Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk

Istri Kuak Keinginan Terakhir Sandy Permana Tak Sempat Terpenuhi, Sang Aktor Tewas Ditikam Tetangga

Sandy Permana aktor pemain Mak Lampir tewas mengenaskan pada MInggu (12/1/2025) setelah ditikam diduga oleh tetangga sendiri.

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/Rumpi Nosecret
Ade Istri dari Almarhum Sandy Permana Kuak Janji Terakhi Sang Suami Tidak Terpenuhi Sebelum Meninggal Dunia Ditikam Tetangga Sendiri 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Sandy Permana aktor pemain Mak Lampir tewas mengenaskan pada MInggu (12/1/2025) setelah ditikam diduga oleh tetangga sendiri.

Dipicu percekcokan saat rapat RT, terduga pelaku bernama Nanang Irawan alias Gimbal kini buron.

Adapun kepergian Sandy Permana begitu cepat membuat keluarga sangat kehilangan.

Sang istri, Ade Andriani lantas menguak satu janji almarhum sebelum kejadian pembunuhan terjadi.

Ade mengatakan suaminya sudah lama berencana mengajak anak-anaknya berlibur ke Bandung.

“Rencananya itu hari Minggu kita mau liburan ke Bandung ajak anak-anak,” cerita Ade Andriani saat jadi bintang tamu di acara Rumpi No Secret episode Selasa (14/1/2025) via Grid ID.

Sandy sempat ingin menunda rencana tersebut lantaran istrinya baru saja pulang dari Palembang.

Sandy Permana sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan tewas di dekat rumahnya Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.
Sandy Permana sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan tewas di dekat rumahnya Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi. (ig/sandhypermana30)

Tapi Ade justru meyakinkan Sandy untuk tetap berlibur sesuai rencana. Ade bahkan menyarankan Sandy untuk berangkat lebih pagi.

Ade pun menceritakan kutipan obrolannya dengan sang suami di malam sebelum kejadian, “Besok gimana?”

“Terserah kalau kamu ga capek,” kata Ade meniru ucapan Sandy.

“Kita jalan subuh ya supaya di Bandungnya lebih lama,” kata Ade waktu itu.

Lantaran khawatir istrinya kelelahan, Sandy menyarankan untuk berangkat menjelang siang.

Menurut cerita Ade, di hari itu Sandy juga masih disibukan dengan keperluan bisnisnya saat pagi hari.

“Ga usah jam 11 aja, katanya masih ada yang mau disiapin (bisnis pentol bakso),” cerita Ade.

Kini Ade menyesali apa yang sudah terjadi.

Dia berandai, seandainya pagi itu sang suami menuruti apa yang disarankannya untuk berangkat ke Bandung sejak pagi.

Tapi Ade berusaha ikhlas dengan ketetapan takdir Sandy Permana meninggal dunia sebelum mereka berlibur bersama.

“Makanya saya bilang ‘aduh kenapa dia ga ikutin kata-kata saya’, ya itulah yang namanya takdir,” sesal Ade Andriani.

Seperti yang diberitakan, Sandy Permana meninggal dunia pada Minggu (12/1/2025) akibat tusukan benda tajam di beberapa titik tubuhnya.

Sandy diduga jadi korban pembunuhan dari tetangganya sendiri yang kini masih menjadi buronan polisi.

Pemicu Aksi Penikaman

 Terungkap dugaan pemicu nanang Irawan alias gimbal pelaku nekat tikam Sandy Permana hingga tewas diungkap istri korban, Ade Andriani.

Istri Sandy, Ade Andriani bercerita pelaku pembunuh suaminya adalah tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.

Ia menduga Sandy dibacok karena pelaku tak terima ditegur saat menebang pohon.

"Cekcoknya karena ditegur, si pelaku lagi mangkas pohon, suami saya negur mungkin dia gak terima langsung dibacok," katanya.

13 tahun tinggal di perumahan tersebut, kata Ade, pelaku memang tidak akrab dengan tetangga.

"Pelaku orangnya tertutup gak berbaur sama warga," katanya.

Selain itu, Ade mengungkap ciri-ciri pelaku yang kini belum diketahui keberadaannya.

Menurutnya pelaku memiliki panggilan khusus dari warga.

Nama panggilan itu disematkan padanya karena pelaku tidak pernah bicara dan rambutnya gimbal.

"Ciri-cirinya, kalau kita di sini manggil Limbad, karena rambutnya gimbal terus orangnya gak pernah ngomong, dia penuh tato," kata Ade Andriani.

Selama ini Limbad tinggal bersama anak dan istrinya.

"Dia sama istri sama anaknya. Satu rumah 5 mereka," katanya.

Sebenarnya Ade dan Sandy juga dekat dengan istri pelaku.

"Kita dekat sama istrinya, kalau suaminya kan dia sama siapapun gak mau dekat," katanya.

Limbad merupakan mantan crew dalam sinetron terkenal, yakni Tukang Bubur Naik Haji.

Bahkan Limbad juga pernah menjadi crew dalam sinetron yang diperankan Sandy Permana, Mak Lampir.

"Dulunya crew Tukang Bubur Naik Haji. Kurang paham berapa lama. Pernah satu kerjaan sama suami saya di Mak Lampir,  kalau gak salah dia crew di Mak Lampir juga," katanya.

Baca juga: Gelagat Sandy Permana Sebelum Tewas Ditikam Tetangga, Sempat Ajak Istri Ngobrol Hingga Pagi

Selepas tak lagi menjadi crew film, Gimbal kini tak memiliki pekerjaan.

"Kerjaannya sekarang gak ada, setahu saya dia di rumah. Istrinya antar jemput anak sekolah," katanya.

Sementara, kakak ipar Sandy Permana, Amelia menerangkan Limbad bertugas sebagai soundman di sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

"Crew film. Dulunya itu biasa di layar lebar. Saya terakhir bertemu pelaku itu di Tukang Bubur Naik Haji, dia soundman-nya," katanya.

Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Sebelumnya, Sandy Permana ditemukan tergeletak di jalan dekat rumahnya kawasan Cibarusah pada pukul 08.00 WIB, Minggu (12/1/2025).

Ketika ditemukan, tubuh Sandy terdapat sejumlah luka tusuk.

Sandy pertama kali ditemukan tetangga rumahnya.

Awalnya Sandy masih hidup dalam kondisi bersimbah darah.

Korban yang sempat pingsan itu dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Awalnya korban ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

Sementara, menurut Ketua RT setempat, Sumardji, peristiwa tewasnya Sandy bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

"Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik dihadag pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta," jelasnya, dikutip dari Tribun Bekasi.

Setelah terkena luka tusukan, korban sempat menghampiri rumah seorang warga yang berprofesi sebagai perawat.

Lalu, dia pun langsung dilarikan ke RSUD Cileungsi tetapi dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan.

Di sisi lain, Onkoseno mengatakan terduga pelaku awalah warga setempat yang juga mengenal Sandy.

Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya," jelasnya.

Anak Korban Histeris

Sandy meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil-kecil.

Anak kedua Sandy Permana rupanya belum mengetahui jika ayahnya meninggal dunia, ia bahkan masih meyakini kalau ayahnya itu sedang tidur.

Hal ini diungkap kakak ipar Sandy, Amelia yang mengatakan kalau anak-anak Sandy Permana belum mengetahui kalau ayahnya sudah meninggal dunia.

"Anak-anak belum pada tahu, cuma yang nomor 2 aja teriak 'ayahku gak mati, ayahku tidur'," kata Amalia dikutip dari Official iNews, Senin (13/11/2024).

Sementara, anak korban yang ketiga dan pertama, kata dia, belum tahu ayahnya meninggal dunia.

"Yang pertama kita ungsikan ke tetangga, kita lindungi dulu. Karena yang pertama sangat dekat dengan bapaknya," tutur dia.

Bahkan ketiga anaknya itu juga semuanya sangat akrab dengan sang ayah.

"Semua dekat sama bapaknya, tidur juga nyarinya bapaknya terus," katanya.

Ia pun berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.

"Kalau saya dari kakaknya sih kita serahin semua ke polisi, kita minta diusut sampai tuntas kasus ini. Kasihan anak-anaknya," kata Amelia sambil menahan tangis.

Amelia menuturkan, pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ia ditelepon oleh adiknya, yang merupakan istri Sendy.

"Adik saya minta ditemenin ke rumah sakit karena suaminya sudah berlumuran darah, ada yang membawa ke rumah sakit.
Saya pas ke sana, kondisi almarhum sudah lemas," tutur Amelia lagi.

Menurut Amelia, saksi mata yang ada di warung sekitar TKP sempat melihat Sandy dan pelaku.

"Melihat ada percekcokan antara pelaku dengan korban, cuma nggak tahu cekcoknya apa, kemudian tiba-tiba lihat korban berlumuran darah lalu dibawa ke mantri," jelasnya.

Hasil Autopsi

Jenazah Sandy pun telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Pelayanan Dokter kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan korban tidak hanya menderita akibat luka tusuk, tetapi juga luka karena benda tumpul.

"Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul," katanya.

Heru juga mengatakan, jenazah Sandy sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah autopsi selesai dilakukan pada Minggu (12/1/2025) malam.

"Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi), hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB lebih masuk dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang," tuturnya.
21.

(*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved