Arti Bahasa Arab

Makna Dahsyat Mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan, Penjelasan KHM Quraish Shihab, Bukan Sekadar Ucapan

Kita menyambut Ramadhan ini dengan gembira, dan bersedia untuk memperbaiki apa yang kurang baik dan mengambil bekal dalam perjalanan menuju Allah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
MARHABAN YA RAMADHAN -- Ilustrasi makna mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan, penjelasan KHM Quraish Shihab. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Marhaban Ya Ramadhan. Kata-kata itulah yang biasa kita dengar atau kita ucapkan ketika bulan penuh rahmat ini datang. 

Kiyai Haji Muhammad Quraish Shihab mennjelaskan makna mendalam dari ucapan Marhaban Ya Ramadhan  Menurut cendekiawan Muslim Indonesia itu, ada dua kata yang mewakili kata marhaban, yakni rahba dan marhab

Makna Pertama adalah rahba, artinya luas.

Dikutip dari laman nu.or.id, yang dimaksud tempat luas dari kata rahba adalah hati yang lapang dan senang dalam menyambut bulan Ramadhan. 

Sehingga tatkala manusia mengucapkan marhaban Ya Ramadhan, mereka mengucapkan dengan penuh ketulusan hati dan kegembiraan. 

Hal itu  menggambarkan jiwa perasaan begitu lega dan lapang dalam menyambut bulan Ramadhan. Tidak kesal dan tidak menggerutu.

Makna kedua dari marhaban adalah marhab, yang artinya stasiun atau tempat pemberhentian sementara.

Layaknya stasiun, Ramadhan merupakan tempat kita mengambil bekal untuk melanjutkan hidup menuju Allah. 

Sehingga bila kita mengatakan marhaban ya Ramadhan dalam pengertian kedua ini, itu berarti wahai Ramadhan selamat datang kami akan mengambil bekal dalam melanjutkan perjalanan menuju Allah dan kami memperbaiki yang rusak dari hati kami. 

Maka ketika kita mengucapkan Marhaban ya Ramadhan, maknanya adalah : bahwa kita menyambut Ramadhan ini dengan gembira, dan bersedia untuk memperbaiki apa yang kurang baik dan mengambil bekal dalam perjalanan menuju Allah.

Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, sebab Allah Swt menjadikannya sebagai bulan dalam menabur rahmat-Nya pada hamba-hamba-Nya. Sehingga pada bulan tersebut terdapat keberkahan yang begitu melimpah dari Allah Swt, dan salah satu dari bentuk keberkahan-Nya adalah dibukanya pintu surga selebar-selebarnya dan ditutupnya pintu neraka serapat-rapatnya bahkan setan-setan yang selalu dianggap sebagai penyebab manusia dalam bermaksiat pun pada bulan Ramadhan akan dibelenggu. 


Sebagaimana dalam hadis riwayat Ahmad dan An-Nasa’i:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat, juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya, maka dia tidak memperoleh apa-apa” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

Maka sambutlah bulan Ramadhan dengan rasa penuh gembira, karena sesungguhnya tidak semua orang dapat dikaruniai kenikmatan berkah di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan diibaratkan sebagai sekolah spiritual yang disediakan oleh Allah Swt untuk manusia. Sebab pada bulan tersebut kita dibina oleh Allah Swt dengan berbagai macam perintah. Seperti perintah berpuasa (untuk mengetahui bahwa kita hanyalah makhluk Allah yang lemah), perintah zakat fitrah (Allah ingin menegaskan bahwa di dalam hartamu terdapat hak orang lain dan dengan berzakat maka dapat mensucikan apa yang kita miliki). 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved