Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk

Puncak Kebencian Nanang Gimbal kepada Sandy Permana Dikuak, Isi Pesan WA ke Istri Jadi Penyebab

Nanang Gimbal menaruh kebencian mendalam kepada Sandy Permana setelah korban mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya berisi somasi kepada tersangka

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
youTube Kompas TV dan ig/sandhypermana30
(kiri) Shandy Permana. (kanan) Nanang Gimbal saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025). Nanang menaruh kebencian mendalam kepada Sandy Permana setelah korban mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya berisi somasi kepada tersangka 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nanang Irawan 'Gimbal' (45) pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana sudah menyimpan dendam sejak 2019.

Namun, puncak kebencian Nanang Gimbal hingga berniat menghabisi nyawa Sandy Permana baru dirasakan setelah terlibat cekcok saat rapat RT pada Oktober 2024 lalu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan bahwa saat rapat awalnya tersangka tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

Baca juga: Dendam Nanang Gimbal Berujung Bunuh Sandy Permana, Tak Harmonis Sejak 2019 Gegara Acara Nikah Korban

Nanang Gimbal menaruh kebencian mendalam kepada Sandy Permana setelah korban mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya.

Istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui pesan WhatsApp yang berisi tuduhan bahwa tersangka akan menyerang korban pada saat rapat warga sebelumnya.

"Istri tersangka berinisial Y disomasi melalui pesan WhatsApp menyebut bahwa tersangka ingin menyerang korban saat rapat, mendengar perkataan istrinya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan di kantornya, dilansir dari Kompas TV, Kamis (16/1/2026).

Tuduhan tersebut, kata Wira, semakin membuat Nanang semakin benci dengan Sandy.

"Mendengar informasi dari istrinya, tersangka tak menanggapi, namun menambah rasa bencinya kepada korban," ucap Wira.

Adapun, saat itu, ketua RT diduga melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar sehingga dianggap tidak kompeten menjabat kembali sebagai ketua RT di periode selanjutnya.
 
Namun, korban justru meninggikan nada suaranya hingga membuat tersangka kesal dan menegur Sandy.

"Diduga ketua RT-nya melakukan perbuatan perselingkuhan dengan warga sekitar, dalam acara tersebut korban berteriak dan beradu mulut dengan istri ketua RT, lalu tersangka menegur korban dengan kalimat 'gausah teriak-teriak biasa aja', namun korban melototi tersangka dengan mengatakan 'elu bukan warga sini, gak usah ikut-ikutan', tersangka diam namun di dalam hati tersangka menambah dendam yang selama ini tersangka pendam terhadap korban," ungkap Wira.

Baca juga: Fakta Nanang Gimbal Pembunuh Aktor Sandy Permana Disebut Kru Film, Tak Pernah Satu PH dengan Korban

Sampai akhirnya, Nanang meluapkan emosinya ketika Sandy lewat di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Nanang tak terima saat Sandy memandangnya dengan sinis sambil meludah ke arahnya.

"Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka," tutur Wira.
 
Tak Pernah Tegur Sapa

Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan hubungan Nanang Gimbal (45) dan korban aktor Sandy Permana (46) selama menjadi tetanggaan berujung pembunuhan.

Diketahui, Tersangka Nanang telah tinggal di perumahan Cibarusah Jaya Blok H4 RT. 05 RW. 08 sejak tahun 2017.

Selama bertetanggaan, korban dan pelaku tidak menjalin hubungan yang harmonis.

"Sehari-hari tersangka menjalani kehidupan bertetangga dengan korban secara tidak harmonis,"  ungkap Kombes Wira Satya Triputra, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, dilansir dari KompastTV, Kamis (16/1/2025).

Nanang menyimpan dendam selama lima tahun sejak 2019 berawal dari korban dan istri hendak menggelar acara pernikahan.

"Saat itu korban hendak mendirikan tenda dengan memasuki perkarangan rumah tersangka. tersangka tidak pernah menyapa korban, demikian juga korban tak pernah menyapa tersangka," bebernya.

Tersangka tak terima lantaran Sandy melakukan penebangan pohon tanpa seizinnya.

"Sehingga, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah, atas perbuatan tersebut korban, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam," ujarnya.

Kemudian pada tahun 2020, tersangka dan keluarganya menjual rumahnya dan pindah di blok H5 yang tak jauh dari perumahan tersebut.
 
Aksi Sadis Nanang 

Nanang tak terima dengan perlakuan Sandy hingga muncul niat jahat membunuh sang aktor.

Tersangka lantas mengambil sebilah pisau dari kandang ayam yang terletak di samping rumahnya dan berlari untuk melukai Sandy.

Nanang menyerang Sandy yang masih berada di atas motornya. Tanpa ragu, Nanang menusuk bagian perut Sandy dengan pisau tersebut.

“Modus operandi daripada pelaku dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas motor,” ujar Wira.
 
Sandy sempat memberikan perlawanan. Namun, Nanang kembali menusuk Sandy beberapa kali.

“Tersangka tetap berusaha melukai korban dengan cara menusuk kembali ke arah pelipis kiri, kepala korban satu kali, dada korban satu kali, kemudian leher korban satu kali,” kata Wira.

Sandy yang sudah kehilangan banyak darah akhirnya berlari untuk menyelamatkan diri dari serangan. 

Namun, Nanang tetap mengejar dan kembali menusuk punggung korban sebanyak satu kali.

"Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban," jelas Wira.

Baca juga: Motif Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Sakit Hati Korban Meludah ke Arahnya, 5 Tahun Dendam

Aksi tersebut terjadi begitu cepat, dan Sandy akhirnya terkapar tak berdaya di kawasan perumahan Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.
 
Setelah melakukan aksinya, Nanang melarikan diri meninggalkan korban.

Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah pada Minggu (12/1/2025) pagi, dengan luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.

Saat ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.

Sebelum insiden tersebut, Sandy diketahui pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.

Sandy juga sempat terlibat duel dengan pelaku hingga akhirnya mengalami luka serius akibat tusukan senjata tajam.

Nanang akhirnya ditangkap di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025), sekitar pukul 10.45 WIB.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membenarkan jika Nanang Gimbal pernah menjadi kru dalam sebuah sinetron dan film.

Namun, Nanang Gimbal tidak pernah dalam satu ruma produksi dengan Sandy Permana
 
"Bahwa tersangka ini memang dulu kru film, tetapi tidak satu PH atau satu produk. Jadi merupakan kru film, tapi tidak satu production house," 

Semasa hidupnya, polisi memastikan bahwa korban dan pelaku tidak pernah terlibat kerja sama.

"Belum," kata Wira. 

Diberitakan sebelumnya, Gimbal pernah menjadi kru sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

Namun, saat ini terduga pelaku sudah lama tak lagi dipanggil project film maupun sinetron.

Sementara menurut RT setempat, Sudarmaji, Tersangka sehari-hari memiliki kesibukan mengurus ternak ayam.

Tersangka disebut kurang bersosialisasi sehingga tidak banyak mengenal orang di lingkungan tempat tinggalnya.

Istri Tesangka Diperiksa
 
Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap istri Nanang Gimbal (45), tersangka penusukan terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana.

Sebelumnya, istri Nanang Gimbal berinisial Y seolah terkesan menutupi keberadaan suaminya tersebut saat melarikan diri. 

Y disebut memberikan keterangan palsu kepada polisi.

Padahal menurut Ade Andriani, istri Sandy Permana, Y dan tersangka sempat terekam CCTV.

"Kemarin polisi bilang istrinya aja ngasih keterangan palsu. Masa iya istrinya gak tahu kalau suaminya berantem di situ," kata Ade istri Sandy Permana dikutip KompasTV, Kamis (16/1/25). 
 
Bahkan saat dicek melalui CCTV warga sekitar, terlihat Gimbal jalan beriringan dengan sang istri.

"Tapi dia bilang gak tahu," kata dia lagi.

Ade menyebut istri Nanang Gimbal merupakan saksi kejadian namun tidak berniat melaporkan dan melerai aksi suaminya.

"Saya semakin emosi, kalau misalnya istri pelaku melihat, kenapa dia tidak teriak, atau dia melerai suaminya, kenapa dia hanya diam."

"Berarti kan emang sekongkol sama suaminya untuk menganiaya suami saya," ucap Ade Andriani.

Jika memang memang terbukti, Ade ingin keduanya diproses hukum.

"Kalau emang benar yaudah saya mau dia suami istri jadi tersangka," kata Ade.

Ade juga mengaku, istri pelaku hingga saat ini tak ada iktikad baik hingga meminta maaf secara langsung kepada dirinya dan keluarga.

"Istri pelaku nggak ada itikad baik, atau minta maaf, atau apa gitu, nggak ada," ujarnya. 

Sementara, Kompol Bambang Askar Sodiq, Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, pihak kepolisian telah memeriksa istri tersangka sebagai saksi.  

"Saat ini statusnya masih saksi,” kata Bambang.

Terkait keberadaan istri dan tiga anak Nanang, polisi telah memberikan perlindungan untuk menghindari diskriminasi dari warga sekitar.

Selain itu, keluarga juga dimintai keterangan untuk membantu penyelidikan.
 
“Kami membawanya ke perlindungan pengaman kepolisian agar aman dari hujatan warga,” jelas Sudarmaji, Ketua RT setempat. 

Hingga kini, rumah keluarga Nanang masih kosong.
 
(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved