Seputar Islam

Doa Agar Diberi Pemimpin Daerah yang Amanah, Dibacakan Sebelum Mencoblos, Allahumma Walli Alaina

Ya Allah, jadikanlah orang terbaik kami sebagai pemimpin kami. Jangan Engkau berikan kekuasaan itu pada orang yang jahat dari kami

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Doa Agar Diberi Pemimpin Daerah yang Amanah, Dibacakan Sebelum Mencoblos, Allahumma Walli Alaina. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Pada Rabu 27 November 2024, Indonesia secara serentak menggelar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) untuk berbagai provinsi, kabupaten/kota di Indonesia.
 
Pilkada menjadi momen penentu untuk memilih pemimpin daerah secara berkala lima tahun sekali. 

Maka sangat penting bagi kita untuk mohon petunjuk sekaligus berdoa untuk pemimpin daerah yang amanah, terbaik dan mampu membawa kemajuan bagi daerah dan rakyatnya.

Dilansir dari laman nahdlatul ulama (NU), berikut bacaan doa memilih pemimpin terbaik dapat dibacakan sebelum mencoblos. 

Doa memilih pemimpin  tulisan Arab, latin dan artinya.

  1. Doa mohon pilihkan orang terbaik

اللّهُمَّ وَلِّ عَلَيْنَا خِيَارَنا وَلَا تُوَلِّ عَلَيْنا شِرَارَنا

ALLAHUMMA WALLI ‘ALAINAA KHIYARONAA WA LAA TUWALLI ‘ALAINAA SYIRORONAA

Artinya:
 “Ya Allah, jadikanlah orang terbaik kami sebagai pemimpin kami. Jangan Engkau berikan kekuasaan itu pada orang yang jahat dari kami.”

 

2. Doa mohon jangan jadikan pemimpin yang tidak takut kepada Mu

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا - بِذُنُوْبِنَا - مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ

Latin: 
Allahumma lâ tusallith 'alainâ—bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ...

Artinya: 
“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami—karena dosa-dosa kami—orang yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.

Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Hadits Rasulullah SAW

 Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah menegaskan salah satu sahabatnya untuk tidak meminta jabatan, ucapan ini terekam dalam hadis riwayat al-Bukhari:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ سَمُرَةَ لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ وَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ
Artinya: “Dari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved