Malam 1 Rajab Hari Apa? Ini Jadwal Beserta Keistimewaan dan Amalan-amalan Memasuki Bulan Rajab 1446H

TRIBUNSUMSEL.COM - Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam sistem penanggalan kalender Hijriyah, dan merupakan salah satu diantara keempat bulan Haram atau bulan yang sangat dimuliakan Allah SWT setelah Muharram, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.

Mengingat Rajab adalah bulan yang sangat mulia, maka umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan saleh karena niscaya akan mendapat pahala berlipat ganda.

Dimana amalan ini bisa mulai dikerjakan sejak malam 1 Rajab 1446 Hirjiyah.

Lantas malam 1 Rajab 1446 Hijriyah hari apa?

Berikut Tribunsumsel sajikan jadwal malam 1 Rajab 1446 Hijriyah hingga keistimewaan dan amalan-amalan memasuki bulan Rajab.

=======

Malam 1 Rajab 1446 H Hari Apa?

Dalam kalender Hijriah, pergantian hari dimulai pada waktu maghrib, yakni ketika matahari terbenam, berbeda dengan kalender Masehi yang dimulai pada tengah malam. 

Dengan demikian, malam pertama bulan Rajab 1446 H akan jatuh pada Selasa, 31 Desember 2024, tepat setelah waktu maghrib. 

Sementara itu, 1 Rajab 1446 H atau hari pertama bulan Rajab akan dimulai pada Rabu, 1 Januari 2025.

Keistimewaan Bulan Rajab 

Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan yang sangat dihargai dalam ajaran Islam. Salah satu keutamaan utamanya adalah peristiwa Isra' Mi'raj, yang diyakini terjadi pada tanggal 27 Rajab. 

Pada peristiwa ini, Rasulullah SAW melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina (Isra), kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT (Mi'raj). 

Peristiwa ini bukan hanya merupakan mukjizat besar bagi Rasulullah SAW, tetapi juga memiliki banyak pelajaran bagi umat Islam.

Selain itu, bulan Rajab juga disebutkan dalam Al-Qur'an dalam surah At-Taubah ayat 36, yang menegaskan bahwa ada empat bulan suci dalam setahun, yaitu Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah SWT berfirman:

 اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 36)