Harga Emas Hari Ini Meroket, Pengamat Ungkap Perbandingan Emas Fisik dan Digital, Mana Lebih Aman?

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga emas meroket tajam sejak awal tahun hingga kini membuat banyak masyarakat yang mulai melirik emas sebagai investasi.

Apalagi kebijakan perang dagang Presiden Donald Trump semakin membuat harga emas diprediksi bakal meroket.

Diketahui, harga emas perhiasan hari ini, Kamis (13/2/2025) dibandrol Rp 8.930.000 per suku.

Sementara untuk harga emas murni Antam dibandrol Rp 1.696.230.per gram atau kurang Rp 4 ribu lagi Rp 1,7 juta per gram.

Pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah, Dr Sri Rahayu mengatakan harga emas naik karena dampak kebijakan Presiden Trump yang membuat situasi ekonomi memanas karena dampak perang dagang.

Akibatnya karena ketidakstabilan politik dan ekonomi itu membuat investor lebih memilih emas untuk mengamankan aset sebagai produk save heaven.

"Dampaknya permintaan emas naik membuat harganya juga ikut naik karena memang seperti itulah hukum pasar," kata Ayu, Kamis (13/2/2025).

Saat banyak masyarakat yang melek investasi emas, sebenarnya lebih aman investasi emas fisik atau emas digital?

Dr Ayu menjelaskan keduanya sama-sama baik karena tujuannya adalah investasi untuk jangka panjang.

Namun kembali lagi ke investornya sendiri, siapa investor itu dan bagaimana kecukupan dananya juga.

Jika investor atau pembeli itu bukan generasi muda atau millenial tapi kolonial, pasti akan lebih memilih investasi emas fisik karena dianggap emas fisik lebih aman.

"Ada istilah ada uang ada barangnya, kalau dipegang langsung barangnya kan percaya bahwa ada, berbeda dengan emas digital itu tidak ada barangnya dan juga kolonial atau orang tua masih awam dengan kemajuan teknologi itu," ujar Ayu.

Baca juga: Harga Emas di OKU Sumsel Rp9 Juta perSuku, Toko Perhiasan Jadi Sepi, Banyak yang Jual Dibanding Beli

Baca juga: Update Harga Emas Perhiasan Hari ini Kamis 13 Februari 2025, di Palembang Capai Rp8,93 Juta per Suku

Namun investasi emas fisik memang harus punya dana yang cukup sebab emas fisik harus dibeli dengan ukuran minimal 0,5 gram dengan harga nyaris satu juta rupiah per gram.

Jika uangnya belum cukup, kolonial biasanya akan tetap memilih menabung dulu agar uang cukup baru kemudian dibelikan emas fisik sedikit demi sedikit.

Berbeda jika uangnya ada dan cukup, maka bisa langsung datang ke toko membeli emas perhiasan atau emas batangan.

Atau ada juga pola pembelian emas yang dicicil sebagai solusi.

Sebab emas ini memang emas fisik yang ada barangnya namun dititip sementara waktu di tempat cicilan baik itu bank atau oleh perusahaan lainnya (Pegadaian) misalnya yang punya program cicilan emas.

Debitur atau konsumen diminta membayar uang muka dari emas yang akan dicicil dan sisanya akan dilunasi dengan jangka waktu yang disepakati.

Setelah cicilan selesai maka emas bisa langsung dibawa pulang dan biaya cicilan tetap tidak berubah hingga selesai cicilan meski di tengah jalan harga emas mendadak naik lagi.

Sementara itu saat ini banyak penyedia jasa yang menawarkan penjualan emas digital yang bisa dicicil dengan investasi lebih terjangkau.

Investor atau pembeli bisa membeli emas dengan harga mulai Rp 10 ribu yang kemudian bisa dikonversikan ke nilai emas menjadi 0,000 sekalian gram emas.

Pembelian ini memungkinkan generasi millenial atau gen z mencicil emas sejak dini sehingga bisa merasakan manfaatnya kemudian hari daripada punya uang hanya habis digunakan jajan saja.

Namun Ayu juga menyarankan agar pengelola aplikasi atau penyedia penjualan emas digital juga harus memperhatikan keamanan aplikasinya karena bagaimanapun juga emas digital ini tidak ada fisiknya.

Bagaimana dengan bentuk emasnya nanti, apakah saat akan dicairkan benar-benar ada, aman dan tidak hilang jika kemudian handphone yang digunakan sebagai akun pembeli emas digital hilang dan disalahgunakan pihak kain yang tidak bertanggung jawab.

"Keamanan emas digital juga harus benar-benar dijaga karena pertimbangan tidak terlihat fisik inilah yang kadang membuat pembeli ragu, padahal dari sisi kemudahan ini sangat cocok untuk investasi sebab bisa dengan berapa saja sudah bisa investasi tidak harus menunggu gajian dulu atau punya uang lebih dulu untuk beli emas," kata Ayu.

Namun mana yang lebih baik dan unggul berinvestasi emas, dia kembali menyerahkan pilihan pada calon konsumen.

Nyaman dengan sistem yang mana dan disesuaikan dengan keuangan masing-masing calon konsumen itu sendiri mau beli emas fisik atau digital sebab semuanya ada plus minusnya juga.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com