Berita Nasional

Curhat Amina Terpaksa Makan Terong Setengah Matang Imbas Tak Diperbolehkan Beli LPG 3 Kg di Pengecer

Kebijakan LPG dilarang dijual di pengecer menimbulkan keluhan warga, salah satunya Aminah(43) warga Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Cirebon, Jabar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
KELUHAN WARGA SOAL LPG - Aminah warga Desa Pangkalan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon Jawa Barat kebingungan cari tabung gasnya habis pada Senin (3/2/2025) pagi. Ia pun memilih memakan terong setengah matang tak yang tuntas dimasak. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Aminah (43), warga Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku terpaksa makan terong setengang matang usai tak ada pengecer lagi jual LPG 3 kg di sekitar rumahnya.

Aktivitas memasak Aminah terpaksa terhenti mendadak karena kesulitan mencari gas elpiji di warung.

Terong goreng yang baru setengah matang ditinggalkan Aminah sementara di penggorengan setelah tabung gas elpiji tiga kilogram miliknya habis.

Aminah mencari tabung gas di warung yang berada hanya lima bangunan dari rumahnya.

Baca juga: Daftar Alamat Agen Penyalur dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg Wilayah Kabupaten Bangka Selatan

Namun, usahanya sia-sia karena warung tersebut tidak memiliki stok gas elpiji.

“Tadi sudah ke beberapa warung, habis semuanya, alasannya kosong dan belum dikirim. Gas saya habis, lagi memasak, akhirnya kalau begini, bagaimana melanjutkan masaknya," keluhnya.
 
Tidak putus asa, Aminah kemudian naik motor untuk mencari di warung lainnya meskipun jaraknya cukup jauh.

Namun, hasilnya tetap sama; ia kembali tidak menemukan gas elpiji tiga kilogram.

Di salah satu warung yang didatanginya, pemiliknya, Hining, langsung menjawab bahwa gasnya kosong.

Baca juga: Bagaimana Cara Beli LPG 3 Kg setelah Pengecer Tak Diperbolehkan Jual Mulai 1 Februari 2025 ?

Ia juga menyampaikan bahwa pengiriman dari penyuplai telah terhambat selama lima hari.

Sebanyak 15 tabung gas elpiji tiga kilogram yang diambil pihak penyuplai belum juga dikirimkan hingga hari ini. 

"Sudah lima hari, sudah diambil sama penyuplai biasanya cepet. Naro gas kosong langsung dikirim, hari ini juga, tapi ini sudah lima hari ga dikirim," ungkap Hining saat ditemui Kompas.com di warungnya.

Hining menambahkan, dia biasanya membeli dengan harga Rp 18.000 dari penyuplai dan menjualnya kepada warga seharga Rp 21.000.

Harapan Aminah

Aminah berharap pemerintah dapat memperlancar kembali pasokan gas karena kondisi ini sangat menyulitkan.

Ia pun memilih memakan terong setengah matang tak yang tuntas dimasak. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved