Seputar Islam

Arti Innamal Amalu Bil Khawatim, Penjelasan Hadits Tentang Amalan Bergantung dengan Penutupnya

Innamal a'malu bil khawatimu  Artinya  “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari )

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Innamal Amalu Bil Khawatim, Hadits Tentang Amalan Bergantung dengan Penutupnya dan Penjelasannya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat innamal amalu bil khawatim adalah salah satu hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Al Bukhari.


Rasulullah bersabda:

إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ  -- رواه البخاري 

Innamal a'malu bil khawatimu 

Artinya 
“Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari )


Al-Ustadz Qomar Z.A, Lc hafizhahullah dikutip dari platform media sosial FB Berbagi Nasihat, mengatakan hadits  "Sesunguhnya amal-amal itu tergantung penutupannya" menjelaskan bahwa yang menjadi penentu keshalihan seseorang itu adalah keadaan di akhir hidupnya, apakah ia meninggal dalam keadaan baik atau husnul khotimah.

Meskipun amalan sebelumnya adalah kejelekan ataukah sebaliknya meninggal dalam keadaan jelek (Su'ul Khotimah) meskipun amalan sebelumnya adalah baik.

Masih menurut ustadz Qomar, apabila meninggalnya dalam keadaan baik maka dia akan masuk surga, sebaliknya jika meninggal dalam keadaan jelek maka ia terancam neraka.


Namun demikian, para ulama mengatakan bahwa sesungguhnya penutup amal adalah warisan dari amalan amalan sebelumnya.

Sehingga mungkin ada sebagian orang yang nampak beramal dengan amalan yang baik, akan tetapi ternyata di akhir hayatnya ia mendapat penutup yang buruk.

Mengapa ini bisa terjadi? Bisa jadi ia sebetulnya bukanlah orang baik secara batin (sesuatu yang tersembunyi) meskipun tampak dari luar ia seorang yang baik.

Pada akhirnya terlihat bahwa dia bukan seorang yang baik dengan penutupan yang jelek.
Demikian pula kemunginan sebaliknya, ada seorang yang tampak dari luar tidak baik, akan tetapi ketika bersendiri ia sering beramal salih dan batinya juga salih.

Akan tetapi mungkin secara lahir ia terlihat jelek ketika mungkin diketahui terjatuh dalam kemaksiatan, akan tetapi Allah maha tahu hakikat yang sebenarnya tentang dirinya sehingga padanya kemudian ada penutup yang baik.


Yang jelas Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan baik hamba-Nya.

Tugas kita adalah berusaha sebaik-baiknya menjadi pribadi yang bermanfaat dan melaksanakan kebaikan seperti yang diajarkan Alquran dan Hadits.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved