WNI Asal Palembang Tewas Di Jepang

Di Mata Kakak Sulung, Tris Rizky Pemuda Palembang Tewas di Jepang Dikenal Sosok Berfikiran Positif

Sosok Tris Rizky Akbar Reformansyah di mata sang kakak sulungnya, Rizky adalah seorang WNI yang sedang magang kerja di negara Jepang

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
KELUARGA TRI RIZKY - Herci (kanan) kakak sulung Tris Rizky Akbar Reformansyah, saat menceritakan semasa hidup almarhum sebelum berangkat ke Jepang, Rabu (29/1/2025). Kenang sifat almarhum yang selalu berfikiran positif. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sosok Tris Rizky Akbar Reformansyah di mata sang kakak sulungnya, Rizky adalah seorang WNI yang sedang magang kerja di negara Jepang, lalu meninggal akibat kecelakaan kerja, pada Senin (27/1/2025).

Herci (34) kakak sulung almarhum mengatakan, adiknya itu dikenal sebagai pemuda yang memiliki pemikiran selalu positif.

"Almarhum ini pikirannya selalu positif, walaupun ada orang yang menjelekkan dia misalnya, Rizky selalu berpikir positif dengan melihat dari sudut pandang lain," ujar Herci saat dijumpai di rumah duka, Jalan Silaberanti, Kelurahan Silaberanti, Rabu (29/1/2025).

Terlebih di mata teman-temannya ternyata cukup banyak yang berkunjung ke rumah semasa Rizky masih hidup. Rizky juga dikenal aktif ikut komunitas cosplay.

KELUARGA WNI TEWAS DI JEPANG - Herci (34) Kakak Sulung Tris Rizky Akbar Reformansyah saat menunjukkan potret sang adik sebelum tewas kecelakaan kerja di Jepang. Ibu menangis pilu kenang momen terakhir.
KELUARGA WNI TEWAS DI JEPANG - Herci (34) Kakak Sulung Tris Rizky Akbar Reformansyah saat menunjukkan potret sang adik sebelum tewas kecelakaan kerja di Jepang. Ibu menangis pilu kenang momen terakhir. (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

"Banyak teman dia yang sering main kesini ada yang dari komunitas, sesama LPK, dan teman kerjanya," katanya.

Ketika tiba di rumah duka nanti, rencananya jenazah Tris Rizky akan dimakamkan di sebelah makam sang ayah di TPU Semeru, Kelurahan 16 Ulu.

"Mau dimakamkan dekat dengan ayah," katanya.

Sebelumnya Tris Rizky bekerja di Indomaret selama 5 tahun lebih, sambil bekerja setiap sore Rizky selalu menyempatkan waktu ke LPK untuk belajar bahasa Jepang.

"Setiap pulang kerja setengah 6 sore dia ke LPK buat persiapan berangkat ke Jepang, jadi pulangnya selalu malam," katanya.

Saking besar keinginannya bekerja ke negeri matahari terbit itu, Rizky merelakan gaji dan posisinya di tempat sebelumnya ia bekerja.

Bahkan Rizky akan dipromosikan menjadi kepala toko, namun ia tak mau dengan alasan mengalah ada karyawan yang lebih senior.

Keinginan yang kuat itu sempat ditolak oleh keluarga, namun Rizky berhasil meyakinkan keluarga dan ibunya.

"Karena tahun itu adalah kesempatan terakhir, takut usianya sudah lewat. Dedikasi dia kuat sekali mau kerja di Jepang, dilihat dari perjuangan dan pengorbanannya," katanya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved