Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Soal PAI Kelas 7 Halaman 179 Semester 2 Kurikulum Merdeka, BAB 8: Kegiatan 8.3

Berikut adalah kunci jawaban soal Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 SMP/MTs Halaman 179 Semester 2 Kurikulum Merdeka, untuk referensi belajar siswa

buku.kemdikbud.go.id
Kunci Jawaban Soal PAI Kelas 7 Halaman 179 Semester 2 Kurikulum Merdeka, BAB 8: Kegiatan 8.3 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut adalah kunci jawaban soal Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 SMP/MTs Halaman 179 Semester 2 Kurikulum Merdeka, untuk referensi belajar siswa.

=====

Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Kegiatan 8.3

Cari dan tuliskan hadis lengkap dengan syakal, terjemah, dan sumbernya mengenai larangan gibah! Jawaban kalian ditulis pada kertas karton.

== Kunci jawaban ==

Terkait gibah, Allah Swt. berfirman dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 12, yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12)

Adapun hadis yang membahas gibah dalam bahasa Arab dan artinya sebagai berikut:

1) Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Artinya:

“Tahukah kalian apa itu ghibah?”, Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana yang saya ungkapkan?” Maka beliau bersabda, “Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahi-nya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya (berbuat buhtan).” (HR. Muslim)

2) Dari Sunan Abu Dawud, tercantum sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah ra, berkata:

حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا قَالَ غَيْرُ مُسَدَّدٍ تَعْنِي قَصِيرَةً فَقَالَ لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ

Artinya:

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved