Kebakaran di Glodok Plaza

Sosok Sinta Amelia Korban yang Hilang Dalam Kebakaran Glodok Plaza, Ternyata Artis Figuran Sinetron

Sosok Sinta Amelia mahasiswai asal Ciracas Jakarta Timur masuk daftar korban hilang dalam tragedi kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/tribunnews
Orang tua dari Sinta Amelia Mahasiswai asal Jaktim Masuk Daftar Korban Hilang di Kebakaran Glodok Plaza 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok Sinta Amelia mahasiswai asal Ciracas Jakarta Timur masuk daftar korban hilang dalam tragedi kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

Wanita berusia 20 tahun tersebut hilang setelah merayakan ulang tahun dengan lima orang temannya di Glodok Plaza tepat di hari kejadian kebakaran pada Rabu lalu (15/1/2025).

"Merayakan ulang tahun sama teman-temannya. Ulang tahun dia yang ke-20 tahun. Sinta ulang tahun di tanggal 13 Januari," kata Robert Efendi Pasaribu, anggota keluarga Sinta Amelia melansir dari Tribunnews.com, Minggu (19/1/2025).

Dulunya Glodok Plaza merupakan sebuah penjara yang dalam perkembangannya disulap menjadi pusat perbelanjaan, kini terjadi kebakaran Rabu (15/1/2025)
Dulunya Glodok Plaza merupakan sebuah penjara yang dalam perkembangannya disulap menjadi pusat perbelanjaan, kini terjadi kebakaran Rabu (15/1/2025) (wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah)

Saat kejadian, pihak keluarga awalnya tidak mengetahui bahwa Sinta Amelia termasuk dalam 14 korban yang dilaporkan hilang dalam kebakaran besar di Glodok Plaza.

Pihak keluarga baru mengetahui kejadian setelah mendapat kabar dari seorang teman perempuan Sinta pada Kamis (16/1/2025) yang berhasil menyelamatkan diri dari Glodok Plaza.

Pihak keluarga lalu bergegas mencari informasi lebih lanjut, hingga akhirnya diarahkan ke RS Polri Kramat Jati tempat jenazah korban kebakaran Glodok Plaza diidentifikasi.

"Ada satu teman yang selamat, dia pas kejadian informasinya pingsan di lobi lalu dibawa ke rumah sakit. Dapat kabar dari dia, kebetulan salah satu handphone punya Sinta ada sama dia," ujarnya.

Serahkan data

Lebih jauh, pihak keluarga pun sudah menyerahkan data pembanding antemortem kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramat Jati.

Robert Efendi Pasaribu, seorang anggota keluarganya mengatakan pihak keluarga yang terdiri dari Imelda, ibu Sinta dan adik Sinta datang untuk menyerahkan data pembanding antemortem meliputi sidik jari, gigi, dan DNA.

Kini pihak keluarga masih menunggu informasi lebih lanjut dari Tim DVI untuk memastikan apakah Sinta termasuk dalam jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dibawa ke RS Polri.

"Sampel DNA sudah diminta. Nanti kalau memang (jenazahnya) sudah pasti rencananya akan dimakamkan di TPU (Taman Pemakaman Umum) Pondok Ranggon," kata Robert di RS Polri Kramat Jati dikutip dari Tribunjakarta.com, Minggu (19/1/2025).

Sosok Sinta Amelia

Robet, mengatakan, Sinta Amelia diketahui sering ikut syuting sinetron sebagai pemeran figuran.

Sinta Amelia diketahui belum memiliki pekerjaan tetap syutingnya tergantung panggilan kru sinetron.

"Biasanya dia selalu ngomong ke ibunya, tapi ini nggak (mau karaokean di Plaza Glodok)," kata Robet.

Imelda, ibu Sinta Amelia, menyatakan, anaknya bekerja sebagai ekstra syuting atau pemeran tambahan di film dan sinetron.

Saat ini Sinta Amelia masih berstatus sebagai mahasiswi.

Imelda sudah menyerahkan sejumlah foto anaknya ke tim DVI RS Polri, Kramat Jati, Minggu.

Ia juga menyerahkan kartu keluarga dan sampel DNA ke tim DVI RS Polri, termasuk ciri-ciri Sinta Amelia.

"Terakhir komunikasi ya biasa saja, terakhir saya ucapin ulang-tahun," kata Imelda.

13 Keluarga Sudah Melapor ke RS Polri

Sementara itu, RS Polri Kramat Jati hingga kini sudah menerima laporan dari 13 keluarga korban hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza.

"Keluarga korban yang sudah melapor, yang merasa kehilangan keluarganya, ada 13 orang," ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

Ahmad menuturkan pihak keluarga diminta menyerahkan data ante mortem, termasuk sampel DNA untuk keperluan identifikasi.

"Dari 13 itu, kita ambil semua data memang ada data-data yang perlu dilengkapi seperti tadi ada data DNA yang kita butuhkan dari keluarga kandungnya," ucapnya.

Dia berujar bahwa data ante mortem dari keluarga korban akan dicocokkan dengan data post mortem dari jenazah untuk memastikan identitas korban.

"Pemeriksaan DNA perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya, nanti kita bandingkan," jelas Ahmad.

Diketahui, sebanyak delapan kantong jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

Terhadap korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian.

Korban hilang dilaporkan saat ini berjumlah 14 orang.

Adapun 14 orang tersebut adalah Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved