Motor Guru di Sumenep Dibakar

Isi Pidato Pak Nurdin, Guru di Sumenep diduga Picu AQ Ancam Membunuh hingga Motornya Dibakar

Pengancaman dan tindakan membakar motor Ahmad Nurdin dipicu diduga pelaku tak terima dengan isi pidato yang disampaikan korban saat upacara di sekolah

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
KOMPAS.com/Nur Khalis/Youtube SCTV
(KIRI) Ahmad Nurdin, guru SMA Putra Bangsa di Desa Pajanangger jadi korban Pengancaman, (kanan) AQ, saat diamankan warga. Diketahui tindakan membakar motor Ahmad Nurdin dipicu diduga pelaku tak terima dengan isi pidato yang disampaikan korban saat upacara di sekolah 

Pedang tersebut sempat ditempelkan ke kepala dan pipi sang guru.

"Kedua pipi saya sempat diiris dengan pedangnya, untung tidak luka," ucapnya.

Korban melihat pelaku tampak emosi tidak terkendali dan korban turun menjauh dari motornya sekitar 15 meter.

Dari kejauhan, pelaku terlihat beberapa kali menebas motor korban dengan pedangnya. 

Warga dan sejumlah siswa di tempat korban mengajar, sempat berada di lokasi kejadian. Tetapi mereka tidak bisa berbuat apapun. 

"Setelah itu saya menuju ke rumah kepala desa. Tapi kades tidak ada, katanya sedang berobat. Saya hanya ditemui tukang masaknya (kades)," katanya.

Karena tidak bertemu dengan kepala desa, korban pun berinisiatif untuk pulang dan menenangkan diri.

Beberapa saat setelah tiba di rumah, korban mendapatkan kabar bahwa motornya sudah hangus terbakar. 

"Ada voice note yang diterima oleh kerabat dan juga beredar video motor (saya) sudah bakar oleh pelaku," sebutnya.

Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara

Sementara itu, Plt. Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas mengungkapkan bahwa pelaku AQ kini telah ditangkap aparat kepolisian untuk ditindak lebih lanjut.

"Pelaku AQ (Ahmad Qurtubi) sudah diamankan karena diduga melakukan pengancaman membunuh dengan senjata tajam dan melakukan pengrusakan sepeda motor milik seorang guru," ujar Widiarti, Selasa.

Guru Jatuh Sakit

Lima hari setelah peristiwa pembakaran motor itu, ia jatuh sakit. Pak Nurdin terserang batuk, demam dan meriang. 

"Saya hanya bisa beraktivitas di dalam rumah (gubuk) Mas," kata Pak Nurdin kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025). 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved