inspirasi Pantun Sambut Nisfu Syaban dan Memasuki Bulan Puasa, Cocok untuk Ucapan Menuju Ramadhan