Berita Nasional

Presiden RI Prabowo Subianto Perintahkan Pagar Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Disegel dan Diusut

Presiden RI Prabowo Subianto langsung memerintahkan pencabutan dan penyegelant erhadap pagar sepanjam 30 Km di perairan K

Editor: Moch Krisna
Instagram Prabowo Subianto/Kompas
Presiden RI Prabowo Subianto Minta Pagar Laut Sepanjang 30 Km Disegel dan Usut Pemiliknya 

Refly sapaan akrabnya ikut menduga jika benar artis sebagai pemilik pagar laut tersebut maka bisa dipastikan dekat dengan kekuasaan dan memiliki bisnis.

"Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya."

"Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini," ujar Refly Harun via Tribunnews.com, selasa (14/1/2025).

Apabila pemilik pagar laut itu benar merupakan sosok artis terkenal, Refly merasa miris karena menurutnya tidak ada siapapun yang bisa membeli laut.

"Kalau ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tapi dilakukan oleh selebriti, wah luar biasa, dia bisa memiliki laut, padahal tidak ada orang yang paling kaya di Republik Indonesia ini pun yang bisa membeli laut."

"Karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih. Not belongs to even prabowo himself," ujar Refly.

Sebelumnya, sosok artis dalang pagar laut ini diungkap oleh seorang nelayan Pulau Cangkir bernama Heru yang menyebutkan bahwa sosok artis Tanah Air diduga menjadi pemiliknya.

"Sepengetahuan bapak, siapa sih dalangnya?" tanya wartawan.

"Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming, kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu," ungkap Heru sembari tersenyum, dari tayangan YouTube Wartakotalive, Minggu (12/1/2025).

Heru pun mengatakan, dirinya telah mengetahui pemasangan pagar laut itu cukup lama.

Dia bahkan mengaku syok saat mengetahui ada pemasangan pagar bambu di laut tersebut.

Pasalnya, tidak pernah ada pemberitahuan dari pemerintah daerah perihal hal itu.

"Kalau memang buat budidaya di laut, itu ada spek masing-masing, misalnya budidaya kerapu ada panjang lebar tinggi, budidaya kerang hijau rancangannya bukan begitu."

"Saya juga budidaya kerang hijau. Misalnya spek menangkap cumi atau udang, bukan begitu, kayak bagan apung. Makanya bukan alasan pagar itu buat budidaya masyarakat, saya rasa jauh dari harapan masyarakat," ungkap Heru.

Sejak awal pembangunan pagar laut tersebut, tidak pernah ada sosialisasi dari siapapun.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved