Berita Viral

Sosok Kholid, Nelayan Viral Punya Wawasan Luas dan Cerdas Debat Soal Pagar Laut di Tangerang

Nelayan bernama Kholid viral di media sosial instagram hingga tiktok lantaran wawasan luas ketika debat mengenai pagar laut sepanjang 30 Km di Tangera

Editor: Moch Krisna
Youtube Indonesia Lawyers Club
Sosok Kholid Nelayan Vokal Tolak Pembangunan Pagar Laut Sepanjang 30 K di Tangerang 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nelayan bernama Kholid viral di media sosial instagram hingga tiktok lantaran wawasan luas ketika debat mengenai pagar laut sepanjang 30 Km di Tangerang

Kholid diketahui vokal menolak pembangunan pagar laut di Tangerang lantaran berimbas kepada para nelayan.

Salah satu kerugian dialami Kholid nelayan dari desa Krojo mengaku pendapatan turun dratis akibat pagar laut tersebut.

Melansir dari youtube Indonesian Lawyer Club (ILC), Minggu (19/1/2025) Kholid memakai topi hitam dan kemeja biru dengan paduan kaos putih tersebut mengutarakan ketidaksetujuan terkait pemasangan pagar laut di Tangerang."Otomatis banyak kerugian dengan saya," ujarnya.

Kholid Nelayan di Tangerang1
Kholid Nelayan di Tangerang

Lebih Jauh, Kholid mengaku sempat ditelpon oleh seorang meminta untuk tidak mengurusi masalah di Tangerang.

Ucapan pria bak ancaman membuat Kholid mengingat sebuah buku yang pernah dibaca berjudul Logika Penjajah  karya Yai Midi."Dalam isi buku tersebut persis seperti kata penelpon tersebut ke saya, kamu orang Serang nggak boleh urusi Tagerang," tuturnya.

Pahadal menurut Kholid, sebagai seorang nelayan tidak boleh berfikir parsial lantaran  itu merupakan ciri-ciri penjajah.

"Penjajah itu punya pandagan persial, kita tidak boleh menolong tetangga yang sedang dijajah, begitu juga di laut, ketika Tangerang menangis, orang serang menangis, artinya ketika saya ngomong dampak yang berbahaya bagi nelayan di laut pemagaran laut,"jelasnya.

Kholid pun menganalogikan pemasangan pagar laut di Tangerang seperti kedaulatan negara dicaplok korporasi.

"Saya melawan, kehidupan saya sebagai nelayan dikelola korperasi, sampe kiamat anak cucu saya miskin, karena saya hanya dijadikan objek, dia yang mengelola,"bebernya.

"Karena korporasi selalu berbicara untugn dan rugi, tapi tidak mementingkan keadilan bagi rakyat, kami tidak merasakan itu,"ujarnya.

Pagar Laut di Tangerang di Segel dan Dicabut

KKP sudah menyegel pagar laut itu pada Kamis (9/1). Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menyebut penyegelan ini atas perintah Presiden Prabowo Subianto, serta arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Penyegelan dilakukan karena pemasangan pagar laut itu diduga tak berizin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaannya juga mengganggu nelayan dalam mencari ikan.

Pagar laut misterius sepanjang 30,16 Kilometer ini pertama kali diungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved