Berita Derap Nusantara
Memetik Inspirasi dari Praktik Agroforestri Desa Sungai Merah Jambi
Ketika Program BioCF ISFL Jambi hadir di desanya, Yulianto melihat peluang besar untuk mengubah pola interaksi ini menjadi lebih harmonis.
Para petani semakin berdaulat pangan, mereka menekan pengeluaran belanja ke pasar alih-alih kebutuhan dapur dipenuhi dari kebun agroforestri.
Yang menarik, program ini tidak hanya berdampak di Desa Sungai Merah. Keberhasilannya telah menarik perhatian desa-desa sekitar yang ingin mereplikasi pendekatan serupa.
Mereka datang untuk belajar, mengamati, dan berdiskusi dengan Yulianto dan anggota kelompok tani.
“Kami tidak pernah menyangka bahwa apa yang kami lakukan di sini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain,” ungkap Yulianto dengan senyum bangga.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari pendekatan holistik yang diterapkan oleh BioCF ISFL dan KPHP. Program ini tidak hanya menyediakan bibit atau peralatan, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendampingan intensif.
Dari teknik pembukaan lahan tanpa bakar hingga strategi pemasaran hasil panen, semuanya dirancang untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Pendekatan ini menjadi pelajaran penting bahwa keberhasilan agroforestri bukan hanya tentang apa yang ditanam, tetapi juga bagaimana masyarakat dipersiapkan untuk menjadi mandiri.
Dari sisi ekologi, manfaatnya pun mulai terlihat. Penanaman kayu pulai yang memiliki siklus panen lebih panjang membantu menjaga struktur tanah dan mengurangi risiko erosi.
Sementara itu, kombinasi tanaman sela dengan pepohonan buah menciptakan ekosistem yang lebih beragam, mendukung keseimbangan alam, dan menarik kembali fauna lokal ke wilayah tersebut.
Secara ekonomi, pola tanam tumpang sari telah memberikan solusi cepat untuk kebutuhan pangan sekaligus menyediakan pendapatan jangka pendek.
Namun, di balik keberhasilan ini, tantangan tetap ada. Perubahan pola pikir dan kebiasaan lama membutuhkan waktu. Tidak semua petani langsung menerima pendekatan ini.
Di sinilah peran penting pemimpin lokal seperti Yulianto dan pendamping lapangan dari KPHP. Dengan kesabaran dan pendekatan persuasif, mereka berhasil meyakinkan masyarakat bahwa agroforestri adalah jalan terbaik untuk mencapai kesejahteraan tanpa merusak alam.
Desa Sungai Merah kini menjadi bukti bahwa perubahan bukan hanya mungkin, tetapi juga membawa harapan. Apa yang dimulai sebagai upaya kecil untuk menjaga hutan telah berkembang menjadi model kolaborasi dan keberlanjutan yang menginspirasi.
Program BioCF ISFL Jambi, melalui kerja keras dan komitmen semua pihak, telah menunjukkan bahwa keberlanjutan dan kesejahteraan bisa berjalan beriringan.
Di tengah derasnya arus pembangunan yang sering kali mengabaikan keberlanjutan, kisah Desa Sungai Merah mengingatkan semua bahwa ada jalan lain, jalan yang merangkul alam, memuliakan tanah, memberdayakan masyarakat, dan menyalakan harapan.
Perlindungan Sosial untuk Penyandang Disabilitas 2024 |
![]() |
---|
Resmikan Jalan Layang Madukoro, Presiden Prabowo Harapkan Mampu Tingkatkan Ekonomi Jateng |
![]() |
---|
Menyusuri Jejak Musik Indonesia di Galeri Lokananta Solo |
![]() |
---|
Meningkatkan Produksi Ikan Untuk Memenuhi Konsumsi Nasional |
![]() |
---|
4 Rencana Program Kemensos untuk Tingkatkan Perlindungan Disabilitas Tahun 2025 |
![]() |
---|