Tangis Istri Pertama Pak Tarno Tak Terima Suami Stroke Dipaksa Jualan, Tuding Dieksploitasi Dewi

TRIBUNSUMSEL.COM- Kehidupan Pak Tarno yang kini rela jual ikan cupang di tengah kondisinya stroke membuat istri pertamanya, Sariah, prihatin.

Sariah menilai bahwa suaminya diduga dieksploitasi oleh istri mudanya, Dewi untuk tetap bekerja meski dalam keadaan sakit.

Seperti diketahui saat ini, Pak Tarno mengidap sakit stroke harus duduk di kursi roda sambil menjual berbagai jenis ikan seperti cupang, lele, gabus, serta perlengkapan lainnya.

Baca juga: Tangis Pilu Pak Tarno Dagangan Ikan Cupang Akhirnya Diborong Ria Ricis hingga Diberi Modal Usaha

Tubuhnya yang terlihat semakin kurus dan penampilannya yang lusuh memancing simpati banyak warganet.

"Sekarang dibawa jualan saya gak terima karena itu suami saya, masih sah saya istri sahnya sesuai hukum agama, saya gak terima dibawa kemana-mana oleh istrinya, sopirnya jualan di sekolah-sekolahan," ungkap Sariah, dilansir dari Intens Investigasi, Selasa, (24/12/2024).

Sariah prihatin melihat sang suami harus pontang panting dibawa oleh asisten dan istri mudanya untuk mencari uang.

Menurut Sariah, seharusnya Pak Tarno beristirahat di rumah menikmati masa tuanya.

"Saya kasihan lihatnya di tv di Youtube, dibawa kesana kesini orang udah kakinya udah kembung stroke sebelah udah makan gak enak, harusnya istirahat di rumah, ibadah,

"Sekarang kayak disiksa itu oleh si Dewi sama pak Slamet," bebernya.

Air mata Sariah pun tak terbendung melihat begitu tega istri muda Pak Tarno membiarkan suaminya berjualan.

"Suka nangis saya lihat dari HP, orang suami sendiri, biarpun gimana, gak terima lah ditelantarin pelakor-pelakornya sama si Slamet," ujarnya.

Sariah juga mempertanyakan kemana uang donasi yang diberikan Raffi Ahmad.

"Duit dari Raffi dari wartawan dan dari manajer-manajer pada dikasih itu entah kemana, harusnya buat ke rumah sakit, yang terapi diurut itu kan bayar," terang Sariah.

Anak Pak Tarno Ancam Laporkan Asisten Ayahnya

Sosok asisten Pak Tarno tengah jadi sorotan hingga diterpa kabar miring di tengah kondisi sang pesulap kain memprihatinkan.