2 Kakak Adik di Kediri Ditemukan Tewas

Sosok Femala & Yuyen, 2 Kakak Adik di Kediri Ditemukan Tewas di Rumahnya, Lulusan Kampus Mentereng

Dua wanita kakak beradik ditemukan tewas di atas ranjang rumahnya, di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur Minggu (5/1/2025) pagi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunkediri.com
Petugas Polsek Ngadiluwih saat olah TKP temuan jenazah di Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih Kediri, Minggu (5/1/2025). Dua wanita kakak beradik ditemukan tewas di atas ranjang rumahnya, di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur Minggu (5/1/2025) pagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Dua wanita kakak beradik ditemukan tewas di atas ranjang rumahnya, di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur Minggu (5/1/2025) pagi.

Adapun kedua sosok tersebut bernama Femala Purwiko Sari (45) dan adiknya, Yuyen Febriana Sari (44).

Jasad Femala dan Yuyen ditemukan pertama kali oleh seorang pencari rumput yang curiga dengan bau yang cukup menyengat.

Baca juga: VIDEO Tangis Pilu Kakak Beradik Yatim Piatu Diusir Pemilik Tanah yang Masih Keluarga, Kini Jualan

Diketahui, kedua korban selama ini hidup di rumah peninggalan orangtuanya itu. 

Mereka diduga mengalami depresi yang dipicu oleh permasalahan keluarga maupun meninggalnya kedua orangtuanya beberapa tahun lalu.
 
Yuyun, sepupu korban mengungkapkan, kedua korban selama ini tidak bekerja dan tidak berumah tangga. 

Semua kebutuhannya bergantung pada uluran tangan keluarga lainnya.

“(Karena kondisinya itu) kebutuhan uang disuplai oleh Pak Lek (paman) dan keluarga dekat lainnya,” ujar Yuyun saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu.

Diketahui, kedua orangtua meninggal dunia pada 2003 dan 2022.

"Ibunya meninggal tahun 2003 karena kanker, dan bapaknya meninggal pada 2022,"

"Sejak itu, Femala dan Yuyen semakin tertutup dari keluarga maupun tetangga. Kami dari pihak keluarga sebenarnya sudah berusaha merawat dan mendukung mereka," kata Yuyun. 

Lulusan Perguruan Tinggi Mentereng
 
Kerabat tersebut juga mengungkap kehidupan korban sebelum depresi. Keduanya menjalani hidup normal dan mengenyam bangku pendidikan.

Kedua korban cukup terpelajar bahkan bisa menyelesaikan pendidikan yang cukup tinggi, yaitu bergelar sarjana.

"Mereka lulusan ITS dan Unair,” ujar kerabat tersebut.

Bahkan, salah satu korban, menurut kerabat perempuan itu, pernah juga mendapatkan panggilan pekerjaan di bidang pajak di Jakarta.

Baca juga: Datangi Rumah Duka, Pratiwi Noviyanthi Sebut Adik Alvin Lim Minta Maaf,Akui Sang Kakak Temperamental

Namun, kehidupannya berubah setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved