Arti Bahasa Arab

Arti Man Sunia Ilaihi Marufan Falyuj Zik Hufain Hadis Tentang Membalas Kebaikan Orang Lain & Caranya

Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Arti Man Sunia Ilaihi Marufan Falyuj Zik Hufain Hadis Tentang Membalas Kebaikan Orang Lain & Caranya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat Man Shunia Ilaihi Marufan Falyuj Zik Hufain Lam Yaj Zik Hufal Yutsni adalah salah satu hadits Rasulullah SAW tentang membalas kebaikan orang lain.

Dari Jabir bin Abdillah Al Ansahary, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرْوُفٌ فَلْيُجْزِئْهُ، فَإِنْ لَمْ يُجْزِئْهُ فَلْيُثْنِ عَلَيْهِ؛ فَإِنَّهُ إِذَا أَثْنَى عَلَيْهِ فَقَدْ شَكَرَهُ، وَإِنْ كَتَمَهُ فَقَدْ كَفَرَهُ، وَمَنْ تَحَلَّى بَمَا لَمْ يُعْطَ، فَكَأَنَّمَا لَبِسَ ثَوْبَيْ زُوْرٍ

Artinya:

“Siapa yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya dia membalasnya. Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia memuji orang tersebut, karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya. Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah mengingkari kebaikannya. Seorang yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan atau miliki, seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan.”

(Shahih) Takhrijut Targhib (2/55), Ash Shahihah (617): [Tirmidzi: 25-Kitab Al Birr wash Shilah, 87-Bab Maa Jaa-a fii Man Tasyabba’a bimaa Lam Yu’thihi].

Riwayat hadits tersebut dikutip dari laman rumaysho.com.

Berterima kasih atas kebaikan orang lain adalah sifat yang terpuji. Setiap muslim hendaknya menghiasi diri amal seperti ini.  

Hadits Nabi di atas seiring sejalan dengan Firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman (artinya):

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Ar-Rahman: 60)

“ Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah  penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (An-nisa : 86)

“ Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (An-Nahl : 126)

“sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya”, (QS. 100 :6)


Berbalas budi, di samping merupakan perangai yang disukai oleh Allah dan terpuji di tengah masyarakat- adalah salah satu cara untuk mencegah timbulnya keinginan mengungkit-ungkit pemberian yang bisa membatalkan amal pemberiannya.

Bentuk Balas Budi

Bentuk membalas kebaikan orang sangat banyak ragam dan bentuknya. Tentu saja setiap orang membalas sesuai dengan keadaan dan kemampuannya atau yang sepadan.

Membalas kebaikan yang minimal dianjurkan oleh islam adalah dengan mengucapkan terima kasih dan memuji kebaikan orang tersebut, mendoakannya, dan memintakan ampunan baginya.

Mengutip dari laman kemenag.go.id, dahulu, orang-orang Muhajirin datang kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dengan mengatakan, “Wahai Rasulullah, orang-orang Anshar telah pergi membawa seluruh pahala. Kami tidak pernah melihat suatu kaum yang paling banyak pemberiannya dan paling bagus bantuannya pada saat kekurangan selain mereka. Mereka juga telah mencukupi kebutuhan kita.” Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Bukankah kalian telah memuji dan mendoakan mereka?” Para Muhajirin menjawab, “Iya.” Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “kebaikan dibalas dengan kebaikan.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i. Lihat Shahih At-Targhib no. 963)

Rasul SAW juga mengajarkan cara membalas budi sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan orang sebagaimana sabdanya :

“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya, maka ia telah berterima kasih kepadanya; namun jika menyembunyikannya, berarti ia telah mengingkarinya…” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad. Lihat Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 157)

Di antara bentuk pujian yang paling bagus untuk orang yang berbuat baik adalah ucapan:

“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.”

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Barangsiapa diperlakukan baik lalu ia mengatakan kepada pelakunya,

“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan,” ia telah tinggi dalam memujinya.” (Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2035, cet. Al-Ma’arif).

Itulah Arti Man Sunia Ilaihi Marufan Falyuj Zik Hufain Hadis Tentang Membalas Kebaikan Orang Lain & Caranya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Doa Masuk Ruang Ujian dan Arti, Allahuma Inni Audzu Bika Min Ilmin La Yanfau Wa Qolbin La Yakhsyau

Baca juga: Arti Robbi Yassir Wa Ain Wala Tuassir Bacaan Doa sebelum Menjawab Soal Ujian Sekolah dan Manfaatnya

Baca juga: Arti Nasrun Minallahi Wa Fathan Qarib, Kalimat Motivasi Dibaca Aktor India Shahrukh Khan Saat Berdoa

Baca juga: Arti Man Ata Kahinan, Kumpulan Dalil Larangan Mendatangi Dukun dan Tukang Ramal, Sholat tak Diterima

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved