Kunci Jawaban

Contoh Jawaban Terbaru di PMM, Apa yang Dimaksud Dengan Diferensiasi Dalam Pembelajaran?

Berikut ini akan dipaparkan kunci jawaban untuk soal pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM), berupa "Apa yang Dimaksud Dengan Diferensi

Tribunsumsel.com
Contoh Jawaban Terbaru di PMM, Apa yang Dimaksud Dengan Diferensiasi Dalam Pembelajaran? 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini akan dipaparkan kunci jawaban untuk soal pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM), berupa "Apa yang Dimaksud Dengan Diferensiasi Dalam Pembelajaran? ..." Lengkap.

======

Kunci Jawaban Guru di PMM

Pertanyaan:

Apa yang Dimaksud Dengan Diferensiasi Dalam Pembelajaran? 

Kunci Jawaban:

  1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Diferensiasi dalam pembelajaran atau pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Kebutuhan tersebut dapat berupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi memiliki tujuan menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. 

Singkatnya, pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga siswa merasa tertantang untuk belajar.

Ada empat faktor yang ikut berperan dalam meningkatkan pembelajaran yang berbeda ini, yakni: konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. 

Pada prinsipnya, dalam pembelajaran berdiferensiasi ini, tujuan pembelajaran di kelas mesti sama meskipun bahan ajar, penilaian, dan metode penyampaiannya bisa berbeda berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa.

2. Metode Pembelajaran Berdiferensiasi

Guru dapat membedakan pembelajaran itu dalam empat cara, yaitu:

Konten

Isinya adalah materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini dapat dibedakan dalam beberapa cara. Ada pembelajar visual, auditori, dan kinestetik.

Seorang pembelajar visual tentu dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan baru melalui representasi visual dari topik pelajaran tertentu.

Di sisi lain, pembelajar auditori akan lebih mampu memahami topik secara lebih baik, ketika ia mendengarkan melalui audio atau penjelasan lisan dari guru.

Sedangkan pembelajar kinestetik, seorang siswa akan lebih cepat memahami ketika ia dapat berpartisipasi secara fisik dalam proses pembelajaran.

Proses

Proses ini berbicara tentang bagaimana seorang guru dapat memberikan instruksi yang tepat kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.

Selain itu, penilaian berkelanjutan selama pembelajaran juga akan membantu guru dalam memahami apakah setiap siswa telah belajar dengan kemampuan terbaik mereka atau tidak.

Guna menentukan proses dan model pembelajaran yang sesuai bagi siswa tersebut, maka guru harus memahami minat, kemampuan, dan tingkat pengetahuan setiap siswa.

Mengapa demikian? Karena setiap siswa itu sesungguhnya memiliki cara belajar masing-masing yang bersifat khas dan unik.

Produk

Aspek ini melibatkan metode yang digunakan oleh guru dalam mengetahui tingkat penguasaan materi atau bahan ajar dari setiap siswa. 

Metode penilaian terbaik adalah metode yang cocok dengan tingkat minat intelektual masing-masing siswa dan cara belajar yang mereka sukai.

Misalnya, cara yang baik untuk menguji pembelajar kinestetik adalah melalui penilaian praktis, sedangkan pembelajar auditori adalah dengan melakukan penilaian verbal atau lisan.

Lingkungan belajar

Secara umum ada dua lingkungan belajar bagi seorang siswa, yaitu lingkungan belajar yang dapat meningkatkan pembelajaran mereka dan lingkungan belajar yang dapat merusak pembelajaran mereka. 

Lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan mampu meningkatkan hasil belajar, sedangkan lingkungan belajar yang bising akan dapat mengurangi konsentrasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

3. Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi

Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari implementasi pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa, yaitu:

-Pertumbuhan yang sama bagi semua siswa

Pada prinsipnya, pembelajaran berdiferensiasi diadopsi untuk mendukung setiap siswa dalam perjalanan belajar mereka. Metode ini adalah cara untuk menjangkau dan mempengaruhi setiap siswa di semua tingkatan. Oleh karena itu, secara individu, seorang guru harus dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar dan mengarahkan mereka untuk mewujudkan potensi belajar mereka secara optimal.

-Pembelajaran yang menyenangkan

Ketika guru mengadopsi serangkaian strategi pembelajaran yang selaras dengan tipe belajar siswa, maka siswa akan merasakan betapa belajar itu terasa mudah dan menyenangkan.

-Pembelajaran yang dipersonalisasi

Pembelajaran berdiferensiasi ini adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya mengembangkan pelajaran mereka berdasarkan tingkat pengetahuan, preferensi belajar, dan minat siswa.

Oleh karena itu, lingkungan belajar di sekolah harus bisa mendukung para siswa untuk belajar secara kelompok maupun sendiri-sendiri.

Selain itu, konten atau materi pengajaran yang disiapkan oleh guru dapat mencakup format-format seperti: audio, video, dan praktik, dalam upaya memastikan pembelajaran yang dipersonalisasi itu tepat untuk setiap siswa.

-Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi sudah sangat jelas, tetapi ada beberapa tantangan yang terkait dengan pembelajaran ini, yaitu:

Faktor waktu

Meskipun pembelajaran berdiferensiasi adalah cara yang menyenangkan untuk mengajar, namun hampir dipastikan para guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk fokus pada setiap siswa secara individual.

Hal ini dikarenakan setiap sekolah sudah mengalokasikan waktu untuk setiap guru dan mata pelajarannya masing-masing. 

Tekanan tinggi

Implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini melibatkan banyak proses, mulai dari pra-penilaian hingga penilaian berkelanjutan, mulai dari perencanaan konten hingga proses pengajaran, dan lain-lain. Hal ini tentu saja dapat membuat guru merasa kewalahan.

Selain itu, guru juga harus melayani para siswa baik secara individual maupun kelompok. Kondisi seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh guru dengan jumlah siswa yang begitu banyak di kelasnya.

Biaya tinggi

Untuk memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi, sekolah harus memiliki akses ke berbagai sumber daya dan bahan ajar untuk mendukung pembelajaran setiap siswanya.

Selain itu, sekolah juga harus menyediakan materi pelajaran untuk setiap topik. Jelas hal ini tentu akan membutuhkan dukungan keuangan secara berkelanjutan yang mungkin tidak dapat dipenuhi semua oleh banyak sekolah.

**

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved