Kisah 2 Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Peristiwa Isra Miraj Lengkap dengan 9 Ayat dalam Alquran

لَقَدۡ رَأَىٰ مِنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ

Laqad raa min aayaati rabbihil kubraa.

18. "Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."

Peristiwa Isra Mi'raj terbagi dalam dua peristiwa/perjalanan yang berbeda. 

Dalam Isra (seperti dalam Surat Al Isra ayat 1) , Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Tidak seperti kebanyakan mukjizat para Nabi dan Rasul, dimana mukjizat bisa disaksikan oleh yang hadir saat itu. Misalnya saat Nabi Musa membelah laut merah dengan tongkatnya, Nabi Shaleh bisa mengeluarkan unta dari dinding batu, Nabi Isa bisa menyembuhkan orang sakit kusta, orang buta dari lahir bahkan sampai menghidupkan orang mati dengan ijin Allah.

Namun mukjizat Isra Mi’raj tidak ada orang yang melihat dan menyaksikannya.

 Nabi Muhammad SAW hanya menceritakan apa yang telah beliau alami pada pagi hari 27 Rajab tahun ke 11 kenabian di hadapan Abu Jahal dan masyarakat Mekkah.

Sementara itu, dalam Miraj (Seperti dalam Surat An Najm ayat 12-18) merupakan persitiwa di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Miraj ini yang nantinya memunculkan perintah sholat lima waktu bagi umat muslim.

Memahami Isra dan Mi’raj yang paling utama adalah dengan mengedepankan iman, karena apa yang terjadi sulit dicerna akal. 

Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surat Al Isra ayat 36

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌۗ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا 

Artinya:

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS al-Isra' [17]: 36) [1]

Peristiwa Isra dan Miraj merupakan perjalanan nyata yang dilakukan Nabi SAW. Akan tetapi, sebagian kalangan seperti orang kafir Quraisy tidak mempercayai peristiwa agung tersebut.