Mayat Dalam Koper di Ngawi

Isak Tangis Antok Menyesal Mutilasi Uswatun Khasanah, Minta Maaf ke Keluarga Korban, Istri dan Anak

Sembari menangis, Antok pun meminta maaf kepada keluarga korban dan keluarganya.

Editor: Weni Wahyuny
Tangkap Layar CCTV/TribunJatim.com/Luhur Pambudi
KASUS MUTILASI USWATUN KHASANAH - Kolase (kiri) Tersangka Antok saat digiring petugas Polda Jatim Senin, (27/1/2025). (kanan) Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah memasuki sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo, Kota Kediri, (19/1/2025). Antok kini menangis menyesal telah membunuh Uswatun Khasanah. Ia meminta maaf ke keluarganya dan keluarga korban. 

Kejadian pembunuhan terjadi pada pukul 00:30 WIB di dalam kamar hotel di Jalan Mayor Bismo No 409, Kota Kediri.

Uswatun kemudian dimutilasi menjadi tiga bagian oleh Antok antara pukul 01:30 WIB hingga 05:00 WIB.

Bagian tubuh korban dibuang di tiga kabupaten di wilayah Jawa Timur mulai Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini dan menunggu hasil pengembangan dari rekaman CCTV.

"Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami," pungkas mantan Kapolsek Wonokromo itu. 

Hingga saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka untuk menentukan apakah ada indikasi gangguan psikologis.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan ke psikiatri untuk tersangka,” jelas Dirmanto.

Meski begitu, pihak kepolisian belum merinci materi yang digunakan dalam tes psikologi tersebut.

“Kemarin diperiksa selama enam jam, jadi dari pagi sampai siang,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, yang menyebut bahwa hasil tes psikologi tersangka masih dianalisis.

Buang Jasad Korban di 3 Tempat

Kombes Pol Farman mengungkapkan mayat mutilasi korban akhirnya dibuang di tiga Kabupaten di Jawa Timur.

Jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi namun ada beberapa potongan tubuh yang tersebar di Trenggalek dan Ponorogo. 

Farman menyebut jasad korban sempat dibawa menginap di rumah neneknya di Tulungagung, hingga kemudian membuangnya ke tiga Kabupaten di Jawa Timur.

"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang,".

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved