PJ Wali Kota Pekanbaru Terkena OTT

Roni Rakhmat Resmi Dilantik Jadi Pj Wali Kota Pekanbaru Gantikan Risnandar Mahiwa Terkena OTT KPK

Adapun Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi resmi melantik Roni Rahmat sebagai Pj Walikota Pekanbaru, Selasa (3/12/2024) petang di Balai Serindit, Gedung Dae

Editor: Moch Krisna
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
Pj Gubri Rahman Hadi Resmi Lantik Roni Rahmat Jadi Pj Walikota Gantikan Risnandar Mahiwa yang Terjaring OTT KPK 

Itulah profil singkat dari sosok Roni Rakhmat digadang jadi Pj Wali Kota Pekanbaru.

Daftar Pejabat Pekanbaru ikut Terkena OTT

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT),senin (3/12/2024).

Tak hanya Risnandar Mahiwa diamankan, ternyata ada sejumlah pejabat bawahan yang turut terlibat.

Para pejabat tersebut kini turut dibawa ke Jakarta bersama Risnandar Mahiwa untuk melanjutkan pemeriksaan di KPK.

Berikut Daftar Namanya :

  • Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
  •  Plt Kepala Bagian Umum Sekertariat Daerah Kota Pekanbaru, Novin.
  • Yuni, Staf Keuangan di Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru.
  • Ulfa staf di Bagian Umum Sekertariat Daerah Kota Pekanbaru

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan uang tunai sekitar Rp 1 miliar lebih dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pekanbaru, Riau, Senin (2/12/2024).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, jumlah uang diamankan masih terus dihitung dalam proses pemeriksaan beberapa saksi.

"Bukti uangnya untuk sementara tadi disampaikan di atas Rp 1 miliar, ya tidak tahu mungkin nanti akan berkembang karena masih dalam proses, untuk memeriksa para saksi," kata Alex kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

Alex mengatakan, OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi berupa penggunaan uang bendahara dengan bukti pengeluaran fiktif dan pungutan dari para kepala dinas.

"Informasi sementara itu terkait dengan penggunaan uang bendahara, jadi kan di sistem keuangan daerah itu kan ada istilahnya itu pengeluaran dulu, nanti buktinya itu kemudian dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Alex juga mengatakan, kegiatan OTT ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat yang ditindaklanjuti dan sudah didahului dengan proses penyidikan dan sprindik yang diterbitkan beberapa bulan lalu.

"Kemudian pada saat akan dilakukan penangkapan, kita dapat informasi terjadi penyerahan uang dan kemudian kami lakukan penangkapan," tuturnya.

(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved