Bulan Rajab
3 Contoh Pidato/Ceramah Isra Miraj 1446H/2025 Singkat dan Penuh Makna, Untuk Kegiatan di Masjid
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang dimuliakan Allah, Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk b
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini akan disajikan contoh teks pidato atau ceramah singkat bertemakan Isra Miraj 1446H/2024 yang penuh makna untuk referensi kegiatan di Masjid.
====

Pidato/Ceramah Isra Miraj 2025
#Contoh 1
Judul: "Makna Perjalanan Spiritual Isra Miraj"
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul pada hari ini dalam rangka memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad Saw.
Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam. Dalam semalam, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu langsung dengan Allah Swt.
Perjalanan spiritual yang dialami Rasulullah ini bahkan tertuang dalam Surat Al Isra ayat 1, yang berbunyi, "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Q.S Al Isra: 1)
Lewat ayat tersebut, ditegaskan bahwa Allah memperjalankan Rasulullah untuk menunjukkan kepadanya tanda-tanda keagungan Allah sekaligus posisi mulia Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.
Dari Isra Miraj, kita mendapatkan salah satu anugerah terbesar, yaitu kewajiban sholat lima waktu. Sebuah hadis riwayat Ahmad, al-Nasa-i, dan al-Tirmidzi menegaskan:
فرضت الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم ليلة أسري به خمسين، ثم نقصت حتى جعلت خمسا، ثم نودي يا محمد: إنه لا يبدل القول لدي، وإن لك بهذه الخمس خمسين
"Shalat telah difardhukan kepada Nabi saw pada malam Isra lima puluh waktu, kemudian dikurangi menjadi lima waktu. Lalu diserulah, wahai Muhammad, sungguh putusan-Ku tidak dapat diubah lagi, dan dengan shalat lima waktu ini, engkau tetap mendapat pahala lima puluh waktu."
Sholat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan mengingatkan kita pada tujuan hidup yang hakiki.
Dalam sholat, kita mengakui keesaan Allah, memohon ampunan, dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya. Dengan sholat dan yang mengingat Allah, kita akan terpelihara dari dosa dan kemaksiatan.
Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya Surat Al-'Ankabut ayat 45, ""Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Hadirin yang berbahagia, mari jadikan peringatan Isra Miraj ini sebagai momentum untuk merenungi hubungan kita dengan Allah. Apakah sholat kita sudah khusyuk? Apakah kita sudah menjadikannya sebagai kebutuhan hidup? Semoga dengan memahami makna Isra Miraj, kita semakin teguh menjaga shalat dan meningkatkan keimanan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
____
#Contoh 2
Judul: "Meneladani Keteguhan dan Keikhlasan Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mi'raj"
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillahirrahmanirrahim.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ وَعَلَىٰ أُمُورِ دُّنْيَا وَالدِّينِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'inu wa 'ala umuri dunya wa ad-din. Wa as-salatu wa as-salamu 'ala asyrafil anbiya'i wal-mursalin, wa 'ala alihi wa sahbihi ajma'in.
Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita merenungkan salah satu peristiwa agung dalam sejarah umat Islam, yaitu Isra Mi'raj, yang mengandung banyak pelajaran yang dapat kita teladani, terutama mengenai keteguhan dan keikhlasan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan misi dakwahnya.
Peristiwa Isra Mi'raj merupakan perjalanan luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, di mana beliau diangkat oleh Allah SWT dari Masjid al-Haram di Mekkah menuju Masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan kemudian naik ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah SWT. Di balik keajaiban perjalanan tersebut, terdapat banyak makna yang bisa kita ambil, salah satunya adalah keteguhan hati Nabi Muhammad SAW yang luar biasa dalam menghadapi segala ujian dan tantangan.
Pertama, keteguhan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi cobaan.
Sebelum peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW telah menghadapi banyak cobaan berat, mulai dari kehilangan orang yang beliau cintai seperti Khadijah RA dan Abu Thalib, hingga penolakan keras dari kaum Quraisy. Namun, meskipun demikian, beliau tetap teguh dalam menjalankan dakwah dan tidak pernah merasa lemah atau menyerah.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan kita tentang keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup:
{وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمْ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ}
Wa la tahinuu wa la tahzanuu wa antum al-a'lawn in kuntum mu'minin.
"Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, karena kamulah yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang yang beriman." (Ali Imran: 139)
Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada kita bahwa meskipun ujian datang bertubi-tubi, seorang mukmin harus tetap teguh dan percaya bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar dan beriman. Keteguhan Nabi SAW tidak hanya tampak dalam kesulitannya, tetapi juga dalam menjalankan perintah Allah, meskipun perjalanan Isra Mi'raj sendiri merupakan ujian berat yang diberikan Allah kepadanya.
Kedua, keikhlasan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan misi dakwah.
Keikhlasan adalah kunci dalam segala amal perbuatan. Nabi Muhammad SAW menjalani misi dakwahnya dengan penuh keikhlasan, meskipun menghadapi banyak penolakan dan rintangan. Dalam peristiwa Isra Mi'raj, beliau tidak hanya mengalami perjalanan fisik yang luar biasa, tetapi juga meneguhkan kembali niat dan keyakinannya untuk menyeru umat manusia kepada jalan Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang keikhlasan dalam beribadah dan berdakwah:
{إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
Inna salati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'alamin.
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam." (Al-An'am: 162)
Ketika Nabi Muhammad SAW menjalani Isra Mi'raj, beliau tidak hanya melakukan perjalanan fisik, tetapi juga melangkah lebih jauh dalam keikhlasan kepada Allah, memantapkan niat dan tujuan hidupnya untuk mengabdi kepada-Nya. Keikhlasan inilah yang seharusnya kita teladani dalam setiap amal ibadah kita.
Hadirin yang berbahagia,
Marilah kita meneladani keteguhan dan keikhlasan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari. Keteguhan dalam menghadapi ujian hidup, serta keikhlasan dalam setiap amal perbuatan kita, adalah jalan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Mari kita berdoa, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk tetap teguh dalam menjalani kehidupan ini dan ikhlas dalam setiap amal ibadah kita.
Semoga kita dapat mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kesabaran, keteguhan, dan keikhlasan.
Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
____
#Contoh 3
Judul: "Isra Mi'raj - Penguatan Iman dan Kepercayaan Kepada Allah SWT"
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.
Bismillahirrahmanirrahim.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ وَعَلَىٰ أُمُورِ دُّنْيَا وَالدِّينِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَىٰ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'inu wa 'ala umuri dunya wa ad-din. Wa as-salatu wa as-salamu 'ala asyrafil anbiya'i wal-mursalin, wa 'ala alihi wa sahbihi ajma'in.
Hadirin yang saya hormati,
Peristiwa Isra Mi'raj adalah sebuah peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya menjadi mukjizat, tetapi juga memberikan penguatan yang sangat besar terhadap iman dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. Di dalam perjalanan yang luar biasa ini, Nabi Muhammad SAW diberikan banyak pelajaran yang sangat dalam yang tidak hanya relevan untuk beliau, tetapi juga untuk kita sebagai umatnya. Perjalanan ini mengajarkan kita bagaimana menguatkan iman dan keyakinan kita terhadap kekuasaan Allah, serta bagaimana cara kita harus mempercayai setiap ketetapan-Nya.
Pertama, perjalanan Isra Mi'raj memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT Maha Kuasa.
Isra Mi'raj mengajarkan kita bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, termasuk kemampuan untuk mengangkat hamba-Nya ke langit dalam perjalanan yang penuh keajaiban ini. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu yang sangat singkat, kemudian diangkat ke langit bertemu dengan Allah SWT. Hal ini adalah bukti nyata bahwa Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
{سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَىٰ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَىٰ الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ}
Subhanal ladhi asra bi'abdihi laylan minal masjidi al-harami ila al-masjidi al-aqsa alladhi barakna hawlahu linuriyahu min ayatina innahu huwa as-sami'u al-basir.
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkahi sekitarnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Al-Isra: 1)
Melalui ayat ini, kita diajarkan untuk selalu mempercayai bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Kuasa, yang mampu melakukan segala sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal manusia. Ini adalah penguatan bagi iman kita bahwa Allah SWT adalah Maha Segalanya.
Kedua, perjalanan Isra Mi'raj mengajarkan kita tentang pentingnya keyakinan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Perjalanan yang luar biasa ini menguji dan menguatkan keyakinan Nabi Muhammad SAW terhadap janji Allah, meskipun di tengah-tengah perjalanan tersebut beliau menghadapi banyak ujian. Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan perjalanan Isra Mi'raj ini kepada kaumnya, banyak yang tidak percaya, dan sebagian dari mereka meragukan kebenarannya. Namun, Nabi Muhammad SAW tetap teguh dengan keyakinan dan percaya penuh kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
{وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ}
Wa ma qadarullaha haqqa qadrihi wal-ardu jami'an qabdatuhu yawma al-qiyamati was-samawatu matwiyyatun biyaminih. Subhanahu wa ta'ala 'amma yushrikun.
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit pun digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan." (Al-Zumar: 67)
Dari ayat ini, kita diajarkan bahwa Allah SWT memiliki segala kekuasaan di langit dan bumi. Kita harus pasrahkan segala urusan kita kepada-Nya, serta percaya penuh akan janji-Nya, meskipun kita tidak selalu bisa memahami bagaimana rencana-Nya.
Ketiga, Isra Mi'raj mengajarkan kita untuk memperkuat keyakinan melalui perintah shalat.
Salah satu inti dari Isra Mi'raj adalah perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang diwahyukan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Shalat adalah tiang agama yang menjadi penghubung langsung antara hamba dengan Tuhannya. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk menjaga hubungan kita dengan Allah melalui ibadah shalat, sebagai bentuk penguatan iman dan rasa percaya kita kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
{وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ}
Wa aqimus salata wa atu az-zakata wa ma tuqaddimu li anfusikum min khayrin tajiduhu 'inda Allah. Innal-laha bima ta'maloon basir.
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat, dan apa yang kamu lakukan berupa kebaikan, niscaya kamu akan mendapatkannya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Muzzammil: 20)
Shalat adalah sarana untuk memperkuat iman kita, untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan sebagai bentuk kepasrahan kita kepada-Nya. Melalui shalat, kita menyatakan keyakinan kita bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Hadirin yang saya hormati,
Isra Mi'raj adalah sebuah perjalanan spiritual yang mengajarkan kita untuk memperkuat iman dan keyakinan kita kepada Allah SWT. Dengan mempercayai kekuasaan Allah, kita akan mampu menghadapi berbagai ujian kehidupan dengan hati yang tenang dan penuh kepasrahan. Shalat sebagai perintah utama dalam Isra Mi'raj adalah sarana yang sangat penting untuk menjaga hubungan kita dengan Allah dan sebagai pengingat untuk selalu menguatkan iman kita.
Marilah kita tingkatkan keyakinan kita kepada Allah, dan terus memperbaiki kualitas ibadah kita, terutama shalat, sebagai wujud penghambaan dan kepercayaan kita kepada-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidup kita.
Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
**
Artikel lainnya di google news.
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.
Contoh Teks MC dan Susunan Acara Isra MIraj 1446H/2025 Bahasa Jawa, Singkat dan Mudah Dipahami |
![]() |
---|
21 Ucapan Isra Miraj 1446H/2025 dalam Bahasa Arab, Terbaik dan Penuh Makna untuk Ide Caption |
![]() |
---|
KUMPULAN Ucapan Isra Miraj 1446H/2025 Bahasa Inggris, Pilihan Terbaik dan Menarik untuk Referensi |
![]() |
---|
32 Ucapan Memperingati Isra Miraj 1446H/2025 Bahasa Jawa, Terbaik dan Sopan untuk Caption di Medsos |
![]() |
---|
4 Contoh Kata Sambutan Ketua Panitia Isra Miraj 1446H/2025 Pilihan Terbaik, Ada dalam Bahasa Jawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.