Penagih Bank Keliling Dibunuh di Bekasi

Awal Mula Terbongkarnya Mayat Almaidah di Dalam Septic Tank setelah 2 Tahun Korban Dicari

Awal terbongkarnya mayat Almaidah, istri kedua Sunardi dalam septi tank setelah 2 tahun dicari keluarga.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com/TribunBekasi.com
KASUS PEMBUNUHAN ISTRI DAN PENAGIH BANG KELILING - (kiri) Sunardi (43) pembunuhan terhadap istri keduanya, Almaidah (51) dan seorang wanita pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22). (kanan) Lokasi pembunuhan Sri Pujiyanti (23), gadis penagih utang, di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi dipasang garis polisi. Sunardi baru ketahuan sudah bunuh istri dan simpan mayat dalam septic tank setelah 2 tahun korban dicari keluarga. 

Setelah sekian lama mendapat kabar ibunya, Edi memutuskan melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan tersebut tak membuahkan hasil. Kabar penemuan ibu dari polisi tak kunjung didapatkannya.

Karena itu, Edi pun berusaha sendiri mencari keberadaan ibunya yang telah pisah rumah dengan pelaku itu. 

Berulang kali Edi mendatangi rumah Sunardi di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, tetapi upayanya tetap tak membuahkan hasil. 

Edi juga tak pernah bertemu Sunardi setiap mendatangi rumahnya. Bahkan, acap kali dia tak dibukakan pintu ketika ke rumah pelaku.

Padahal, dia sangat berharap bisa bertemu pelaku untuk menanyakan langsung keberadaan ibunya. Karena saking seringnya mendatangi rumah pelaku, dia sampai kena usir oleh istri siri pelaku. 

"Ya sama istri (diusir). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," ungkap dia.

Setelah dua tahun pencarian, jejak keberadaan ibunya berlahan mulai diketahui Edi. 

Tepatnya setelah dirinya mengetahui bahwa Sunardi telah membunuh Sri Pujayanti, seorang pegawai bank keliling, di rumahnya pada 4 Februari 2025.

Edi mengungkapkan, ibunya telah pisah rumah dengan pelaku sejak enam bulan sebelum meninggal.

Setelah berpisah, Edi dan ibunya tinggal di Perumahan KSB, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. 

Perpisahan ini disebabkan karena tindakan pelaku yang kerap melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap korban. 

Selain itu, pelaku juga sering menenggak minuman keras dan berjudi. Bahkan, tiga kendaraannya ludes dijual oleh Sunardi untuk berjudi dan membeli minuman keras.

"Mungkin, bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," ungkap Edi.

Selama kehilangan jejak sang ibu, Edi ternyata pernah melapor ke Polsek Serang Baru. Namun, laporan ini tak membuahkan hasil. Edi kemudian mencari seorang diri. 

Selama dua tahun terakhir, dia berulang kali mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan ibunya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved