Sertu Hendri dan Kasusnya

7 Fakta Desertir TNI AD Sertu Hendri Penembak Serma Rendi, Terlibat Perampokan dan Penipuan

Fakta-fakta Desertir TNI AD Sertu Hendri (DPO) tembak Serma Randi di Belitung, berawal aduan soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kolase Surya/Pos Belitung
Sertu Hendri yang menjadi buronan kasus penembakan Serma Rendi. Ia sebelumnya tersandung kasus perampokan dan penipuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta-fakta Desertir TNI AD Sertu Hendri tembak Serma Randi di Belitung.

Sertu Hendri, mantan anggota TNI di Belitung, Bangka Belitung yang kini tengah jadi buronan usai menembak Serma Rendi, pada Minggu (12/1/2025) malam. 

Akibat tembakan tersebut, Serma Rendi mengalami luka tembak yang bersarang di pinggang sebelah kiri.

Saat ini, Serma Rendi masih dalam perawatan di di RSUD Marsidi Judono, Belitung dan dioperasi pada Selasa (14/1/2024) siang.

Berikut sederet faktanya:

1. Berawal Soal Rumah Tangga

Adapun kasus tersebut berawal dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang menjerat Sertu Hendri.

Ketika itu, petugas menerima laporan dari istri pelaku terkait ancaman dan kekerasan pada Minggu (12/1/2025) malam.

Petugas yang bergerak ke lokasi mengetahui bahwa pelaku berada di dalam rumah. 

Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri, mengungkapkan hubungan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri. Insiden penembakan desertir TNI AD Sertu Hendri (DPO) kasus perampokan terhadap Serma Rendi berawal dari laporan istri sirinya, Kiki, Senin, (13/1/2025) diancam kekerasan meminta kembali rujuk setelah satu tahun kandas
Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri, mengungkapkan hubungan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri. Insiden penembakan desertir TNI AD Sertu Hendri (DPO) kasus perampokan terhadap Serma Rendi berawal dari laporan istri sirinya, Kiki, Senin, (13/1/2025) diancam kekerasan meminta kembali rujuk setelah satu tahun kandas (Dokumentasi Subdenpom Persiapan Belitung/Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Namun, lampu rumah tiba-tiba dimatikan. 

Hendri yang menggunakan senjata api tiba-tiba keluar dan langsung menyandera Serma Rendi, lalu pergi menggunakan mobil. 

"Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang," kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama saat dihubungi Kompas.com, pada Senin (13/1/2025) malam. 

Baca juga: Tolong Urus Jenazah Saya, Pesan Sertu Hendri DPO Penembak Serma Rendi di Belitung Sebelum Dikepung

Kini Hendri dalam pengejaran dan diperkirakan masih berada di Belitung, bersembunyi di kawasan hutan Sijuk. 

Adapun Hendri dipecat karena desersi dan melakukan sejumlah kasus kriminal.

2. Lolos dari Penangkapan

Sertu Hendri, seorang desertir TNI AD yang telah dipecat dari dinas militer, lolos dari penangkapan pasukan TNI dan Brimob.

Sertu Hendri, saat itu diyakini berada di sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (14/1/2025) pagi.

Keberadaanya dibocorkan Evi Yolanda (41) kakak ipar Sertu Hendri.

Saat pengepungan itu, beberapa kali suara tembakan terdengar memecah keheningan, menambah kepanikan di tengah warga sekitar.

“Tembakan itu terdengar sejak pagi,” ujar seorang warga yang menyaksikan peristiwa dari kejauhan.

Penyergapan ini berlangsung di bawah pengamanan ketat.

Aparat meminta warga sekitar agar menjauh demi keselamatan mereka.

Sejumlah ruas jalan pun ditutup sementara, menciptakan suasana yang semakin mencekam.

Di tengah situasi tersebut, personel bersenjata lengkap tampak berjaga di setiap sudut, memastikan tidak ada celah bagi Sertu Hendri melarikan diri.

Sertu Hendri, yang sebelumnya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena pelanggaran berat, diduga melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Ia diketahui terlibat dalam insiden penembakan terhadap anggota Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, yang menjadi puncak pelariannya.

“Saat itu, Hendri melawan ketika akan diamankan, dan terjadilah insiden penembakan,” ungkap salah satu petugas di lokasi.

Sejak pagi, suasana di sekitar lokasi pengepungan dipenuhi dengan ketegangan.

Warga yang penasaran memilih mengamati dari jarak aman, sementara tim aparat keamanan terus berjaga dan berusaha membujuk Hendri untuk menyerahkan diri.

Penyergapan ini menandai babak baru dalam upaya aparat menangkap Hendri, yang telah menjadi buronan sejak 2024.

Penutupan jalan dan kehadiran aparat bersenjata menambah suasana dramatis di kawasan tersebut.

“Kami hanya berharap semuanya segera berakhir tanpa ada korban lebih lanjut,” ujar salah satu warga yang diminta meninggalkan area tersebut.

Pengepungan ini diharapkan menjadi akhir dari pelarian panjang Sertu Hendri.

3. Istri Siri Takut

Sementara, Subdenpom Persiapan Belitung bersama Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung mengepung sebuah rumah.

Di dalamnya, Sertu Hendri, mantan prajurit TNI AD yang kini menjadi buronan, diyakini bersembunyi.

Keberadaan Hendri di Belitung bukanlah sebuah kebetulan.

Jejaknya terungkap berkat laporan istri sirinya, yang mengaku kerap diancam oleh Hendri.

Rasa takut mendorongnya melapor kepada aparat keamanan, membuka jalan bagi tim Subdenpom untuk melacak lokasi Hendri yang ternyata telah tiga minggu berada di Belitung.

Menurut Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, istri siri Hendri merasa terancam karena sering mendapat ancaman dari mantan prajurit itu.

“Istri sirinya takut karena sering diancam. Bahkan, Hendri sempat mencarinya ke rumah orang tuanya,” ujar Jaka.

Laporan ini menjadi titik awal perburuan Hendri di Belitung.

4. Sertu Hendri masih memegang senjata

Sertu Hendri masih terus dicari karena dinilai berbahaya karena memegang senjata api.

"Pencarian masih dilakukan sampai saat ini oleh tim gabungan TNI-Polri. Tempat-tempat seperti pelabuhan sudah dijaga," kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama saat dihubungi, Selasa (14/1/2025) malam.

Jaka menjelaskan, Hendri yang berstatus tersangka lolos saat dilakukan pengepungan di rumah mertuanya di Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan, Belitung.

Tim di lapangan berupaya menangkap yang bersangkutan dalam kondisi hidup agar bisa menjalani proses hukum.

"Dalam situasi yang membahayakan petugas, terpaksa akan dilumpuhkan," jelas Jaka.

Saat pengepungan, komunikasi dengan DPO sempat dilakukan.

Namun, bukannya menyerahkan diri, tersangka justru menyelinap dan meloloskan diri.

Personel di lapangan tak mau gegabah melepas tembakan karena lokasi padat permukiman penduduk.

Bahkan sejak awal, dua rumah yang berdekatan dengan persembunyian pelaku telah dikosongkan.

Kenyataannya, warga yang merasa penasaran justru berdatangan ke lokasi.

Pengepungan yang dilakukan sejak Selasa pagi kemudian dibubarkan setelah sasaran terkonfirmasi tidak lagi berada di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB.

5. Dipecat dari dinas militer

Hendri sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 setelah terlibat kasus perampokan di Palembang pada 2023.

Vonis Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

Namun, Hendri memilih melarikan diri, meninggalkan masa lalunya sebagai prajurit dan menjadi buronan yang berpindah-pindah lokasi.

Jejak Hendri pertama kali tercium di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, ketika ia meninggalkan mobil Toyota Fortuner bernomor polisi AD 1092 GM di halaman rumah seorang nenek bernama Nor.

6. Sertu Hendri Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah

Sebelumnya, Sertu Hendri sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

Terakhir, yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi. 

"Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah," bebernya. 

Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi. 

Berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi tersebut. 

Ternyata pelaku sudah tiga Minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

"Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga," kata Jaka. 

Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.

7. Terlibat Perampokan di Palembang Tahun 2023

Ternyata Sertu Hendri disertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 lalu.

Dia pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023. 

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer. 

"Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang," ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved