Kebakaran di Palembang

Kebakaran Rumah di 17 Ilir Palembang, Masjid Jam'iyyatul Khoiriyyah Nyaris Ikut Terbakar

Kebakaran rumah di Jalan Sayangan Kelurahan 17 Ilir Palembang nyari ikut menghanguskan bangunan Masjid Jam'iyyatul Khoiriyyah.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Sripoku/Mat Bodok
Warga melakukan perbaikan sementara di Masjid Jam'iyyatul Khoiriyyah 17 Ilir pasca nyaris ikut terbakar dalam musibah kebakaran rumah warga yang terjadi, Minggu (22/12/2024) dini hari. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran rumah di Jalan Sayangan Kelurahan 17 Ilir Palembang nyari ikut menghanguskan bangunan Masjid Jam'iyyatul Khoiriyyah, Minggu (22/12/2024) dini hari. 

Beruntung api tak sampai menjalar ke bangunan masjid.

Hanya saja, bagian kaca di dinding atas masjid mengalami retak akibat panas saat kebakaran. 

"Dampak dari panasnya api itu, kaca penerang di bagian atas retak-retak. Kemudian, dua unit tedmon meleleh, blower acc, serta pipa air juga ikut terbakar," kata Mukti jamaah Masjid Jamiyyatul Khoiriyyah Sayangan 17 Ilir. 

Kendati demikian, jelas Mukti, aktivitas rumah ibadah masih tetap berjalan seperti biasa. 

Baca juga: Detik-detik 1 Keluarga Berusaha Selamatkan Diri Saat Kebakaran di 17 Ilir Palembang, Rumahnya Hangus

Untuk bagian kaca yang retak, jelas Mukti, sementara dipasang dengan papan triplek untuk menahan terpahan angin. 

"Kita takut ada angin kencang menerpah kaca yang retak jadi sementara kita pasang triplek," ujar Mukti. 

Untuk diketahui, satu unit rumah demi permanen yang terbakar milik H Iysah Hendrik yang terletak di Jalan Sayangan Lorong Ketanda RT 04 Kelurahan 17 Ilir Kota Palembang

Kebakaran terjadi, Minggu (22/12/2024) dini hari pukul 03.00 sampai masuk sholat subuh, api sedang besar-besarnya. 

Api dengan cepat mengus ratakan bangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu lama. 

"Api sangat cepat membesar, sehingga warga tidak sempat membantu pemadaman. Lagi pula, bertepatan dengan waktu ibadah sholat subuh," ungkapnya. 

Sementara itu, Danu anak pemilik rumah terbakar menyebutkan, malam itu sebenarnya ibunya sudah bangun dan sholat tahajud, dan ayah masih dalam kamar. 

"Jadi ketika papa berteriak ada api kebakaran dalam kamar, kami sudah bangun dan langsung mengambil surat penting ijazah dan mengeluarkan motor," katanya. 

Selain itu, hanya baju dan celana di badan yang masih tersisa. 

"Alhamdulillah, wak Hj Meri dan Mama serta sekeluarga kami selamat dari kobaran api," ujar Danu, memang maut, jodoh, rezeki tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. 

Kata Danu, meski terasa berat, namun keluarganya ikhlas menerima musibah kebakaran ini.

"Ngak tahu antara sedih dan idak, karena harta ini titipan Allah, dan kapanpun melalui siapapun kalau Dia menghendaki sekejap mata," jelas Danu.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved