Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan

Sosok Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, Turut Diperiksa Terkait AKP Ulil Ditembak AKP Dadang

Sosok Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, turut diperiksa erkait insiden penembakan menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Official Padang TV News
Sosok Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, turut diperiksa terkait insiden penembakan menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, turut diperiksa terkait insiden penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, Jumat (22/11/2024) dini hari.

AKBP Arief Mukti Surya Adhi menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan sejak tahun 2022 lalu. 

Baca juga: Keberadaan Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti saat Penembakan AKP Ryanto Ulil, Turut Diperiksa

Saat itu dirinya menggantikan AKBP Tedy Purnanto.

Sebelum menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan, dirinya menjabat sebagai Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Sumbar pada tahun 2021.

Dikutip dari berbagai sumber, sebelum dimutasi ke Polda Sumatera Barat, AKBP Arief Mukti ternyata juga pernah menjabat sebagai Kabag Ops Polres Lamongan pada tahun 2015.

Kemudian Ia diangkat menjadi Wakapolres Lamongan pada tahun 2017. Setahun berjalan, Arief Mukti kembali dimutasi sebagai Wakasatlantas Polrestabes Surbaya.

Setelah naik pangkat dari Kompol menjadi AKBP, Arief Mukti pun diangkat menjadi Kasubdit Dalmas Polda Jatim tahun 2020, sebelum bertugas ke Polda Sumatera Barat.

Harta Kekayaan AKBP Arief Mukti

Dilansir dari LHKPN KPK, AKBP Arief Mukti memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.931.000.000, ini rinciannya:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.500.000.000 

1. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/178 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000
 
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 890.000.000 

1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT 2.4L DAKAR ULTIMATE Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 690.000.000

2. MOBIL, JEEP CJ7 Tahun 1982, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000 
 
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0 
 
D. SURAT BERHARGA Rp 0  

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 10.000.000 
 
F. HARTA LAINNYA Rp 0 
 
Sub Total Rp 3.400.000.000 

II. HUTANG Rp 469.000.000

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 2.931.000.000
 
Kapolres Solok Selatan Diperiksa

Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah memeriksa lima orang saksi terkait penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, Jumat (22/11/2024).

Peristiwa tragis ini diduga berkaitan dengan penegakan hukum tambang ilegal jenis galian C di Kabupaten Solok Selatan.

Pelaku Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menghabisi nyawa AKP Ryanto Ulil Anshar.

Salah satu diantara 5 saksi tersebut, ada Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.

Keberadaan Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti saat penembakan disorot. Diperiksa lantaran  7 selongsong peluru pistol milik AKP Dadang di rumah dinasnya.
Keberadaan Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti saat penembakan disorot. Diperiksa lantaran 7 selongsong peluru pistol milik AKP Dadang di rumah dinasnya. (youtube Humas ressolsel)

Keberadaan Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti saat kejadian penembakan disorot.

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanyo Anshari tewas ditembak Kabag Ops, AKP Dadang Iskandar di Mapolres Solok Selatan Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB.

“Tentunya juga Kapolres Solok Selatan akan kami mintai keterangan juga, karena sebagai komandannya langsung pastinya tahu persis bagaimana stafnya, kinerjanya, atau conflict of interest, kami mendalami itu," kata Suharyono pada Jumat (22/11/2024) dilansir dari KompasTV.

Baca juga: Perjalanan Karier AKP Ulil Ryanto Kasat Reskrim Tewas Ditembak, Kapolda Sumbar: Loyalnya Tinggi

Sementara Kapolres Solok Selatan tengah berada di rumah dinasnya.

"Di rumah dinas. Kalau kejadian di tempat parkir (Polres Solok Selatan), tapi Pak Kapolresnya posisinya di rumah dinas,” ungkapnya.

Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti pun ikut disorot lantaran 7 selongsong peluru pistol milik AKP Dadang ditemukan di rumah dinasnya.

Sementara dua selongsong peluru ditemukan di lokasi penembakan yang berada di parkiran Mapolres Solok Selatan.

Pelaku penembakan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar sendiri sudah menyerahkan diri dan diperiksa di Propam Polda Sumbar.

Dua saksi di antaranya merupakan rekan AKP Ulil yang diketahui sedang bersama korban di lokasi kejadian.

"Saat itu bersama-sama (korban dan dua saksi) memproses dugaan adanya tambang ilegal jenis galian C itu," ujarnya.

Suharyono menyebut, pihaknya masih mendalami hubungan antara korban dan pelaku, salah satunya melalui komandan yang mengetahui persis bagaimana setiap anggotanya.

Kronologi Penembakan

Kasus ini bermula saat pelaku diduga menembak rekannya di kawasan parkiran Polres Solok Selatan, di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

AKP Dadang Iskandar diduga menembak korban dengan senjata api hingga mengenai bagian kepala.

Adapun peristiwa ini berawal ketika Sat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang galian C.

Setelah itu, Ulil Ryanto dihubungi Dadang terkait penangkapan tersebut.

Di saat yang bersamaan, pelaku sedang dalam perjalanan menuju Mapolres dan langsung diperiksa setibanya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan.

Ketika pemeriksaan berlangsung, penyidik mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan.

Selanjutnya, penyidik sudah melihat tubuh Ulil Ryanto tergeletak dengan luka tembakan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Solok Selatan, Tri Sukra Martin menjelaskan, korban menerima tembakan pada pelipis dan pipi sebelah kanan.

Korban yang mengalami luka serius kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

"Setelah menembak Kasat Reskrim, Kabag Ops dengan mobil dinasnya langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar," kata Tri, dilansir dari Kompas.com, Jumat.

Dugaan motif terkait tambang ilegal

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono dalam konferensi pers mengungkapkan, pihaknya sedang mendalami motif dan penyebab penembakan anggotanya.

Namun, dia menyebut, peristiwa diduga terjadi karena AKP Dadang Iskandar kontra dengan upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh AKP Ulil.

"Bahwa seorang perwira (AKP DI) yang juga barangkali salah satu yang kita anggap tersangka, oknum dari anggota kami juga berada pada posisi kontra terhadap penegakan hukum tersebut," ungkap Suharyono, dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Berminggu-minggu sebelum kejadian, AKP Ulil bersama jajarannya di Satreskrim Polres Solok Selatan diketahui sudah beberapa kali menindak tegas para pelaku tambang ilegal galian C yang selama ini meresahkan warga setempat.

Sayangnya, tindakan tersebut diduga menimbulkan pro dan kontra, terutama di kalangan anggota kepolisian sendiri.

Menurut Suharyono, meski terdapat kontroversi, penindakan terhadap tambang ilegal yang dilakukan oleh AKP Ulil sudah sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo untuk memberantas praktik ilegal di seluruh Indonesia.

"Penindakan sudah sesuai dengan instruksi presiden," tuturnya.

 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved