Bocah Pemalang Tewas di Dalam Karung

Sosok Pelaku Pembunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung di Pemalang, Pelajar SMA, Tetangga Korban

Terungkap pelaku pembunuh bocah 9 tahun dalam karung di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kini berhasil ditangkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Dok Humas Polres Pemalang
Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Andika Oktavian Saputra saat menjelaskan penetapan tersangka pembunuhan anak yang dimasukkan ke dalam karung. 

TRIBUNUMSEL.COM - Terungkap pelaku pembunuh bocah 9 tahun dalam karung di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang kini berhasil ditangkap.

Diketahui, SS, bocah perempuan berusia 9 tahun, ditemukan tewas di dalam karung di Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (8/12/2024) malam. 

Sebelum ditemukan tewas, siswi kelas IV sekolah dasar tersebut sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (7/12/2024).

Kini terungkap, pelaku pembunuhan bocah 9 tahun ternyata tetangga korban yang masih berstatus pelajar.

Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian Saputra, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Dari pengakuan saksi dan ditemukannya sejumlah alat bukti, kami meningkatkan status salah seorang anak saksi menjadi anak yang berkonflik dengan hukum atau tersangka," ujar AKP Andika Oktavian Saputra.

Ia menjelaskan bahwa pelaku pembunuhan adalah tetangga korban yang masih berstatus pelajar. 

"Selain itu, ABH (anak berhadapan dengan hukum) juga bekerja paruh waktu di sebelah rumah korban," lanjutnya. 

Baca juga: Kronologi Bocah 9 Tahun di Pemalang Tewas di dalam Karung, Ditinggal Orangtua ke Pasar, Rumah Diacak

Warga Sekitar RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi mengungkap Keseharian Didi Pria Bunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung, Dihidup Sendiri Ditinggal Anak dan Istri
Warga Sekitar RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi mengungkap Keseharian Didi Pria Bunuh Bocah 9 Tahun Dalam Karung, Dihidup Sendiri Ditinggal Anak dan Istri (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Menurutnya, saat kejadian, pelaku masuk ke rumah korban dengan cara memanjat dinding dari sebelah rumah korban.

"Pada saat itu, korban sedang sendirian di dalam rumah karena ibunya sedang pergi ke pasar," jelasnya. 

Sebelum pergi ke pasar, ibu korban sempat mengajak korban untuk ikut. 

"Namun, korban tidak mau ikut karena ingin menonton TV di rumah," katanya.

Setelah pelaku masuk ke dalam rumah, diduga korban kaget dan sempat berteriak.

Pelaku kemudian membekap mulut korban hingga lemas.

Selain itu, pelaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap korban. 

Setelah melakukan aksinya, AKP Andika mengungkapkan bahwa pelaku memasukkan korban ke dalam karung, lalu meletakkannya di gudang belakang rumah. 

"Karung tersebut ditemukan oleh ayah korban saat melakukan pencarian di seluruh bagian rumah," ungkapnya. 

Kini pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku dijerat Pasal 82 Ayat 1 dan 4 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Atas perbuatannya, ABH terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.

Kronologi

Sebelumnya, Bocah perempuan bernisial SSS (9) sempat dinyatakan menghilang sebelum ditemukan tewas di dalam karung di Pemalang, Jawa Tengah.

Riska Septia Ningrum (18) Kakak korban mengatakan, adiknya hilang sejak Minggu (8/12/2024) pukul 10.00 pagi dan baru ditemukan pada Minggu malam sekira pukul 22.00 WIB.

 Awalnya, bocah SD itu ditinggal orangtuanya ke pasar.

Ibu korban sudah sempat mengajak korban untuk ikut ke pasar. Namun korban menolak dan memilih menonton TV.

Karena korban di rumah sendirian, sang ibu mengunci pintu depan dari luar. 

Kemudian saat ibu pulang belanja dari pasar, keadaan rumah sepi dan televisi masih menyala namun adiknya itu sudah tidak ada.

"Saat ibu pulang dari pasar, adik saya dicari kemana-mana tidak ketemu," kata Riska Septia Ningrum, Selasa (10/12/2024).

Bahkan keadaan rumah sudah dalam keadaan teracak-acak hingga kasur milik korban basah.

"Dicari-cari tidak ketemu, akhirnya dinyatakan hilang dengan keadaan rumah sudah acak-acakan mulai dari lemari, hingga kasur tempat tidur adiknya juga dalam keadaan basah. Anehnya tidak ada barang berharga yang hilang."

 Orangtua awalnya menduga jika korban main di rumah neneknya.

"Saya kira bermain ke rumah nenek, namun saat dicari di lingkungan sekitar, tidak ditemukan keberadaannya," ucapnya.

Hingga akhirnya, korban ditemukan ayahnya dalam keadaan terikat tali, dan meringkuk di dalam karung dengan tubuh yang sudah berwarna biru.

Posisi karung berada di gudang dekat kamar mandi.

Berdasarkan pemeriksaan awal, terdapat luka di bagian bibir hingga mulut mengeluarkan busa pada bocah 9 tahun itu.

"Ayah menemukan karung yang mencurigakan teronggok di antara gudang yang dekat dapur rumah. Setelah dibuka, ternyata anaknya yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa," ucapnya.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Ashari Pemalang untuk proses autopsi guna mengungkap penyebab kematian pelajar kelas IV SD.

Informasi yang diterima, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap G yang sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Polres Pemalang.

Sebelumnya, orangtua dan tetangga telah melakukan pencarian, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Laporan kepolisian dan penyebaran foto anak hilang melalui media sosial juga telah dilakukan.

Namun kenyataan berkata lain.

Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Andika Oktavian mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

Menurutnya, delapan saksi sudah diperiksa.

"Ada sekitar delapan orang (saksi)," kata Andika dilansir dari Tribunjateng.com, Selasa, (10/12/2024).

Sementara terkait penyebab kematian korban, ia menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi korban, di RSU M Ashari Pemalang

"Jenazah korban sedang dilakukan autopsi," ujarnya.

"(Penyebab) masih belum, nanti kalau sudah keluar hasil resmi dari forensik, akan segera kami teruskan," sambungnya.

Saat disinggung apakah ada tanda kekerasan pada jenazah korban, ia belum dapat berkomentar, mengingat hal itu masih dalam pendalaman pihaknya.

"Masih kita dalami," ucapnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Mayat Bocah 9 Tahun dalam Karung di Pemalang, Seorang Siswa SMA Diamankan"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved